Latest News

Ingin bisa menulis? Silakan ikuti program training menulis cepat yang dipandu langsung oleh dosen, penulis buku, peneliti, wartawan, guru. Silakan hubungi 08562674799 atau klik DI SINI

Monday 13 August 2012

Menciptakan Mudik Aman dan Nyaman


Menciptakan Mudik Aman dan Nyaman

Peneliti Centre for Democracy and Islamic Studies IAIN Walisongo Semarang
Dimuat di Suara Karya, 14 Agustus 2012

Fenomena mudik memang menarik untuk dikaji. Mulai dari kemacetan, kecelakaan, bahkan kematian pemudik. Karena itu, sudah saatnya kita mencari solusi atau menciptakan mudik yang aman, nyaman, dan selamat. Semua orang berharap seperti itu. Pasalnya, mudik merupakan suatu kegiatan untuk mencari “kebahagiaan” dalam nuansa lebaran. Mudik yang kembali mewarnai masyarakat Indonesia pada Idul Fitri tahun ini, hendaknya menjadi ajang “silaturrahim” yang menggembirakan semua orang.
Karena itu, arus mudik dan balik lebaran yang berlangsung pekan ini hingga pekan depan mesti dikelola dengan baik agar berjalan lancar, aman, dan nyaman. Selain pemerintah, berbagai pihak juga perlu bersingeri untuk menciptakan mudik aman dan lancar.
Semakin Meningkat
Menurut data Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik Lebaran tahun 1433 H/2012 diprediksi mencapai 16 juta orang. Peningkatan penumpang terbesar akan terjadi pada moda angkutan kereta api, yakni 16,32 persen dari 1.904.517 orang (2011) menjadi 2.215.284 orang (2012). Angkutan udara akan meningkat 10 persen dari 2.987.081 orang (2011) menjadi 3.285.788 orang (2012). Angkutan laut naik 5 persen dari 1.457.577 orang (2011) menjadi 1.530.456 orang (2012). Angkutan penyebarangan naik 4,20 persen dari 3.247.804 orang (2011) menjadi 3.384.174 orang (2012), dan angkutan jalan raya meningkat 1,3 persen dari 5.524.875 orang (2011), dan tahun ini menjadi 5.596.892 orang (Kompas, 13/8/2012).
Untuk mengangkut penumpang sebanyak itu, pemerintah mengerahkan 37.620 unit bus, 277 kereta api, 133 kapal Ro-Ro, 762 kapal penumpang, dan 339 pesawat udara. Pemudik yang menggunakan sepeda motor diprediksi meningkat 6,16 persen dari 2.368.720 orang (2011) menjadi 2.514.634 orang (2012). Sedangkan yang menggunakan kendaraan pribadi meningkat 5,60 persen dari 1.520.150 orang (2011), dan tahun ini menjadi 1.605.299 orang (Sindo, 13/8/2012).
Pemerintah harus bekerja keras untuk menciptakan mudik aman dan nyaman. Kesiapan pemerintah harus merata, dari sejumlah lokasi di ruas pantai utara (pantura) Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan seluruh wilayah di Indonesia. Selain pemerintah, berbagai kalangan harus membantu agar mudik tahun ini bisa lancar.
Saling Sinergi
Untuk mewujudkan arus mudik dan balik lebaran lancar, sangat sinergi semua pihak. Pemerintah pusat dan daerah, aparat keamanan, tenaga kesehatan, perusahaan transportasi, awak angkutan, masyarakat, dan para pemudik harus ambil bagian. Pemerintah berkewajiban menyediakan infrastruktur untuk menunjang kegiatan mudik, termasuk sarana dan prasarana jalan, jembatan, pelabuhan, bandar udara, terminal, stasiun, dan sebagainya. Demikian juga dengan penyediaan sarana transportasi, baik darat, laut, penyeberangan, maupun udara. Fasilitas kesehatan dan tenaga medis pun harus siap melayani pemudik yang mengalami kendala.
Di sisi lain, aparat keamanan juga perlu meningkatkan operasi dan kesiagaan, karena setiap lebaran terjadi peningkatan kerawanan dan tindak kejahatan. Kerawanan itu tak hanya mengancam para pemudik di jalanan, tapi juga rumah-rumah yang ditinggalkan penghuninya. Pada saat yang sama, mengawal belasan juta orang yang eksodus bukanlah pekerjaan ringan. Selain itu, Kementerian Perhubungan juga bekerja keras untuk memantau dan mengendalikan lalu lintas dan angkutan.
Pihak kepolisian juga harus menurunkan personelnya di berbagai lokasi dan posko yang akan dilalui pemudik. Mereka perlu mempersiapkan dengan baik dalam berbagai segi. Pasalnya, selama ini masih terdapat kerawanan dan gangguan di beberapa tempat. Diakui atau tidak, kondisi jalan di berbagai tempat di Indonesia tak semuanya mulus. Sejumlah ruas jalan baru diperbaiki, masih bergelombang dan bisa membahayakan pemudik, terutama pengendara sepeda motor. Beberapa ruas jalan tak dilengkapi rambu-rambu lalu lintas dan penerangan jalan memadai. Kurangnya rambu-rambu dan lampu penerangan itu terutama terdapat di jalur alternatif.
Karena itu, dipastikan kemacetan masih akan berulang, sebab volume kendaraan melebihi kapasitas jalan yang tersedia. Kondisi ini diperparah dengan adanya pasar tumpah dan peminta sumbangan di sejumlah lokasi. Di sisi lain, ancaman kejahatan juga selalu meningkat saat lebaran, karena kriminal memanfaatkan hiruk-pikuk mudik. Modus yang mereka gunakan makin beraneka macam, dari perampokan, penodongan, penjambretan, pencopetan, penipuan, hingga penghipnosisan dan pembiusan.
Persiapan dan kewaspadaan para pemudik sendiri juga akan menentukan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan perjalanan. Kelayakan kendaraan beserta kelengkapannya harus disiapkan agar tetap prima selama perjalanan. Demikian juga kesehatan dan kebugaran badan pemudik, terutama pengemudi. Hal-hal kecil seperti obat-obatan serta bekal makanan dan minuman pun tak boleh dilupakan. Dengan persiapan matang, semoga saja mudik lebaran bisa berjalan lancar, aman, dan nyaman. Wallahu a’lam bisshawab.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: Menciptakan Mudik Aman dan Nyaman Rating: 5 Reviewed By: Hamidulloh Ibda