Simpulan
Dari uraian yang telah kami paparkan di atas tentang
serangkaian kegiatan kami selama KKN. Ada hal-hal yang dapat dijadikan
kesimpulan di antaranya, KKN merupakan salah satu bentuk pengabdian kami kepada
masyarakat yang eksistensinya masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini
dapat terlihat ketika kami sampai di tempat lokasi kami melaksanakan kegiatan
KKN. Masyarakat dengan antusias menyambut kedatangan tim KKN. Aura yang
menampakkan harapan tersorot dari wajah mereka. Persepsi “KKN akan membangun Desa”
menjadikan mereka bergantung dengan program-pogram yang akan dilaksanakan.
Berbagai masukan,
pandangan dan harapan mereka sampaikan demi kemajuan Desa. Di mana fokus yang diharapkan oleh masyarakat adalah terciptanya kemajuan
Desa. Terutama dalam hal pendidikan dan ahlakul karimah yang sangat erat
hubunganya dengan bidang keagamaaan.
Program yang telah
dirancang oleh TIM KKN kami tidak berfungsi sebagai patokan yang sifatnya
paten. Melainkan hanya sebatas skala prioritas yang diajukan dalam musyawarah
dengan warga Desa setempat yang meliputi semua kalangan. Baik dari aparat Desa,
para tokoh masyarakat, tokoh agama maupun para pemuda. Program yang kami susun
meliputi program sektoral fisik, sektoral non fisik, lintas sektoral fisik dan
lintas sektoral non fisik.
Dalam pelaksanaan program
kerja, kami tidak terpancang pada kegiatan yang sifatnya global, artinya sifat
supel dengan mempertimbangkan berbagai faktor di lapangan. Serta dengan
mempertimbangkan kemampuan TIM KKN IAIN Walisongo Semarang baik dari segi
materi maupun non materi. Dan yang menjadi fokus kegiatan kami adalah kegiatan
yang sifatnya krusial, penting dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat,
baik dapat dirasakan secara langsung
maupun tidak langsung. Hal inilah yang menjadikan dasar pijakan TIM KKN kami dalam
merealisasikan program kerja yang telah diputuskan secara bersama-sama.
KKN yang terkesan sebagai
kegiatan sampingan ternyata memiliki arti penting yang bisa ditawarkan. Inti
kegiatan KKN yang merupakan Pengabdian terhadap masyarakat kerap kali
dipertanyakan fungsionalnya. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa KKN masih
dibutuhkan oleh masyarakat yang berada dalam kategori desa binaan.
Satu contoh Desa
Prampelan yang masih perlu dirambah agar di dalamnya tercipta warga yang kreatif, inovatif dalam beraktifitas. Melalui
KKN dirasa mampu mewujudkan simbiosis mutualisme antara mahasiswa selaku
subyek KKN dan Masyarakat selaku obyek KKN. Meski begitu, perlu adanya
perubahan format KKN yang distandarkan dengan efisiensi kegiatan. Persepsi KKN
sebagai kegiatan yang tidak urgen, tidak sepenuhnya salah. Image
tersebut dimunculkan oleh subyek KKN yang tidak bisa memainkan peran dalam
bermasyarakat.
Kami TIM KKN IAIN
Walisongo Semarang mencoba membuang image tersebut dengan berusaha memainkan
peran kami selaku the agent of social change. Sehingga masyarakat
benar-benar merasakan kontribusi KKN secara nyata.
Saran
Kami sadar bahwa dalam
KKN kali ini ada banyak kekurangan yang bisa dijadikan dasar sebagai alat evaluasi demi kemajuan KKN
yang akan datang. Maka dari itu, akan kami sampaikan beberapa point penting
yang sifatnya membangun untuk KKN ke depan. Saran yang pertama kami tujukan kepada PPM (selaku penyelenggara),
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan pemerintah Desa selaku lembaga eksekutif obyek
KKN kami.
Pusat Pengabdian
Masyarakat
Hendaknya dalam mencari
obyek disesuaikan dengan kebutuhan subyek KKN. Mengingat obyek KKN secara
keseluruhan dirasa tidak begitu butuh pemberdayaan di bidang keagamaan,
mengingat Kendal (khusunya desa Wirosari) adalah daerah mayoritas Islam yang
memiliki tradisi yang sangat kuat serta plural. Akan lebih tepat jika
dikondisikan pada wilayah yang pemahaman keagamaannya masih kurang.
Waktu yang relatif
singkat (45 hari) menjadikan ruang gerak kami kurang begitu luas. Oleh
karenanya hal ini bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam penentuan lamanya
waktu KKN pada angkatan selanjutnya.
Dosen Pembimbing
Definisi Dosen Pembimbing
Lapangan dalam prespektif kami adalah dosen yang menjadi tempat berkeluh kesah
permasalahan yang dihadapi. Tentunya membutuhkan frekuensi kedatangan yang
relatif sering. Akan tetapi realitanya tidak seperti yang diharapkan. Wajar
jika banyak kesulitan yang kami ambil tanpa berpikir resiko yang ditimbulkan.
Apalagi masalah silih berganti, masalah yang satu belum selesai sudah ganti
masalah yang baru. Meski begitu kami tetap berterima kasih kepada DPL yang
masih menyempatkan waktu untuk inten hadir di tengah-tengah kesibukannya.
Kepada Pemerintah Desa
Kepada seluruh perangkat
Desa untuk selalu meningkatkan program kemasyarakatan mengingat para mahasiswa
belum tahu persis situasi dan kondisi tradisi dalam masyarakat maka kita perlu
mengadakan koordinasi dan pengarahan secukupnya dari pamong Desa, tokoh
masyarakat, maupun dari warga masyarakat sehingga seluruh program kegiatan yang
diadakan oleh Tim KKN akan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat
dan selepasnya kita meninggalkan tempat lokasi masih mempunyai beban moral dan
tanggung jawab dari kedua belah pihak.
Khususnya pelayanan
kepada masyarakat dalam keuangan untuk bisa ditegaskan sebagai laporan
administrasi.
Dalam sebuah
pemerintahan, segala persoalan akan dapat selesai dengan mudah kalau ada
koordinasi dan musyawarah. Oleh karena itu perangkat Desa yang bijak adalah
yang bisa mempersatukan seluruh anggotanya dalam rangka memajukan Desa. Maka
sangat mustahil suatu Desa bisa maju, kalau perangkatnya saja tidak rukun dan
tidak kompak.
Kepada Anggota Tim KKN
Kekompakan merupakan
elemen terpenting dalam melaksanakan program. Hal ini sering dikesampingkan
oleh mahasiswa peserta KKN. Egoisme dan apatisme kerap muncul sebagai upaya pemenuhan kebutuhan perwujudan diri. Hendaknya
kekompakan perlu dipupuk dengan difasilitasi BP KKN diawal pembekalan.
Mahasiswa KKN harus siap
segalanya, dengan modal yang sudah dimiliki baik teori dan konsep serta ide
mereka harus mampu untuk mengeluarkannya semaksimal mungkin, akan tetapi banyak
di antara mereka yang tidak sadar akan hal itu. Sebuah kebersamaan bisa
terbangun kalau di antara satu dengan yang lainnya saling mengisi kekurangan
yang ada.
Kata Penutup
Demikian laporan ini kami
buat, sebagai hasil kerja TIM KKN kami angkatan Ke 56 tahun 2011 di Desa Wirosari
Kecamatan Patean Kabupaten Kendal. Kami sadar dalam pelaksanaannya, masih banyak
kekurangan terlebih dalam pembuatan laporan ini. Untuk itu kami memohon kritik
dan saran demi kemajuan kami di masa
yang akan datang.
0 komentar:
Post a Comment