Latest News

Ingin bisa menulis? Silakan ikuti program training menulis cepat yang dipandu langsung oleh dosen, penulis buku, peneliti, wartawan, guru. Silakan hubungi 08562674799 atau klik DI SINI

Monday 31 March 2014

Kata

Oleh Hamidulloh Ibda

Aku tak tahu apa itu huruf
Aku awan dengan kata
Aku buta jika memandang kalimat                   
Aku bodoh memahami paragraf
Aku juga tak lihai merajut kata-kata indah


Perjalan huruf menjadi kata butuh proses
Melewati api, antara dipilih dan dibuang
Antara dihina dan dipuji
Antara ditulis dan dihapus
Semua bergoyang-goyang di pucuk-pucuk bahasa
Kata adalah kata, ketika dikata-katakan dan disandingkan dengan kata
Transformasi dan deformasinya menyatu dengan barisan huruf

Kata tanpa dikatakan, akan menjadi mawar tanpa bau
Bagaikan burung tanpa sayap
Menjadi ombak yang hanya bernyanyi ketika terhempas di pantai
Menjadi deretan huruf dan teks mati
Untuk menjadi kata, ia berjuang mati-matian
Jika ingin menjadi kata, harus ongkosi dengan penderitaan
Karena tidak ada kemuliaan tanpa ongkos derita

Namun,
Kata-kata saat ini sudah menipu
Yang benar jadi salah, yang jelas benar dikamuflase menjadi salah
Ia palsu dan khianat pada hakikat nilai dan kenyataan
Valensinya tidak diukur pada kenyataan dan kemurnian
Melainkan pada kepalsuan dan indahnya teks

Kata saat ini sudah dihancurkan
Dijadikan pemanis kampanye
Pemikat iklan
Penghias profil perusahaan
Dijadikan ajang bargaining di facebook dan BBM
Dijadikan corat-coret di tembok, di wc di jalan raya
Sungguh kasihan, nasib kata saat ini

Aku bingung dengan kata
Puisiku ini hanya bisunya kesunyian
Bukan katarsis, bukan tulisan narsis
Bukan pula satiris, apalagi enigmatis
Aku ingin kata-kata itu telanjang
Karena akan lebih indah daripada yang diberi asesoris
Kata bukanlah segalanya, namun segalanya bisa berawal dari kata
Seumpama dalam hidup tidak ada kata
Maka pasti tidak ada hidup dan kehidupan
Kata itu bukan katafora, katabolisme,
Bukan katalisator, katalis, bukan pula katalog apalagi katalogus
Kata bukan bahasa, bukan sastra
Kata bukan kekuatan, bukan simbol
Bukan ilmiah, linguistik, apalagi sekadar tulisan di plastik
Bukan bagian dari artikel, bukan pula pelengkap puisi
Kata ialah semua

Mudah-mudahan, inilah yang disebut “kata”
Aku ingin orang melihat kata sebagai kata
Menilai kata sebagai suatu kemutlakan
Tanpa menghubung-hubungkan dari gender apa,
Mazhab apa, kelompok apa, ilmu apa,
Kabilah apa, kajian apa, imanensi apa,
Termasuk dari aliran mana kata itu berangkat

Berkali-kali aku menelanjangkan perasaanku
Menghujankan deraskan pikiranku
Menjebol saraf otakku untuk memahami kata
Namun, aku tak bisa apa-apa meskipun ribuan kata datang dalam jiwaku
Kata, bawalah aku ke suatu tempat, agar tidak berpapasan denganmu

Aku belum tahu apa kata itu sebenarnya
Aku baru tahu apa itu kata menurut ahli bahasa
Kata menurut guru bahasa
Kata menurut Prof Agus
Kata menurut Prof Rustono
Kata menurut wartawan, jurnalis
Kata menurut  pujangga, pencipta lagu
Kata menurut  budayawan, seniman
Kata menurut buku, kata menurut kata
Kata menurut yang lain

Terus terang, aku belum puas
Yang kucari belum ketemu, belum kudapatkan,
Belum kunikmati, belum mencerahkanku
Yaitu kata menurut Allah, pembuatnya

Banjaran, 18 Maret 2014

Puisi ini ditulis untuk tugas kuliah Teori Pembelajaran Sastra Anak PPS Unnes 2014
Terpengaruhi beberapa pemikiran, Ahmad Wahib, EAN, Cak Nur, Gus Dur
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: Kata Rating: 5 Reviewed By: Hamidulloh Ibda