REFLEKSI DIRI
Nama : Fitria Ristiana Dewi
NIM : 1402407018
Jurusan/Prodi : PGSD/ S1
Dari
hasil observasi yang telah dilakukan di SDN Tambakaji 05 Semarang, diperoleh hasil sebagai berikut :
Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni
Secara
keseluruhan, pembelajaran yang berlangsung di SDN Tambakaji 05 masih menggunakan model konvensional dengan
metode ceramah. Pada pembelajaran dengan metode ceramah guru mendominasi
kegiatan belajar mengajar dan siswa cenderung hanya mengikuti langkah-langkah
mengajar guru. Kondisi besarnya jumlah siswa di tiap kelas di SDN Tambakaji 05 yang menyebabkan pembelajaran di sekolah ini
lebih sering menggunakan metode ceramah. Karena, metode ceramah memiliki
kekuatan antara lain, dapat menampung kelas besar dengan tiap siswa mempunyai
kesempatan yang sama untuk mendengarkan. Kekurangan atau tidak adanya buku
pelajaran dan alat bantu pelajaran tidak menghambat dilaksanakannya pelajaran
dengan ceramah sehingga biaya untuk pembelajaran dengan metode ini juga menjadi
relatif lebih murah. Selain itu, isi silabus juga dapat diselesaikan dengan
mudah, karena guru tidak harus menyesuaikan dengan kemampuan atau kecepatan
belajar siswa. Namun, metode ceramah juga mempunyai banyak kekurangan, antara
lain, pembelajaran menjadi membosankan dan siswa-siswi menjadi pasif, karena
tidak berkesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang diajarkan, siswa hanya
membuat catatan. Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dengan metode ceramah
juga dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan dan
pengetahuan yang diperoleh juga lebih cepat terlupakan.
Ketersediaan sarana dan
prasarana
Sarana
dan prasarana di SDN Tambakaji 05 dapat dikatakan sudah cukup
memadai untuk terlaksananya kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat
dari kondisi fisik tiap kelas yang sarana dan prasarananya sudah mendukung
proses pembelajaran, seperti meja dan bangku yang sesuai jumlah siswa, papan
tulis, kotak tempat buku tugas, buku-buku paket (yang juga tersedia di
perpustakaan), dan alat- alat peraga juga tersedia. Tersedianya sarana dan
prasarana ini akan sangat mendukung proses pembelajaran. Namun demikian,
pengadaan sarana dan prasarana juga perlu ditingkatkan disesuaikan perkembangan
jaman agar pembelajaran juga berjalan sesuai perkembangan jaman.
Kualitas guru pamong dan
dosen pembimbing
Guru pamong sangat membantu dalam membimbing, mengarahkan, dan membantu praktikan dalam mencari data-data yang
diperlukan untuk melengkapi laporan PPL 1. Kualitas guru pamong di SDN Tambakaji 05 sudah dapat dikatakan baik. Selain dapat dilihat
dari gelar pendidikan yang benar-benar memiliki latar belakang Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, kualitas guru pamong juga dapat dilihat dari cara guru mampu
dengan baik mengelola kelas dan
menyampaikan materi ajar dengan baik pada siswanya.
Sementara itu, kualitas dosen
pembimbing, yaitu Bapak Aris Mudjiono,
juga tidak perlu diragukan. Beliau merupakan salah satu dosen di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD), sehingga kualitasnya pun dapat
dipertanggungjawabkan. Peran dosen pembimbing sangat penting yaitu sebagai penghubung antara pihak UNNES dengan
SDN Tambakaji
05. Dosen pembimbing sudah berpengalaman dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya sehingga tidak heran jika mendapatkan predikat baik. Dosen pembimbing sering memberikan saran/
masukan serta memonitoring di sekolah latihan. Dosen pembimbing berperan besar dalam membuat praktikan merasa nyaman dalam melaksanakan
tugasnya, dikarenakan beliau selalu siap membimbing praktikan
sehubungan dengan pelaksanaan PPL.
Kualiatas pembelajaran di
sekolah latihan
Secara
umum, kualitas pembelajaran di sekolah ini masih perlu
ditingkatkan. Hal ini
dikarenakan model pembelajaran yang
masih konvensional sehingga sebagian
siswanya cenderung pasif dan kurang memperhatikan materi yang diajarkan yang mengakibatkan hasil belajar menjadi tidak
maksimal. Model pembelajaran konvensional perlu diperbaharui dengan model
pembelajaran yang inovatif agar kualitas pembelajaran lebih meningkat.
Kemampuan diri praktikan
Di
bangku perkuliahan praktikan mendapatkan teori-teori tentang kependidikan, dan
beberapa kali melakukan simulasi pembelajaran SD. Namun demikian, praktikan menyadari masih banyak
kekurangan untuk menerapkan teori-teori yang di dapat di perkuliahan ke dalam
pembelajaran yang sebenarnya di SD. Oleh karena itu, pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) ini akan
praktikan manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk menerapkan teori yang
sudah didapat ke dalam pembelajaran yang sesungguhnya dengan tujuan
meningkatkan kualitas diri sebagai calon
tenaga pendidik yang baik dan profesional.
Untuk mencapai tujuan tersebut, praktikan juga tidak segan untuk
bertanya dan meminta bimbingan pada guru pamong dan dosen pembimbing apabila
memerlukan bimbingan dalam pelaksanaan PPL, agar PPL juga berjalan dengan baik
dan lancar sesuai yang diharapkan. memerlukan dukungan dari seluruh warga
sekolah.
Nilai tambah yang
diperoleh mahasiswa setelah
melaksanakan PPL 1
Nilai tambah yang diperoleh oleh praktikan setelah dilaksanakannya PPL 1 antara lain, dapat
memanfaatkan dan menerapkan berbagai ilmu dan pengalaman yang didapat dari perkuliahan ke dalam kegiatan belajar mengajar di SD.
Selain itu, praktikan dapat mengambil
ilmu-ilmu baru yang diperoleh dari proses observasi yang dapat digunakan dalam
mengajar. Pelaksanaan PPL 1 memberi gambaran secara nyata di lapangan, bukan
hanya secara teori namun secara nyata dapat melihat bagaimana cara-cara guru
untuk mengelola dan mengkondisikan kelas. PPL 1 melatih praktikan untuk
bersosialisasi dengan lingkungan sekolah dasar, baik dengan siswa, guru, maupun
staff karyawan sehingga dengan jelas praktikan dapat mengetahui peran dan tugas
dari masing-masing warga sekolah tersebut. Dengan demikian, praktikan akan
lebih siap apabila sudah benar-benar terjun ke lapangan.
Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES
Untuk
pengembangan sekolah disarankan pembelajaran sedikit demi sedikit meninggalkan model
pembelajaran konvensional dan memperbaharuinya dengan model pembelajaran yang
inovatif. Untuk sarana dan prasarana
juga disarankan untuk dirawat, dipelihara dengan baik, dan lebih ditingkatkan
agar lebih menunjang proses pembelajaran. Administrasi sekolah juga perlu
dibenahi lagi, karena dari hasil observasi ditemukan beberapa administrasi
sekolah yang tidak lengkap. Dan untuk ketertiban sekolah, disarankan kerjasama
yang baik dari seluruh warga sekolah untuk melaksanakan peraturan dan tata
tertib sekolah.
Bagi UNNES, hendaknya selalu bijaksana dalam pembagian dan penempatan mahasiswa di setiap sekolah
latihan sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan sekolah latihan sehingga PPL dapat terlaksana dengan lancar dan tepat
sasaran.
Semarang, 19 Agustus 2010
Praktikan,
0 komentar:
Post a Comment