Latest News

Ingin bisa menulis? Silakan ikuti program training menulis cepat yang dipandu langsung oleh dosen, penulis buku, peneliti, wartawan, guru. Silakan hubungi 08562674799 atau klik DI SINI

Tuesday 1 July 2014

Pengertian Soft Skill Mahasiswa



Selama ini, mahasiswa selalu berfikir praktis dan instan. Mereka berpandangan bahwa dengan kuliah dan mendapatkan selembar ijazah akan mengantarkan mereka pada kesuksesan. Akan tetapi, dunia berkata lain, dunia kerja tak sekadar membutuhkan hal itu saja, ada yang lebih penting yaitu soft skill.


Salah satunya yang terpenting namun sering dilupakan adalah life skill atau kecakapan hidup. Life skill erat kaitannya dengan kecakapan atau kemampuan yang diperlukan sesorang agar menjadi independen dalam kehidupan. Dalam penerapnnya di bidang pendidikan life skill sangat diperlukan oleh pengajar guna berkomunikasi dengan siswa di lingkungan akademik.
Life skill dapat membantu seorang pengajar untuk menyampaikan isi materi secara lebih mendalam dan menyeluruh sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi. Tidak hanya itu, pendidikan life skill harus di ajarkan kepada siswa sebagai bekal untuk hidup independen kelak. Seorang pendidik sudah selayaknya dituntut untuk dapat
membekalkan nilai-nilai life skill kepada siswa. Dengan demikian pendidikan life skill harus dapat merefleksikan kehidupan nyata dalam proses pengajaran agar peserta didik memperoleh kecakapan hidup tersebut, sehingga peserta didik siap untuk hidup di tengah-tengah masyarakat.
Menurut penulis, pendidikan life skill adalah pendidikan yang memberikan bekal dasar dan latihan yang dilakukan secara benar kepada peserta didik tentang nilai-nilai kehidupan yang dibutuhkan dan berguna bagi perkembangan kehidupan peserta didik. Dengan demikian pendidikan life skill harus dapat merefleksikan kehidupan nyata dalam proses pengajaran agar peserta didik memperoleh kecakapan hidup tersebut, sehingga peserta didik siap untuk hidup di tengah-tengah masyarakat.Sedangkan  pelaksanaan pendidikan life skill adalah bervariasi , disesuaikan dengan kondisi anak dan lingkungannya, namun memiliki prinsip-prinsip umum yang sama.
Mahalnya biaya pendidikan, menuntut mahasiswa menyelesaikan studi tepat waktu. Sehingga, segala energi dikerahkan untuk segera lulus. Jadi, study oriented menjadi prioritas  mahasiswa sekarang.
Namun, apakah cukup dengan ijazah dan IP tinggi untuk menjalani kehidupan setelah wisuda? ternyata tidak. Dunia kerja tidak menuntut modal itu saja, ada hal yang lebih penting, yaitu soft skill. Kemampuan ini terkait dengan keterampilan berkomunikasi (bahasa), bekerja satu tim, serta kemampuan dalam hal kepemimpinan, manajemen, dan organisasi. Jadi, berorganisasi sangatlah penting untuk menunjang hal tersebut.
Dengan alasan mengganggu kuliah, membuat mahasiswa malas untuk berorganisasi. Memang ada mahasiswa lalai kuliah karena sibuk berorganisasi. Namun, masih banyak aktivis organisasi yang lulus tepat waktu dengan IP memuaskan. Jadi, hal ini hanya masalah manajemen waktu.
Diakui atau tidak, mahasiswa sekarang lebih aktif pacaran daripada berorganisasi, lebih sering ke kantin daripada ikut diskusi di forum organisasi. Hal tersebut menjadikan mereka gagap terhadap problematika umat, karena mereka tidak pernah mendapat ilmu di organisasi yang mengajarkan untuk bermasyarakat.
Minimnya motivasi dosen, juga membuat mahasiswa apatis terhadap organisasi. Sehingga, mahasiswa lebih fokus diperkuliahan saja. Padahal, ilmu dari perkuliahan hanya 25%, sedangkan yang 75% adalah dari luar kuliah. Artinya, mahasiswa harus mandiri mencari ilmu tersebut di luar kuliah termasuk di organisasi.
Berpijak dari fenomena di atas, sangat sulit bagi organisasi bertahan di era globalisasi seperti ini. Untuk itu, aktivis organisasi harus mengemas kegiatan untuk merangsang mahasiswa ikut organisasi. Jadi, sudah saatnya aktivis berlomba-lomba untuk mempromosikan kegiatannya dengan hal baru.
Organisasi merupakan jendela kecil untuk mengenal dunia yang lebih luas. Dengan berorganisasi mahasiswa bisa menambah khazanah intelektual dan mendapat relasi. Di sisi lain, organisasi juga berfungsi sebagai kampus kedua (second university) setelah PT.
Khalifah Ali bin Abi Thalib pernah berkata; “Kejahatan kecil yang terorganisir, akan mengalahkan kebaikan besar  yang tidak terorganisir”. Jadi, aktif di perkuliahan dan organisasi adalah keniscayaan.
Foto: UNY
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: Pengertian Soft Skill Mahasiswa Rating: 5 Reviewed By: Hamidulloh Ibda