Ungaran - Dosen STAINU Temanggung
Hamidulloh Ibda menyebarkan virus jurnalisme di Gedung M lantai 4 Universitas
Ngudi Waluyo (UNW) Ungaran, Kabupaten Semarang, Ahad (16/12/2018). Kegiatan itu
dalam rangkaian Workshop Inovasi Pembelajaran bertajuk "Menuju Guru yang
Kreatif" yang digelar Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UNW.
Dalam pemaparannya, Ibda
menjelaskan menjadi mahasiswa calon guru atau guru dalam melalukan inovasi
merupakan keniscayaan. "Tugas guru sesuai Undang-undang Nomor 14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen atau UUGD, guru hanya dituntut memiliki empat
kompetensi. Mulai dari kompetensi pedagogie, kepribadian, sosial, dan
profesional dan minimal menguasai delapan keterampilan mengajar. Nah,
profesional ini tidak hanya yang mendapat sertifikat pendidik profesional, tapi
yang melakukan inovasi dan berkarya ini juga bagian dari profesional,"
ujar pengurus bidang Diklat dan Litbang LP Ma'arif NU Jawa Tengah tersebut.
Ia mengatakan, salah satu usaha
menjadi guru kreatif adalah melalui kegiatan literasi. “Anda bisa memilih, mau
fokus di karya jurnalistik, karya sastra, atau karya ilmiah,” tukas dia.
Penulis buku Media Literasi
Sekolah tersebut mengatakan, menulis bagi mahasiswa tidak sekadar kegiatan
mengisi waktu kosong, melainkan menjadi keharusan. “Selain makalah, syarat
teman-teman lulus adalah skripsi, kalau magister ya wajib menulis tesis, kalau
doktor ya disertasi. Nah, untuk menjadi mahasiswa calon guru atau guru, tentu
wajib menulis karya ilmiah, juga karya jurnalistik di media massa,” kata dia.
0 komentar:
Post a Comment