Latest News

Ingin bisa menulis? Silakan ikuti program training menulis cepat yang dipandu langsung oleh dosen, penulis buku, peneliti, wartawan, guru. Silakan hubungi 08562674799 atau klik DI SINI

Sunday 25 May 2014

Rincian Materi Menyimak, Berbicara, Membaca, Dan Menulis Dalam Pembelajaran Bahasa Pada Kelas Tinggi



BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, pada dasarnya ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa, yaitu: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
 
Keterampilan menyimak dan membaca berdasarkan fungsinya termasuk keterampilan berbahasa yang reseptif dan apresiatif, artinya kedua keterampilan tersebut digunakan untuk menangkap dan memahami informasi yang disampaikan melalui bahasa lisan yang tertulis. Sebaliknya, keterampilan berbicara dan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat produktif dan ekspresif, artinya kedua keterampilan berbahasa tersebut digunakan untuk menyampaikan informasi atau gagasan baik secara lisan maupun tertulis.

Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis?
Bagaimanakah analisis rincian materi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis di kelas IV?

Tujuan
Megetahui pengertian menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Mengetahui analisis rincian materi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis di kelas IV.


BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Menyimak, Berbicara, Membaca, dan Menulis
Keterampilan menyimak
Menurut Tarigan (1993: 20) menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, argumentasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap serta, memahami makna komunikasi yang disampaikan si pembicara melalui ucapan atau bahasa lisan.
Sutari (1998: 20)  menjelaskan bahwa pada dasarnya menyimak merupakan suatu proses kejiwaan mulai dari proses pengenalan bunyi yang didengarnya dengan penuh perhatian melalui alat pendengar. Kemudian, menyusun penafsiran, diteruskan dengan proses penyimpanan dan menghubungkan hasil penafsiran untuk memperoleh pemahaman komunikasi yang diantarkan lewat bahasa lisan.
Menurut  Tarigan (1990: 29), jenis menyimak diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: menyimak ekstensif, dan menyimak intensif. Adapun penjelasan setiap tingkatan jenis menyimak sebagai berikut:
Menyimak Ekstensif
Menyimak ekstensif adalah menyimak untuk memahami materi simakan hanya secara garis besar saja. Penyimak memahami isi bahan simakan secara sepintas, umum dalam garis-garis besar, atau butir-butir penting tertentu. Kegiatan menyimak ekstensif lebih bersifat umum dan tidak perlu di bawah bimbingan langsung dari guru. Penggunaan yang paling dasar adalah menangkap atau mengingat kembali bahan yang telah diketahui dalam suatu lingkungan baru dengan cara yang baru. Bahan yang dapat digunakan berupa bahan pelajaran yang baru saja diajarkan atau yang telah diajarkan.
Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah menyimak dengan penuh perhatian, ketekunan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam dan menguasai secara luas bahan simakan. Penyimak memahami secara terperinci, teliti, dan mendalam bahan yang disimak. Kegiatan menyimak intensif lebih diarahkan dan dikontrol oleh guru. Bahan yang dapat digunakan berupa leksikal maupun gramatikal. Untuk itu, perlu dipilih bahan yang mengandung ciri ketatabahasaan tertentu dan sesuai dengan tujuan. Selain itu, guru juga perlu memberikan latihan-latihan yang sesuai dengan tujuan.
Keterampilan Berbicara
Menurut Doyin, 2009: 11, berbicara merupakan kegiatan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Pesan yang dimaksud disini adalah pikiran, perasaan, sikap, tanggapan, penilaian, dsb. Kemampuan berbicara meliputi: berdiskusi, berdebat, berpidato, menjelaskan, bertanya, menceritakan, melaporkan, dsb. Berbicara sering dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial karena berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor fisik, psikologis, neurologist, dan linguistik secara luas.
Setiap kegiatan berbicara yang dilakukan manusia selalu mempunyai maksud dan tujuan. Menurut Tarigan (2008:15) tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, maka sebaiknya sang pembicara memahami  makna segala sesuatu yang ingin dikombinasikan, dia harus mampu mengevaluasi efek komunikasi terhadap pendengarnya, dan dia harus mengetahui prinsip-prinsip yang mendasari segala sesuatu situasi pembicaraan, baik secara umum maupun perorangan.
Keterampilan Membaca
Membaca merupakan kegiatan memahami bahasa tulis. Kemampuan membaca merupakan kemampuan untuk memahami dan menafsirkan pesan yang disampaikan secara tertulis oleh orang lain. Kemampuan ini tidak hanya berkaitan dengan simbol-simbol tertulis, tetapi juga memahami pesan atau makna yang disampaikan oleh penulis. Pada hakikatnya, aktivitas membaca terdiri dari dua bagian, yaitu membaca sebagai proses dan membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental. Sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat membaca (Doyin, 2009: 11).
Ditinjau dari dengar tidaknya suara, membaca dibedakan menjadi dua, yaitu membaca nyaring dan membaca dalam hati.
Membaca nyaring sering disebut membaca bersuara atau membaca teknik. Disebut demikian karena pembaca mengeluarkan suara secara nyaring pada saat membaca, sedangkan membaca dalam hati merupakan membaca yang hanya melibatkan alat bantu visual dan ingatan untuk memahami sebuah bacaan.
Membaca dalam hati dibedakan menjadi dua, yaitu membaca ekstensif dan membaca intensif. Membaca ekstensif merupakan proses membaca yang dilakukan secara luas. Dalam membaca ekstensif bahan bacaan beraneka ragam dan waktu yang digunakan cepat dan singkat. Tujuan membaca ekstensif adalah sekadar memahami isi yang penting dari bahan bacaan dengan waktu yang cepat dan singkat. Sedangkan membaca intensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara saksama dan merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis. Membaca intensif merupakan studi saksama, telaah teliti, serta pemahaman terinci terhadap suatu bacaan sehingga timbul pemahaman yang tinggi.
Keterampilan Menulis
Menurut Tarigan (2008: 3), keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak lain.
Menurut Abbas (2006:125), keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa untuk mengungkapkan gagasan, ide, dan pendapat kepada orang lain dalam bentuk tulis, sehingga orang lain mengetahui maksud tulisan tersebut.
Menurut Sabarti Akhadiah (1993: 82-90), pembelajaran menulis di Sekolah Dasar adalah sebagai berikut.
Pembelajaran menulis permulaan.
Pembelajaran ini meliputi persiapan menulis dengan melatih siswa memegang pensil dan menggoreskannya di kertas, menulis huruf dan merangkainya menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat sederhana.
Pembelajaran menulis lanjut.
Dalam pembelajaran ini, dapat dikelompokkan menjadi 4 pokok bahasan yaitu:
pengembangan paragraf,
menulis surat dan laporan,
pengembangan bermacam – macam karangan, dan
menulis puisi dan naskah drama.
Pembelajaran menulis pada siswa kelas tinggi termasuk pada pembelajaran menulis lanjut.

Rincian Materi Menyimak, Berbicara, Membaca, dan Menulis pada Kelas Tinggi
Menyimak
Kelas IV
Mendengarkan pengumuman
Contoh:
Pengumuman
Dalam rangka menyongsong tahun ajaran baru, koperasi sekolah menyediakan kebutuhan buku tulis dan buku pelajaran untuk semua kelas dengan harga sama dengan harga toko di luar sekolah. Untuk itu, semua siswa diimbau untuk membeli buku pelajaran di koperasi sekolah. Pembelian buku diatur sebagai berikut:
Kelas I, II, dan III dikoordinasi oleh wali kelas dan dilayani pada hari Senin, Selasa, dan Rabu. Pembelian dilakukan secara kolektif.
Kelas IV, V, dan VI dikoordinasi oleh ketua kelas dan dilayani pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu. Pembelian dilakukan secara kolektif.
Penukaran buku karena rusak, cacat, atau tidak lengkap dilayani pada hari Rabu dan Sabtu.
Atas perhatian dan kerja sama yang diberikan, kami mengucapkanm terima kasih.

Ketua Koperasi SD Maju Pintar
Ttd.
Dra. Fatmawati
Mendengarkan pembacaan pantun
Gagak terbang tinggi,
rajawali hinggap di batu.
Anak yang berbakti,
pasti senang membantu ibu.
Kelas V
Memahami penjelasan narasumber
Contoh: memahami penjelasan dokter tentang penyakit flu.

Memahami cerita rakyat yang dibacakan
Contoh: cerita malin kundang
Kelas VI
Memahami teks yang dibacakan
Contoh:
33 Sekolah Dasar di Gunung Kidul Ditutup
Pada tahun 2001 hingga sekarang, 33 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta, ditutup karena jumlah siswanya semakin berkurang. Sekolah Dasar yang ditutup itu, kemudian digabung dengan SD yang berdekatan. Sekolah dasar yang ditutup pada tahun 2001 ada 12 sekolah, kemudian menyusul 20 SD pada tahun 2002. Penutupan sekolah dasar yang ada di daerah ini menyebabkan sebagian besar gedung sekolah itu rusak tidak terurus. Sejumlah gedung sekolah yang masih layak digunakan telah diminta oleh pemerintah desa setempat untuk kegiatan masyarakat.
Dinas Pendidikan Gunungkidul tidak berkeberatan jika gedung sekolah itu digunakan untuk kegiatan masyarkat desa, meskipun secara administrasi masih milik pemerintah kabupaten sehingga apabila pemerintah desa akan menggunakan gedung tersebut harus melalui proses perijinan. Adapun pemanfaatan gedung-gedung bekas sekolah dasar tersebut, belum diputuskan oleh pemerintah daerah setempat.

Memahami wacana lisan tentang berita
Jendela Sejarah
Pemirsa kita ketemu lagi dalam ”Jendela Sejarah” untuk hari Selasa, 25 September 2007. Dalam kesempatan ini pemirsa akan kami ajak ke kota Medan untuk melihatnpeninggalan sejarah di sana.
Di kelurahan Alur kecamatan Medan Baru, kota Medan, Sumatera Utara, terdapat masjid Al Maksun yang terkenal indah, unik dan memiliki nilai sejarah yang tinggi. Bagi masyarakat Medan, masjid Al Maksun tak sekadar tempat ibadah. Masjid ini juga menjadi momen sejarah. Sebab, masjid seluas 18 ribu meter persegi yang mampum menampung 1500 jamaah ini, dibangun oleh Sultan Maksun Al Rasyid Perkasa Alamsyah,mpada 21 Agustus 1888 (25 Syakban 1327). Masjid yang mulai digunakan pada tanggaln10 September 1909 dan diarsiteki oleh Kapten Van Erp, ini laksana potret kejayaan Kesultanan Deli waktu itu.
Jika dipandang dari jauh, masjid ini terlihat indah dengan kombinasi warna kuning dan
hijau. Memasuki masjid, kita akan disambut oleh gapura megah bak gapura istana.
Ya, pemirsa, itulah tadi masjid Al Maqsun yang terletak di Medan. Semoga perjalanan kita kali ini dapat menambah pengetahuan pemirsa tentang sejarah Indonesia.

Berbicara
Kelas IV:
Mendiskripsikan tempat sesuai dengan denah
Contoh: Description: Picture1.png
Bagaimana menjelaskan letak apotek “Sehat” berdasarkan denah di atas?
Untuk sampai ke apotek “Sehat” dari rumah Arif naik sepeda ke arah utara melewati Jalan Garuda. Sampai di simpang empat, Arif belok ke kanan menuju arah timur melewati Jalan Merak. Letak apotek “Sehat” kira-kira 100 meter dari simpang empat itu, tepatnya di selatan Jalan Merak. Jadi, apotek itu menghadap ke utara.
Berbalas pantun
Contoh:
Coba ucapkan pantun ini dengan berbalasan bersama teman semeja!
Katak jantan berkaca,
si betina merasa malu.
Anak yang malas membaca,
pasti akan sedikit malu.
Gagak terbang tinggi,
rajawali hinggap di batu.
Anak yang berbakti,
pasti senang membantu ibu.
Katak beramai-ramai,
kupu-kupu indah di bulu.
Anak yang pandai-pandai,
tentu disayang oleh guru.
Singa yang tidur nyenyak,
burung bernyanyi merdu.
Bawa uang saku banyak,
pikirannya akan terganggu.
Kelas V
Berwawancara sederhana
Contoh:
Andi                       : Selamat siang Pak Dokter.
Dokter  : Iya siang juga.
Andi                       : Maaf Pak saya mengganggu sebentar.
Dokter  : Iya tidak apa-apa nak.
Andi                       : Saya Andi Pak, dari SD Tambakaji 01 akan mewawancarai bapak sebentar, boleh pak?
Dokter  : Ya boleh nak Andi.
Andi                       : Kenapa Bapak memilih menjadi dokter?
Dokter  : Ya karena menjadi dokter itu bisa menolong orang lain dan bapak ingin sekali berbagi kebaikan dengan orang lain.
Andi                       : Dimana bapak belajar menjadi dokter?
Dokter  : Di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Andi                       : Berapa tahun Pak?
Dokter  : Sekitar enam tahun
Andi                       : Kapan pertama kali bapak menjadi dokter?
Dokter  : Sekitar tahun 1995
Andi                       : Apa pengalaman paling berkesan bapak selama menjadi dokter?
Dokter  : Pengalaman yang paling berkesan ketika bapak pertama kali menjadi dokter, masih takut menyuntik orang nak
Andi                       : Apa keinginan atau harapan bapak?
Dokter  : Ya semoga semua dokter benar-benar mengabdikan dirinya untuk kesehatan rakyat, bukannya menyalahgunakan profesinya
Andi                       : Apa pesan bapak untuk kami siswa SD Tambakaji 01?
Dokter  : Tetap semangat, selalu berusaha dan rajin belajar agar cita-cita dapat tercapai. Jangan lupa berdoa kepada Allah.
Andi                       : Ya Pak, terimakasih atas waktu untuk wawancaranya ya pak
Dokter  : Sama-sama nak Andi
Mengomentari persoalan faktual
Contoh:
Pahlawan Kecil
Namaku Anton. Semenjak ibuku meninggal, aku tinggal bersama ayah dan kedua adikku. Aku sangat menyayangi mereka. Oleh karena itu, sepulang sekolah aku selalu pergi mengamen untuk meringankan beban ayahku. Meskipun aku sering diejek teman-temanku, aku tidak peduli, aku tetap gigih bekerja. Sebab, kalau tidak demikian, aku tidak dapat sekolah dan membantu ayahku. Aku ingin mengubah jalan hidupku. Aku ingin tetap bersekolah dan mencapai cita-citaku untuk menjadi seorang polisi. Aku ingin membahagiakan ayah dan kedua adikku. Untuk mewujudkan impian itu, aku akan terus berjuang untuk mencari uang dan belajar yang rajin agar cita-citaku dapat terwujud.
Contoh pendapat:
Anto : Bagaimana pendapatmu tentang cerita tadi?
Andi : Bagus, ceritanya membuat saya menjadi lebih bersemangat.
Anto : Iya, aku juga setuju. Tokoh dalam ceritanya sangat hebat. Ia mampu mencari uang sendiri. Selain itu, ia juga bersemangat untuk mencapai cita-citanya.
Anto : Benar, seharusnya kita dapat mencontoh Anton dalam cerita “Pahlawan Kecil”.
Kelas VI
Menanggapi (mengkritik/memuji) sesuatu hal disertai alasan
Mengkritik artinya memberikan tanggapan berupa masukan. Biasanya disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap sesuatu. Memuji artinya menyatakan penghargaan yang tulus atas kebaikan atau keunggulan sesuatu.
Contoh:
Perhatikan gambar-gambar berikut.
                 
Apa yang ada dalam pikiranmu ketika melihat kedua gambar tersebut? Baik atau burukkah perbuatan yang ditampilkan dalam gambar? Jika menurutmu baik, kamu dapat memuji perbuatan tersebut. Jika menurutmu buruk, kamu dapat mengkritik perbuatan tersebut. Carilah alasan yang mendukung tanggapanmu. Lalu, sampaikanlah tanggapanmu tersebut.
 Menurut saya, perbuatan tersebut sangat baik. Menjaga kebersihan lingkungan dapat dilakukan dengan hal-hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya.
 Menurut saya, perbuatan anak tersebut tidak baik. Ia seharusnya menyeberang jalan menggunakan jembatan penyeberangan. Perbuatannya sangat membahayakan dirinya. Ia bisa saja tertabrak mobil.
Berpidato
Contoh:
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Selamat siang untuk semuanya.
Bapak Kepala Sekolah yang saya hormati, Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati, Para orang tua murid Kelas VI yang saya hormati, Teman-Teman yang saya cintai.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. karena dengan rahmat dan hidayah-Nya kita diberi kesehatan untuk berkumpul bersama pada hari ini.
Hari ini, kita berkumpul dalam rangka hari perpisahan sekaligus hari perayaan kelulusan siswa Kelas VI. Guru-Guru dan Teman-Teman, sungguh tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Sudah enam tahun kami belajar dan menimba ilmu di sekolah ini. Begitu banyak pelajaran dan pengetahuan yang kami dapatkan. Semuanya itu sangat berguna bagi kami.
Kini, akhirnya hari kelulusan itu tiba. Setelah enam tahun kami banyak belajar dari Bapak dan Ibu Guru, saya selaku perwakilan teman-teman Kelas VI mengucapkan terima kasih untuk guru-guru kami tercinta. Semua pelajaran dan nasihat yang kami dapatkan akan selalu kami ingat. Kami juga menyampaikan permintaan maaf atas semua kesalahan dan kenakalan yang pernah kami perbuat selama kami bersekolah di sini. Kenanglah kami semua sebagai siswa-siswi yang pernah Bapak dan Ibu ajar.
Tidak lupa kami sampaikan juga terima kasih kepada orangtua kami tercinta yang juga hadir pada kesempatan ini. Para orang tua yang selalu memberikan kasih sayang dan dorongannya kepada kami hingga kami dapat lulus dan merayakannya pada hari ini.
Untuk Teman-Teman, semua peristiwa yang kita alami di sekolah ini, senang, sedih, dan bahagia akan selalu mengingatkan kita pada sekolah tercinta ini. Setelah lulus, hendaknya kita selalu terdorong untuk tetap rajin belajar untuk mencapai cita-cita.
Akhir kata, saya sebagai perwakilan teman-teman Kelas VI ingin mengucapkan selamat tinggal pada sekolah kami tercinta. Kami akan selalu mengingat sekolah ini.
Sekian dari saya. Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Membaca
Kelas IV
Melakukan sesuatu berdasarkan petunjuk pemakaian yang dibaca
Contoh:
Setelah mengetahui petunjuk penggunaan sabuk pengaman, coba kamu praktikkan pada saat kamu akan bepergian dengan mobil.
Menemukan kalimat utama
Contoh:
Tidak semua jenis sayur dapat ditanam dalam pot. Jenis-jenis sayuran dan buah yang dapat ditanam dalam pot, diantaranya, cabai besar, cabai rawit, mentimun, pare, terung, kacang panjang, buncis, kapri, kecipir dan paprika. Sayuran daun yang dapat ditanam dalam pot, antara lain, bayam, seledri, daun bawang, kubis, kemangi dan sawi. Jenis sayuran umbi jarang ditanam dalam pot sebab umbi yang dihasilkan jadi kurang besar.
Tanaman sayur dapat ditanam dari bibit maupun benih. Tanaman jenis sayuran buah sebaiknya ditanam dalam bentuk bibit, kecuali kacang panjang dan kapri. Sebelumnya, dilakukan pesemaian terlebih dahulu. Adapun sayuran seperti kangkung, bayam, kacang panjang atau kapri sebaiknya ditanam langsung dari benih.
Terdapat perbedaan penanaman bibit dan benih. Saat bibit masih berada dalam pesemaian, sebaiknya pot-pot telah diisi media tanam yang berupa campuran tanah, pasir dan pupuk kandang agar kepadatannya tetap. Sebelum dilakukan penanaman, sebaiknya media tanam disiram lebih dahulu. Penanaman bibit dilakukan dengan menancapkan pada media, sedangkan benih cukup disebar di atas media dan ditutup dengan lapisan tanah tipis. Setelah selesai penanaman, segera lakukan penyiraman.
Cara pemeliharaan tanaman mempengaruhi kualitas sayuran. Jika pemeliharaannya baik, sayuran sudah dapat dipetik hasilnya sejak umur satu bulan atau tergantung jenis tanamannya. Pemeliharaan tanaman di pot sebaiknya dilakukan sejak tanaman ditanam, yaitu relatif sama dengan sayuran di lahan. Hanya saja, pemupukannya perlu dilakukan sesering mungkin. Penyiraman dapat dilakukan dengan tangan.
Coba tuliskan kalimat utama setiap paragraf pada teks di atas!
Paragraf pertama  : Tidak semua jenis sayur dapat ditanam dalam pot
Paragraf kedua     : Tanaman sayur dapat ditanam dari bibit maupun benih
Paragraf ketiga     : Terdapat perbedaan penanaman bibit dan benih
Paragraf keempat : Cara pemeliharaan tanaman mempengaruhi kualitas sayuran
Kelas V
Membaca puisi
Contoh:
Ibu
Oh … Ibu
Engkau yang melahirkanku
Serta merawatku
Ibu juga yang menggendongku
Sampai aku berumur satu tahun
Alangkah gembiranya
Waktu aku kecil dulu     
Ibu sudah mengajariku
Apa saja yang belum kutahu
Menemukan informasi
Contoh:
Jadwal penerbangan pesawat dari Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta menuju Surabaya terdapat empat penerbangan. Penerbangan pertama dengan nomor penerbangan JT 560 Wings Air berangkat pukul 06.05, dst.
Kelas VI
Mendeskripsikan laporan hasil pengamatan
Contoh:
Format hasil pengamatan:
Judul laporan :
Waktu pengamatan :
Lokasi yang diamati :
Pokok-pokok isi laporan :
1.
1.
2.
3.
Penulis laporan :
Mengidentifikasi unsur drama
Contoh:
Naskah drama mempunyai unsur-unsur sebagai berikut:
Tokoh, yaitu pemeran yang ada dalam drama
Sifat, yaitu perwatakan atau karakter masing-masing tokoh dalam drama
Latar, yaitu tempat dan waktu terjadinya drama serta suasana dalam drama
Tema
Jalan cerita, yaitu jalannya sebuah drama apakah maju (menceritakan dari awal mula cerita sampai pada akhir cerita) atau mundur (menceritakan akhir cerita dulu baru awal mula ceritanya)
Amanat, yaitu pesan yang dapat diambil dari jalannya cerita
Menulis
Kelas IV
Melengkapi percakapan
Contoh:
Rudi : Des, aku dengar akan ada lomba baca puisi di sekolah kita, ya?
Desi : Iya, bulan depan.
Rudi : ……………..
Desi : Lomba itu untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional.
Rudi : ……………………………….
Desi : Kamu boleh mendaftar ke Bu Rini, guru Bahasa Indonesia, atau kepada ketua kelas masing-masing.
Rudi : Pesertanya dari kelas berapa?
Desi : Katanya sih, mulai dari kelas III sampai kelas VI

Menulis surat untuk teman
Medan, 4 Juli 2007
Sahabatku, Rudi, yang baik.
Apa kabar, Rud? Bagaimana sekarang? Kau sehat-sehat saja, ‘kan? Aku harap semua baik-baik saja dan kau tambah pintar di kota. Mengapa suratku yang dulu tidak kaubalas? Jangan sombong, ya! Mentang-mentang di kota, terus sombong. Tolong suratku ini segera dibalas lagi, biar tidak terkesan sombong lagi. Nanti kalau tidak dibalas lagi, kau tidak akan kukirimi surat lagi. Ha - ha - ha ....
Aku sekarang rajin berlatih sepak bola. Kau tahu, fisikku lumayan besar. Jadi, aku dimasukkan ke tim Bintang Sekolah. Latihannya berat juga. Tapi aku senang. Kau tahu, sekolahmu yang dulu berkali-kali menjadi juara tingkat kecamatan. Pokoknya menyenangkan dan menyehatkan. Nanti kalau ketemu, kau akan terkejut dengan tubuhku. Sekarang saja sudah tambah hitam, tetapi tambah kuat. Nanti jangan menantang adu lari lagi denganku!
Sekian dulu, ya! Kutunggu balasan suratmu. Jangan lupa, nanti kalau liburan main lagi ke tempatku. Selamat belajar. Sampai jumpa.
Dari teman lamamu,
    Rama Kusuma
Kelas V
Menulis karangan berdasarkan pengalaman
Perawatan Akibat Thypus
Waktu duduk di kelas tiga, aku pernah dirawat di rumah sakit selama seminggu. Aku dirawat karena sakit gejala Typhus. Itu kali pertama aku sakit Typhus dan dirawat di
rumah sakit.
Saat pertama sakit, aku hanya merasakan suhu badanku naik dan perutku terasa perih. Saat itu juga, aku juga merasa lidahku terasa pahit. Keesokan harinya, ayahku membawaku periksa ke dokter. Setelah dokter memeriksa, ia menyimpulkan bahwa aku menderita gejala Typhus. Karena itu, aku harus dirawat dengan intensif. Dokter menyarankan supaya aku mendapat rawat inap.
Aku dirawat di ruangan khusus. Selama masa perawatan, aku harus menjaga pola
makan dan istirahat yang cukup. Teman-temanku mulai menjengukku sejak hari pertama. Mereka semua mendoakanku agar cepat sembuh. Setelah seminggu dirawat di rumah sakit, akhirnya aku diperbolehkan pulang. Agar kondisi kesehatanku terjaga, aku dianjurkan untuk makan bergizi dan rajin berolahraga.

Meringkas isi buku
Ringkasan Buku
Judul Buku : Didi Sakit Gigi
Pengarang : Suwatini
Pengarang : CV. Muara Cipta
Tahun Terbit : 1988
Buku ini menceritakan tentang seorang anak bernama Didi. Didi sangat suka makan permen. Di mana Didi ditemui, ia selalu makan permen. Bahkan, menjelang tidur pun Didi makan permen, meskipun hal itu sudah dilarang oleh ibunya. Suatu ketika, gigi Didi sakit. Didi diantar ibunya ke dokter untuk memeriksakan giginya.
Ketika pergi ke dokter, Didi mendapat informasi. Misalnya, sebelum tidur harus sikat gigi dan tidak boleh makan makanan yang panas sambil minum es. Karena, hal itu dapat merusak email gigi. Setelah mendengar nasihat dokter, Didi tidak makan permen lagi. Ia juga menggosok gigi sebelum tidur.

Kelas VI
Mengisi formulir dengan benar
FORMULIR PENDAFTARAN KURSUS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama:
Tempat/Tanggal lahir:
Jenis kelamin:
Agama:
Alamat:
Pilihan Seni : musik/tari/tarik suara/teater*
Mengetahui Jakarta,  3 November 2012
Orang tua,                                                                                                           pendaftar
                      Burhanuddin                                                                                                          Amelia Sari
* = coret yang tidak perlu

Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa
Puisi:
Tuhan Telah Menegurmu
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
Lewat anak-anak yang kelaparan
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
Lewat semayup suara adzan
....
Oleh Apip Mustopa
Prosa:
                Tuhan Telah Menegurmu
(Tahukah) Tuhan (kini) telah menegurmu (hai manusia) dengan cukup sopan
Lewat (perut) anak-anak (jalanan) yang kelaparan
(Dengarkan) Tuhan telah menegurmu (lagi) dengan cukup sopan
Lewat semayup (kumandang) suara adzan
Menulis surat resmi
Contoh:


 
AB III
PENUTUP


DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Saleh. 2006. “Pembelajaran Bahasa Indonesia Yang Efektif Di Sekolah Dasar.” Jakarta: Dikti.
Doyin, Mukh dan Wagiran. 2009. “Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya ILmiah”. Semarang. UNNES PRES.
Tarigan, Henry Guntur. 1993. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa .
______  2008. “Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa”. Bandung: Angkasa
______  2008. “Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.” Bandung: Angkasa.
Tarigan, Djago. 1990. Materi pokok pendidikan bahasa indonesia I. Jakarta: Depdikbud.
Rofi’uddin, Ahmad dan Darmiyati Zuhdi. 1999. “Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi.” Jakarta: Dikti.

Sutari, 1998.Menyimak. Jakarta: Dikti.


  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

2 komentar:

  1. aku bisa beli buku ahmad rofiudin darmiyati zuhdi tu gak?? yg ftokopian aja . gk apa kok. soalnya dicri2 blm dpat dapat

    ReplyDelete
  2. makasih informasinya tentang pengertian menyimak ini sangat bermanfaat..

    ReplyDelete

Item Reviewed: Rincian Materi Menyimak, Berbicara, Membaca, Dan Menulis Dalam Pembelajaran Bahasa Pada Kelas Tinggi Rating: 5 Reviewed By: Hamidulloh Ibda