Latest News

Ingin bisa menulis? Silakan ikuti program training menulis cepat yang dipandu langsung oleh dosen, penulis buku, peneliti, wartawan, guru. Silakan hubungi 08562674799 atau klik DI SINI

Friday 20 June 2014

Contoh Kegiatan Refleksi Diri PPL PGSD Unnes



REFLEKSI DIRI


Nama                           : Fitria Ristiana Dewi
NIM                            : 1402407018
Jurusan/Prodi              : PGSD/ S1


Dari hasil observasi yang telah dilakukan di SDN Tambakaji 05 Semarang, diperoleh hasil sebagai berikut :
Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni
Secara keseluruhan, pembelajaran yang berlangsung di SDN Tambakaji 05 masih menggunakan model konvensional dengan metode ceramah. Pada pembelajaran dengan metode ceramah guru mendominasi kegiatan belajar mengajar dan siswa cenderung hanya mengikuti langkah-langkah mengajar guru. Kondisi besarnya jumlah siswa di tiap kelas di SDN Tambakaji 05 yang menyebabkan pembelajaran di sekolah ini lebih sering menggunakan metode ceramah. Karena, metode ceramah memiliki kekuatan antara lain, dapat menampung kelas besar dengan tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran tidak menghambat dilaksanakannya pelajaran dengan ceramah sehingga biaya untuk pembelajaran dengan metode ini juga menjadi relatif lebih murah. Selain itu, isi silabus juga dapat diselesaikan dengan mudah, karena guru tidak harus menyesuaikan dengan kemampuan atau kecepatan belajar siswa. Namun, metode ceramah juga mempunyai banyak kekurangan, antara lain, pembelajaran menjadi membosankan dan siswa-siswi menjadi pasif, karena tidak berkesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang diajarkan, siswa hanya membuat catatan. Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dengan metode ceramah juga dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan dan pengetahuan yang diperoleh juga lebih cepat terlupakan.

Ketersediaan sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana di SDN Tambakaji 05 dapat dikatakan sudah cukup memadai untuk terlaksananya kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari kondisi fisik tiap kelas yang sarana dan prasarananya sudah mendukung proses pembelajaran, seperti meja dan bangku yang sesuai jumlah siswa, papan tulis, kotak tempat buku tugas, buku-buku paket (yang juga tersedia di perpustakaan), dan alat- alat peraga juga tersedia. Tersedianya sarana dan prasarana ini akan sangat mendukung proses pembelajaran. Namun demikian, pengadaan sarana dan prasarana juga perlu ditingkatkan disesuaikan perkembangan jaman agar pembelajaran juga berjalan sesuai perkembangan jaman. 



Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing
Guru pamong sangat membantu dalam membimbing, mengarahkan, dan membantu praktikan dalam mencari data-data yang diperlukan untuk melengkapi laporan PPL 1. Kualitas guru pamong di SDN Tambakaji 05 sudah dapat dikatakan baik. Selain dapat dilihat dari gelar pendidikan yang benar-benar memiliki latar belakang Pendidikan Guru Sekolah Dasar, kualitas guru pamong juga dapat dilihat dari cara guru mampu dengan baik mengelola kelas dan  menyampaikan materi ajar dengan baik pada siswanya.
Sementara itu, kualitas dosen pembimbing, yaitu Bapak Aris Mudjiono, juga tidak perlu diragukan. Beliau merupakan salah satu dosen di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), sehingga kualitasnya pun dapat dipertanggungjawabkan. Peran dosen pembimbing sangat penting yaitu sebagai penghubung antara pihak UNNES dengan SDN Tambakaji 05. Dosen pembimbing sudah berpengalaman dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sehingga tidak heran jika mendapatkan predikat baik. Dosen pembimbing sering memberikan saran/ masukan serta memonitoring di sekolah latihan. Dosen pembimbing berperan besar dalam membuat praktikan merasa nyaman dalam melaksanakan tugasnya, dikarenakan beliau selalu siap membimbing praktikan sehubungan dengan pelaksanaan PPL.

Kualiatas pembelajaran di sekolah latihan
Secara umum, kualitas pembelajaran di sekolah ini masih perlu ditingkatkan. Hal ini dikarenakan model pembelajaran yang masih konvensional sehingga sebagian siswanya cenderung pasif dan kurang memperhatikan materi yang diajarkan yang mengakibatkan hasil belajar menjadi tidak maksimal. Model pembelajaran konvensional perlu diperbaharui dengan model pembelajaran yang inovatif agar kualitas pembelajaran lebih meningkat.

Kemampuan diri praktikan
Di bangku perkuliahan praktikan mendapatkan teori-teori tentang kependidikan, dan beberapa kali melakukan simulasi pembelajaran SD. Namun  demikian, praktikan menyadari masih banyak kekurangan untuk menerapkan teori-teori yang di dapat di perkuliahan ke dalam pembelajaran yang sebenarnya di SD. Oleh karena itu, pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini akan  praktikan manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk menerapkan teori yang sudah didapat ke dalam pembelajaran yang sesungguhnya dengan tujuan meningkatkan kualitas diri  sebagai calon tenaga pendidik yang baik dan profesional.  Untuk mencapai tujuan tersebut, praktikan juga tidak segan untuk bertanya dan meminta bimbingan pada guru pamong dan dosen pembimbing apabila memerlukan bimbingan dalam pelaksanaan PPL, agar PPL juga berjalan dengan baik dan lancar sesuai yang diharapkan.    memerlukan dukungan dari seluruh warga sekolah.



Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1
Nilai tambah yang diperoleh oleh praktikan setelah dilaksanakannya PPL 1 antara lain, dapat memanfaatkan dan menerapkan berbagai ilmu dan pengalaman yang didapat dari perkuliahan ke dalam kegiatan belajar mengajar di SD. Selain itu, praktikan dapat mengambil ilmu-ilmu baru yang diperoleh dari proses observasi yang dapat digunakan dalam mengajar. Pelaksanaan PPL 1 memberi gambaran secara nyata di lapangan, bukan hanya secara teori namun secara nyata dapat melihat bagaimana cara-cara guru untuk mengelola dan mengkondisikan kelas. PPL 1 melatih praktikan untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekolah dasar, baik dengan siswa, guru, maupun staff karyawan sehingga dengan jelas praktikan dapat mengetahui peran dan tugas dari masing-masing warga sekolah tersebut. Dengan demikian, praktikan akan lebih siap apabila sudah benar-benar terjun ke lapangan.

Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES
Untuk pengembangan sekolah disarankan pembelajaran sedikit demi sedikit meninggalkan model pembelajaran konvensional dan memperbaharuinya dengan model pembelajaran yang inovatif. Untuk sarana dan prasarana  juga disarankan untuk dirawat, dipelihara dengan baik, dan lebih ditingkatkan agar lebih menunjang proses pembelajaran. Administrasi sekolah juga perlu dibenahi lagi, karena dari hasil observasi ditemukan beberapa administrasi sekolah yang tidak lengkap. Dan untuk ketertiban sekolah, disarankan kerjasama yang baik dari seluruh warga sekolah untuk melaksanakan  peraturan dan tata tertib sekolah.
Bagi UNNES, hendaknya selalu bijaksana dalam pembagian dan penempatan mahasiswa di setiap sekolah latihan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah latihan sehingga PPL dapat terlaksana dengan lancar dan tepat sasaran.



Semarang, 19 Agustus 2010
            Praktikan,


  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: Contoh Kegiatan Refleksi Diri PPL PGSD Unnes Rating: 5 Reviewed By: Hamidulloh Ibda