Latest News

Ingin bisa menulis? Silakan ikuti program training menulis cepat yang dipandu langsung oleh dosen, penulis buku, peneliti, wartawan, guru. Silakan hubungi 08562674799 atau klik DI SINI

Wednesday 21 May 2014

AKSIOLOGI: ETIKA DAN ESTETIKA BERBAHASA INDONESIA DALAM FORUM ILMIAH



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pada hakikatnya upaya manusia dalam memperoleh pengetahuan tetap didasarkan pada tiga masalah pokok, yakni apa yang ingin diketahui, bagaimana cara memperoleh ilmu pengetahuan, dan bagaimana nilai pengetahuan itu. Kajian ontologi berbicara tentang hakikat yang ada (objek ilmu), epistemologi berbicara tentang bagaimana yang ada itu bisa diperoleh (cara memperoleh ilmu), sedangkan aksiologi berkaitan dengan manfaat dari pada ilmu itu sendiri atau kaitan penerapan ilmu itu dengan kaidah-kaidah moral.
Aksiologi memuat pikiran tentang masalah nilai-nilai. Dilihat dari jenisnya, paling tidak terdapat dua dimensi dari aksiologi dalam membangun filsafat ilmu ini, yaitu etika dan estetika. Dalam penerapan ilmu, etika dan estetika merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan. Etika dan estetika berperan sebagai landasan dalam penggunaan ilmu serta menuntun pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga tujuan hakiki dalam kehidupan manusia bisa tercapai. 
 
Seperti halnya sebuah kehidupan, aturan diperlukan untuk membatasi kesalahan khususnya dalam pemilihan kata dan kalimat yang digunakan dalam berforum ilmiah. Dalam forum ilmiah, pelaku dituntut untuk memiliki pembawaan etika dan estetika yang baik. Seseorang harus memiliki kemampuan berbicara yang baik, yaitu sesuai dengan aturan (etika) penggunaan bahasa Indonesia serta menggunakan estetika guna menyempurnakan diskusi dalam suatu forum ilmiah.
Rumusan Masalah
Apakah pengertian aksiologi?
Apa sajakah dimensi aksiologi?
Bagaimana etika dan estetika berbahasa Indonesia dalam forum ilmiah?
Apa manfaat dari etika dan estetika berbahasa Indonesia dalam forum ilmiah?
Tujuan
Mengetahui pengertian aksiologi..
Mengetahui dimensi aksiologis.
Mengetahui etika dan estetika berbahasa Indonesia dalam forum Ilmiah.
Mengetahui manfaat dari etika dan estetika berbahasa Indonesia dalam forum ilmiah.

BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Aksiologi
Kajian ontologi berbicara tentang hakikat yang ada (objek ilmu) dan epistemologi berbicara tentang bagaimana yang ada itu bisa diperoleh (cara memperoleh ilmu), sedangkan aksiologi berkaitan dengan manfaat dari pada ilmu itu sendiri atau kaitan penerapan ilmu itu dengan kaidah-kaidah moral.
Istilah aksiologi berasal dari kata axios (Yunani) yang berarti nilai dan logos yang berarti ilmu atau teori. Jadi, aksiologi adalah teori tentang nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai (Rachman, 2008: 158).
Suriasumantri dalam bukunya Filsafat Ilmu mengatakan bahwa aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang nilai secara umum. Sebagai landasan ilmu, aksiologi mempertanyakan untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral atau profesional?
Aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan. Aksiologi juga menunjukkan kaidah-kaidah apa yang harus diperhatikan dalam menerapkan ilmu kedalam praktis (Susanto, 2011:116).
Berdasarkan pengertian di atas, disimpulkan bahwa aksiologi merupakan bagian dari filsafat yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya berdasarkan kaidah-kaidah nilai.

Dimensi Aksiologi
Aksiologi memuat pikiran tentang masalah nilai-nilai. Misalnya, nilai moral, nilai agama, nilai keindahan (estetika). Dilihat dari jenisnya, paling tidak terdapat dua dimensi dari aksiologi dalam membangun filsafat ilmu ini, yaitu etika dan estetika.

Etika
Istilah etika atau ethics (bahasa Inggris) memiliki banyak arti, secara etimologi istilah etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu ethos diartikan sifat, watak, kebiasaan, atau tempat yang biasa. Sedangkan kata ethikos berarti susila, keadaban, atau kelakuan dan perbuatan yang baik (Susanto, 2011: 164). Kata lain yang lebih dekat maknanya dengan etika adalah kata moral, yang dalam bahasa Latin disebut dengan istilah mores, yang berarti kebiasaan, watak, kelakuan, tabiat, atau cara hidup. Jadi, jika dilihat dari asal-usul kata etika di atas, maka etika dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang ada kebiasaan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002), etika dirumuskan dalam tiga arti sebagai berikut.
Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Ki Hajar Dewantara mengartikan etika sebagai ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan dalam hidup manusia semuanya. Teristimewa yang mengenai gerak gerik pikiran, rasa yang merupakan pertimbangan dan rasa perasaan sampai menguasai tujuannya yang dapat merupakan perbuatan.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa etika merupakan ilmu yang menjelaskan tentang suatu hal yang baik dan buruk serta menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Estetika
Semiawan (dalam Susanto, 2011:119) menjelaskan estetika sebagai “the study of nature of beauty in the fine art”, mempelajari hakikat keindahan dalam seni. Estetika merupakan cabang filsafat yang mengkaji tentang hakikat indah dan buruk. Estetika membantu mengarahkan dalam membentuk persepsi yang baik dari suatu pengetahuan ilmiah agar ia dapat dengan mudah dipahami oleh khalayak luas. Estetika juga berkaitan dengan kualitas dan pembentukan mode-mode estetis dari suatu pengetahuan ilmiah itu.
Kata estetika berasal dari kata Aesthesis yang artinya perasaan atau sensitifitas, karena memang pada awalnya pengertian itu berhubungan dengan lidah dan perasaan. Dalam pengertian teknis, Estetika adalah ilmu keindahan atau ilmu yang mempelajari keindahan, kecantikan secara umum. Pengertian ini berdasarkan bila kita memandang sesuatu secara umum, maka obyek itu dapat memberikan rasa senang, puas dan sebagainya yang sejalur dengan kata tersebut, maka dapat dikatakan obyek yang dipandang itu mengandung keindahan.
 Berdasarkan paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa estetika adalah ilmu yang membahas tentang keindahan suatu objek yang bisa diamati oleh indra manusia. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.

Etika dan Estetika Berbahasa Indonesia dalam Forum Ilmiah
Forum Ilmiah
Menurut KBBI forum adalah lembaga atau badan; wadah; sidang; dan tempat pertemuan untuk bertukar pikiran secara bebas. Sedangkan ilmiah mengandung arti keilmuan; ilmu pengetahuan sains.
Forum ilmiah merupakan suatu kegiatan dalam dunia ilmiah yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa ataupun pelaku pelaku-pelaku ilmiah lainnya, yang berfungsi sebagai sarana penyebaran informasi ilmiah, baik secara konseptual maupun prosedural. Dalam forum ilmiah, presentasi ilmiah merupakan suatu kegiatan yang pasti dilakukan. Kegiatan ini berfungsi untuk menyebarkan informasi ilmiah. Mahasiswa merupakan intelektual yang berkewajiban menyebarkan ilmu yang dimilikinya. Oleh karena itu, kemahiran untuk melakukan presentasi ilmiah merupakan suatu kebutuhan.
Forum ilmiah dikatakan efektif apabila pesertanya secara sukarela terlibat akif dalam ineraksi verbal ilmiah menuju tercapainya tujuan dalam waktu yang tersedia.
Jenis-jenis forum ilmiah antara lain:
Diskusi
Diskusi adalah sebuah proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas, lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan kesimpulan/pernyataan/keputusan.
Diskusi Panel
Diskusi Panel merupakan suatu diskusi yang terdiri atas seorang pemimpin, sejumlah peserta, dan beberapa pendengar. Dalam jenis diskusi ini tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga pendengar dapat mengikuti jalannya diskusi dengan seksama. Setelah berlangsung tanya jawab antara pemimpin dan peserta, peserta dan pendengar, pemimpin merangkum hasil tanya-jawab atau pembicaraan, kemudian mengajak pendengar ikut mendiskusikan masalah tersebut sekitar separuh dari waktu yang tersedia.
Seminar
Seminar merupakan suatu pembahasan masalah secara ilmiah, walaupun topik yang dibahas adalah masalah sehari-hari. Dalam membahas masalah, tujuannya adalah mencari suatu pemecahan, oleh karena itu suatu seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan yang merupakan hasil pendapat bersama, yang kadang-kadang diikuti dengan resolusi atau rekomendasi.
Workshop
Workshop adalah suatu acara pertemuan antara para ahli (pakar) untuk membahas masalah praktis di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya.
Kongres
Kongres merupakan pertemuan besar para wakil organisasi (politik, sosial, profesi) untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan mengenai berbagai masalah. Kongres lebih kepada tujuan politik. Kongres biasanya digunakan untuk mengawasi dan mencocokkan kegiatan pemerintahan.
Konferensi
Konferensi adalah rapat atau pertemuan untuk berunding  atau bertukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.

Etika Berbahasa Indonesia dalam Forum Ilmiah
Etika dalam berbahasa Indonesia adalah penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain.
Dalam suatu forum Ilmiah, sangat dibutuhkan sebuah komunikasi untuk menunjang kelangsungan di dalam forum ilmiah tersebut. Beberapa etika dalam berkomunikasi antarmanusia dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya, yang juga dapat diterapkan dalam forum ilmiah yaitu:
Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien.
Menggunakan panggilan/ sebutan orang yang baik.
Berbahasa yang baik, ramah, dan sopan.
Bertingkah laku yang baik.
Bersikap jujur dan lapang dada dalam berkomunikasi.
Memperhatikan dan menghargai hak-hak perseorangan dalam forum ilmiah.
Etika berkaitan dengan keyakinan dan prinsip mengenai mana yang benar dan mana yang salah, serta mana yang patut dan mana yang tidak patut. Satu nilai yang harus dipegang dalam menjaga etika ketika berforum ilmiah adalah menjaga sikap agar tidak merugikan orang lain. Kerugian mencakup hak atau kesempatan, kehilangan muka, dan tersinggung perasaannya. Hak dalam forum ilmiah meliputi hak bicara, hak membela dan mempertahankan pendapatnya, serta hak untuk mendapatkan pengakuan. Kehilangan muka dapat terjadi apabila aib atau kekurangan diungkapkan secara vulgar. Sementara itu, apabila seseorang telah melakukan sesuatu yang sangat berharga, ia mempunyai hak untuk mendapatkan pengakuan. Etika dalam forum ilmiah harus dijaga agar tujuan forum tercapai dengan baik. Hal yang perlu diperhatikan oleh penyaji dalam etika adalah kejujuran. Dalam dunia ilmiah, kejujuran merupakan butir etis terpenting. Setiap orang wajib bersikap sangat terbuka dalam segala hal menyangkut informasi yang disajikan.
Adapun etika yang harus dijaga oleh peserta forum ilmiah antara lain:
Setiap peserta harus jujur pada diri sendiri. Artinya, dia akan bertanya jika memang tidak tahu, akan mencari klasifikasi apabila masih bingung atau belum yakin, akan mengecek apakah pemahamannya sudah benar ataukah belum.
Setiap peserta wajib menghargai pendapat atau gagasan orang lain. Dalam hal ini mensyaratkan bahwa dia wajib menyimak apabila ada orang yang berbicara atau bertanya.
Setiap peserta yang bertanya memiliki kewajiban untuk menyimak jawaban dari penyaji. Akan lebih bagus jika penanya menunjukkan apresiasi positif terhadap jawaban yang telah diberikan.
Moderator sebagai pemandu dalam forum ilmiah memiliki etika untuk dapat bersikap adil. Artinya, semua peserta sebisa mungkin memperoleh kesempatan yang relatif sama dalam berpartisipasi aktif selama forum berlangsung.
Selain adil, seorang moderator juga harus menaati jadwal atau waktu yang telah ditentukan. Pertama, moderator seyogyanya tidak terlalu banyak mengambil waktu untuk berkomentar yang tidak fungsional. Kedua, moderator harus mengatur waktu yang digunakan oleh semua pihak, baik penyaji maupun peserta. Oleh sebab itu, moderator harus punya keberanian untuk menginterupsi dengan santun pembicaraan seseorang agar tepat waktu.
Notulis bertugas mencatat rapi semua hal yang terungkap selama forum, baik inti uraian penyaji, pertanyaan, maupun jawaban. Hasil catatan yang telah ditata ringkas sebaiknya dicetak dan dibagikan minimal kepada semua orang yang terlibat dalam forum tersebut. Hal ini memberi kesempatan bagi pemilik gagasan/konsep untuk meluruskannya jika ada hal-hal yang kurang tepat.

Estetika Berbahasa Indonesia dalam Forum Ilmiah
Estetika dalam berbahasa Indonesia, misalnya menggunakan pilihan kosa kata yang indah dan sesuai situasi (konteks) bicara. Selain itu, estetika juga berkaitan dengan tinggi rendahnya intonasi saat berbicara.
Hal utama yang perlu diperhatikan dalam estetika berbahasa Indonesia dalam forum ilmiah adalah kemampuan berkomunikasi. Keberhasilan suatu forum ilmiah adalah jika pelaku ilmiah dapat berkomunikasi secara baik dan benar, sehingga informasi ilmiah juga dapat tersampaikan secara optimal pula. Kemampuan berkomunikasi yang baik bisa menjadi keindahan tersendiri dalam jalannya suatu forum ilmiah. Beberapa teknik komunikasi yang baik dalam kehidupan sehari-hari adalah:
Menggunakan kata dan kalimat yang baik dan menyesuaikan dengan lingkungan.
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara.
Menatap mata lawan bicara agar tidak menyinggung lawan bicara.
Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum.
Menggunakan gerakan tubuh/gesture yang sopan, wajar, dan tidak dibuat-buat.
Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara.
Menggunakan pakaian yang rapi, sopan, dan sesuai dengan kondisi.
Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi.
Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan karakteristik lawan bicara.
Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepaan bicara yang baik.
Menggunakan komunikasi nonverbal yang baik, sesuai budaya yang berlaku seperti berjabat tangan, merunduk, hormat atau semacamnya.
Dalam konteks bahasa Indonesia, contoh nilai keindahan dapat dicontohkan dengan karya puisi. Puisi menggunakan kata-kata yang indah, pembawaannya lembut dan berirama. Begitu halnya dalam berforum ilmiah akan terlihat lebih indah jika pelaku dalam forum tersenut baik moderator, audience, maupun penyaji menyajikan karya ilmiahnya dengan komunikasi yang baik.
Komunikasi yang baik tersebut diantaranya adalah menggunakan pemilihan kata-kata yang formal dan santun, penyusunan kalimat yang baik dan teratur, juga penyajian kata-kata yang lembut namun tetap tegas dan jelas. Penambahan senyuman dalam suatu forum ilmiah seperti halnya suatu aksen yang dapat memperindah jalannya diskusi dalam forum ilmiah tersebut.

Manfaat Penggunaan Etika dan Estetika Berbahasa Indonesia dalam Forum Ilmiah
Penggunaan etika dan estetika berbahasa Indonesia oleh mahasiswa di dalam forum ilmiah memiliki beberapa manfaat, antara lain:
Mendukung keberhasilan dari suatu forum ilmiah.
Tidak menyinggung perasaan pihak lain.
Mendapat perhatian para partisipan.
Mendapatkan respon positif dari partisipan.
Membuat suasana forum menjadi lebih hidup.

BAB III
PENUTUP
Simpulan
Aksiologi merupakan ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan. Aksiologi juga menunjukkan kaidah-kaidah apa yang harus diperhatikan dalam menerapkan ilmu kedalam praktis.
Dilihat dari jenisnya, aksiologis terdiri atas dua dimensi yaitu etika dan estetika. etika merupakan ilmu yang menjelaskan tentang suatu hal yang baik dan buruk serta menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Sedangkan estetika adalah ilmu yang membahas tentang keindahan suatu objek yang bisa diamati oleh indra manusia. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.
Etika dan estetika sangat diperlukan dalam penerapan ilmu pengetahuan. Misalnya pada forum ilmiah. Seseorang seyogyanya mampu menerapkan etika dan estetika berbahasa Indonesia dalam forum ilmiah. Etika berbahasa Indonesia adalah penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam berkomunikasi. Etika dalam berbahasa Indonesia dapat ditunjukkan dengan kesantunan, kesopanan, serta tingkah laku yang baik saat berbicara.
Estetika dalam berbahasa Indonesia berhubungan dengan keindahan dalam berbahasa Indonesia. Estetika berbahasa Indonesia dapat ditunjukkan dengan komunikasi yang baik, seperti intonasi saat berbicara.
Penerapan etika dan estetika berbahasa Indonesia memiliki beberapa manfaat manfaat diantaranya mendukung keberhasilan dari suatu forum ilmiah, tidak menyinggung perasaan pihak lain, mendapat perhatian para partisipan, mendapatkan respon positif dari partisipan, dan membuat suasana forum menjadi lebih hidup.

Saran
Perlu adanya penerapan etika dan estetika dalam berbahasa Indonesia, khususnya dalam forum ilmiah. Hal ini agar muncul respon positif dari pelaku forum ilmiah yang dapat mendukung keberhasilan forum ilmiah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Rachman, M. 2008. Filsafat Ilmu. Semarang: Unnes Press.

Surajiyo. 2007. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Suriasumantri,  J. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Susanto, A. 2011. Filsafat Ilmu: Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistimologis, dan Aksiologis.

Tim Penyusun Kamus Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. 

http://www.sharemyeyes.com/2011/02/jenis-forum-ilmiah-tugas-seminar-fisika.html (diakses tanggal 26 November 2013 pukul 09.12)

http://www.scribd.com/edwienk/d/54506807-Forum-Ilmiah diakses tanggal 26 November 2013 pukul 10.52)  
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: AKSIOLOGI: ETIKA DAN ESTETIKA BERBAHASA INDONESIA DALAM FORUM ILMIAH Rating: 5 Reviewed By: Hamidulloh Ibda