Latest News

Ingin bisa menulis? Silakan ikuti program training menulis cepat yang dipandu langsung oleh dosen, penulis buku, peneliti, wartawan, guru. Silakan hubungi 08562674799 atau klik DI SINI

Tuesday 17 June 2014

Contoh Penelitian Tindakan Kelas Lengkap



LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
 ( PTK )

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MEMBACA PETA MELALUI  TEKNIK PERMAINAN PEMILAHAN KARTU PADA
SISWA KELAS IV  SD SUKOREJO 3 KECAMATAN
TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA
SEMESTER  1 TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010


Disusun Untuk Memenuhi Syarat Usul Kenaikan Pangkat Dari Unsur
Pengembangan Profesi Penetapan Angka Kredit
Jabatan Fungsional Guru
                                      
               










OLEH:




NAMA               :  SUMARDJAN,S.Pd
N I P                   :  131 322 200
UNIT KERJA   :  SD  SUKOREJO 3 KEC.TUNJUNGAN






PEMERINTAH KABUPATEN BLORA
DINAS PENDIDIKAN
UPTD TK / SD KECAMATAN TUNJUNGAN







  2009


HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )












1. Judul Penelitian                                 :
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MEMBACA PETA MELALUI TEKNIK PERMAINAN PEMILAHAN KARTU PADA SISWA KELAS IV SD SUKOREJO 3 KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA SEMESTER  1 TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

2. Peneliti


a. Nama Lengkap dan Gelar      :

SUMARDJAN,S.Pd
b. Pangkat,Golongan dan NIP   :

Pembina,IV A,NIP : 131 322 200

c. Mata Pelajaran                       :

I P S
d. Nama Sekolah                          :

SD Sukorejo 3 Kec.Tunjungan
e. Alamat Rumah                       :

Ds.Tambahrejo Kec.Tunjungan Kab.Blora

f. Telp/Fax/Email                         :

Hp.081 225 647 430

g. Kabupaten/Kota                                   :

Blora
            h. Provinsi                                   :
Jawa - Tengah
3. Lama Penelitian                                  :
3 Bulan
     - Dimulai                                           :
03  Agustus 2009
     - Sampai                                            :
05  Nopember 2009
                                                                       
                                                                              





                                                                                                                                                                      Tunjungan, 12 Nopember 2009












                     Mengetahui
             Kepala SD Sukorejo 3                                                         Peneliti













             SUMARDJAN,S.Pd                                                 SUMARDJAN,S.Pd
                NIP. 131 322 200                                                      NIP : 131 322 200


Mengesahkan
Kepala UPTD TK/SD Kec.Tunjungan




Drs.S U Y O T O
NIP.130 732 106
PERNYATAAN


Yang bertanda tangan di bawah ini saya :
Nama              :   Sumardjan,S.Pd
NIP                 :   131 322 200

Menyatakan dengan sesungguhnya  bahwa karya tulis berjudul :
      UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MEMBACA PETA MELALUI TEKNIK PERMAINAN PEMILAHAN KARTU PADA SISWA KELAS IV SD SUKOREJO 3 KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

Adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal yang bukan karya saya dalam karya tulis ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar ,maka saya bersedia menerima sanki .





                                                                        Tunjungan, 10 Nopember 2009

                                                                          Yang membuat pernyataan





                                                                                 SUMARDJAN,S.Pd
                                                                                          NIP: 131 322 200







ABSTRAKSI

Sumardjan,S.Pd, 2009. Upaya Meningkatkan Pembelajaran Membaca Peta Melalui Teknik Permainan Pemilahan Kartu Pada Siswa Kelas IV SD Sukorejo 3 Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora Semester 1 Tahun Pelajaran 2009 / 2010

            Pembelajaran membaca peta di sekolah dasar ( SD) merupakan salah satu  bidang garapan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) yang memegang peranan penting untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar agar siswa mampu melihat kenyataan sosial yang mungkin dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Pemilihan strategi dan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran merupakan hal yang harus dipertimbangkan oleh guru ,agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat mencapai sasaran. Berdasarkan kenyataan yang sering dihadapi penulis , diketahui bahwa kemampuan membaca peta pada siswa kelas IV SD Sukorejo 3 Kec.Tunjungan Kab.Blora masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal   ( KKM ). Salah satu penyebabnya adalah adanya persepsi siswa yang selama ini menganggap bahwa pembelajaran membaca peta itu sulit,teknik yang digunakan guru belum mampu menggairahkan siswa , serta materi itu sendiri merupakan materi baru bagi siswa.
            Permasalahan yang dihadapi siswa pada pembelajaran membaca peta ini ,antara lain adalah : bagaimana permainan pemilahan kartu sebagai teknik pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan membaca peta pada siswa kelas IV SD Sukorejo 3 Kec.Tunjungan Kab.Blora, melalui teknik permainan pemilahan kartu , dan memaparkan perubahan-perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran ini.
             Desain yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas ( Action Research) dengan dua siklus, tiap-tiap siklus terdiri atas perencanaan,tindakan,pengamatan dan refleksi. Pengambilan data dilakukan dengan tes dan non tes. Alat pengambilan data non tes berupa : pedoman obsevasi siswa,wawancara, jurnal siswa. Analisa data menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
              Hasil analisa data menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas pada pratindakan sebesar 46,78 , dan pada siklus I meningkat sebesar 39,72 % , dengan nilai rata-rata kelas 65,36 dengan kategori cukup, kemudian pada siklus II meningkat lagi sebesar 15,24 % dengan nilai rata-rata kelas sebesar 75,32 dengan kategori baik. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa setelah mengikuti pembelajaran membaca peta lingkungan Propinsi Jawa Tengah dengan teknik permainan pemilahan kartu, nilai rata-rata kemampuan membaca peta pada siswa kelas IV SD Sukorejo 3 Kec.Tunjungan Kab.Blora mengalami peningkatan sebesar 61,01 %. Peningkatan kemampuan siswa ini juga diikuti dengan perubahan perilaku dari negatif menjadi perilaku positif. Pada siklus I siswa yang berkonsentrasi dan memperhatikan pembelajaran yang disampaikan guru masih sebagian yaitu  58 %. Selama pelaksanaan pembelajaran siklus II telah terjadi perubahan perilaku siswa kearah yang positif, siswa merasa senang dan menikmati pembelajaran yang diberikan guru. Hal tersebut dapat diketahui dari peningkatan respon yang ditunjukkan siswa melalui observasi siswa bahwa sebanyak 79 % siswa sudah berkonsentrasi dengan pembelajaran yang diterapkan guru . Mereka terlihat senang dan kreatif bahkan terjadi kompetisi yang positif dalam pencapaian kemampuan antar siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik permainan pemilahan kartu dapat meningkatkan perilaku positif siswa dan dapat merubah perilaku negatif menjadi perilaku yang positif yang selanjutnya meningkatkan kemampuan siswa yang ditunjukkan dengan prestasi yang baik pula.






































KATA PENGANTAR

              Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada  Tuhan Yang Maha Esa yang telah mengatur segalanya dari awal hingga akhir proses penulisan penelitian ini. Hanya dengan ridloNya  peneliti dapat menyelesaikan laporan akhir penelitian tindakan kelas ini. Tanpa kehendak dan pertolongan Nya niscaya semuanya tidak akan terwujud.
              Penelitian dengan judul : UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MEMBACA PETA MELALUI TEKNIK PERMAINAN PEMILAHAN KARTU PADA SISWA KELAS IV SD SUKOREJO 3 KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010
             Pada kesempatan kali ini perkenankanlah peneliti mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada :
  1. Kepala SDN Sukorejo 3 beserta staf guru yang telah memberi ijin penelitian kepada penulis.
  2. Rekan guru kelas III dan kelas IV yang telah membantu dalam pengambilan data penelitian.
  3. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan  penelitian ini.
           Harapan peneliti agar hasil penelitian tindakan kelas ini menjadi sebuah masukan sekaligus pemikiran yang dapat ditindak lanjuti  oleh penentu kebijakan  dalam dunia pendidikan , khususnya guru agar termotivasi untuk dapat mengembangkan potensinya sebagai seorang peneliti pendidikan. Semoga bermanfaat.  

                                                                          Tunjungan,04 Nopember 2009
                                                                                  
                                                                                                 Peneliti










                                                                                 SUMARDJAN,S.Pd
                                                                                          NIP: 131 322 200



DAFTAR ISI

                                                                                                                      Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................        i
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................                     ii
HALAMAN PERNYATAAN .........................................................................      iii
KATA PENGANTAR .....................................................................................      iv
DAFTAR ISI  ...................................................................................................       v
DAFTAR LAMPIRAN  ..................................................................................      vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................     vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................    viii
ABSTRAK .......................................................................................................      ix
BAB   I     PENDAHULUAN
                  A.  Latar Belakang Masalah  ..........................................................       1
                  B.  Perumusan Masalah ..................................................................       6
                  C.  Tujuan Penelitian  .....................................................................       6
                  D.  Manfaat Penelitian ....................................................................       6
BAB  II     LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS .......................................      8
                  A.  Landasan Teori .........................................................................       8
                        1. Membaca Peta     ...................................................................       8
                        2. Pengetahuan Peta...................................................................       9
                        3. Penggunaan dan Pembacaan Peta .........................................     12
                  B.  Penelitian yang Relevan  ...........................................................     16
                  C.  Kerangka Berfikir .....................................................................     21
                  D.  Hipotesis Tindakan ...................................................................     23
BAB  III   METODE PENELITIAN ...............................................................     24
                  A.  Setting Penelitian ......................................................................     24
                  B.  Subyek Penelitian ......................................................................     25
                  C.  Sumber Data .............................................................................     25
                  D.  Teknik dan Alat Pengumpulan Data .........................................     26
                  E.   Validasi Data  ...........................................................................     28
                  F.   Analisis Data .............................................................................     29
                  G.  Indikator Kinerja .......................................................................     31
                  H.  Prosedur Penelitian ...................................................................     31
BAB  IV   HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..............................    50
                  A.  Diskripsi Kondisi Awal .............................................................     50
                  B.  Diskripsi  Siklus Pertama .........................................................     57
                  C.  Diskripsi  Siklus Kedua ............................................................     63
                  D.  Pembahasan Tiap Siklus dan Hasil Penelitian   .........................     68
BAB  V     PENUTUP  .....................................................................................     76
                  A.  Simpulan ...................................................................................     76            B.        Saran                  ..........................................................................................           77
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................     79
LAMPIRAN-LAMPIRAN                                                                                                               
                                                                                                        
























DAFTAR  LAMPIRAN



Lampiran    1   Rencana Pelaksanaan Pembelajaran                                            
Lampiran    2   Media Pembelajaran                                                                          
Lampiran    3   Soal-soal Tes
Lampiran    4   Hasil Tes Siklus I
Lampiran    5   Hasil Tes Siklus II
Lampiran    6   Pedoman Observasi Siswa
Lampiran    7   Pedoman Wawancara
Lampiran    8   Pedoman Jurnal Siswa
Lampiran    9   Pedoman Pengambilan Dokumen Foto
Lampiran  10   Hasil Observasi Siswa Siklus I
Lampiran  11   Hasil Observasi Siswa Siklus II
Lampiran  12   Hasil Jurnal Siswa Siklus I
Lampiran  13   Hasil Jurnal Siswa Siklus II
Lampiran  14   Daftar Nama Siswa Kelas IV SD Sukorejo 3 Kec.Tunjungan Kab.Blora Tahun Pelajaran 2009/2010






















DAFTAR  TABEL


Tabel    1 : .................................................................................................................
Tabel    2 : .................................................................................................................
Tabel    3 : .................................................................................................................
Tabel    4 : .................................................................................................................
Tabel    5 : .................................................................................................................
Tabel    6 : .................................................................................................................
Tabel    7 : .................................................................................................................
Tabel    8 : .................................................................................................................
Tabel    9 : .................................................................................................................
Tabel  10 : .................................................................................................................




























DAFTAR  GAMBAR


Gambar    1 : ..............................................................................................................
Gambar    2 : ..............................................................................................................
Gambar    3 : ..............................................................................................................
Gambar    4 : ..............................................................................................................
Gambar    5 : ..............................................................................................................
Gambar    6 : ..............................................................................................................
Gambar    7 : ..............................................................................................................
Gambar    8 : ..............................................................................................................
Gambar    9 : ..............................................................................................................
Gambar  10 : ..............................................................................................................




























BAB I

PENDAHULUAN





















A.  Latar Belakang Masalah
              Pengajaran Pengetahuan sosial di sekolah dasar berfungsi mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dasar untuk melihat kenyataan sosial yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pengajaran  sejarah berfungsi menumbuhkan rasa kebangsaan dan bangga terhadap perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lalu hingga masa kini.
             Kajian materi pelajaran pengetahuan sosial yang cukup luas dan selalu berkembang, sering membuat guru dan siswa mengalami hambatan atau kesulitan dalam memahami esensi materi yang sangat penting . Kenyataan ini juga didukung bahwa melalui hasil wawancara dan observasi siswa cenderung kurang berminat dalam pembelajaran pengetahuan sosial bahkan prestasi siswa yang diperoleh dari data nilai raport dan ulangan-ulangan menunjukkan hasil yang kurang memuaskan.
            Di SD Sukorejo 3 khususnya kelas IV pada tahun pelajaran 2009/2010 nilai rata-rata mata pelajaran sosial masih belum mencapai standart ketuntasan minimal ( 6,5 ).Nilai rata- rata yang dicapai baru 6,0 hal ini belum termasuk beberapa siswa tertentu yang mengalami kesulitan.
           Berdasarkan wawancara dari beberapa siswa diperoleh data bahwa dari beberapa materi yang dipelajari, siswa mengalami kesulitan dalam hal membaca peta. Data ini juga didukung dengan nilai pada kompetensi dasar membaca peta masih di bawah standart ketuntasan batas minimal, yaitu ( 5,8 )
            Kurikulum 2004 yang disempurnakan yang didukung oleh PP 19 / 2003  mengamanatkan bahwa setiap sekolah dibebaskan untuk menentukan KKM setiap mapel. Dengan kebebasan yang ada , setiap guru juga bebas untuk mengembangkan teknik-teknik atau cara pembelajaran yang sekiranya paling sesuai agar mencapai standar nilai yang ditetapkan. Proses pembelajaran membaca peta yang selama ini diterapkan memang belum menggunakan teknik-teknik pembelajaran yang bervariasi,teknik yang digunakan masih sebatas pada menyuruh siswa menjiplak peta lalu menghafal tempat dan nama-nama kota dan sebagainya.
            Berkaitan dengan keadaan siswa kelas IV yang nilai mata pelajaran IPS terutama geografi ,membaca peta  masih rendah , maka untuk mengatasi permasalahan tersebut kiranya perlu dipilih suatu teknik pembelajaran baru yang mengajak siswa untuk berlatih secara langsung mempraktekkan kompetensi membaca peta lingkungan secara menarik,mengasyikkan ,variatif,rekreatif, serta bermakna. Untuk itu peneliti tergerak  untuk mengadakan penelitian dengan mengujicobakan teknik permainan pemilihan kartu  dalam pembelajaran membaca peta.
            Teknik permainan pemilahan kartu adalah teknik permainan berupa aktivitas menemukan / memilih kartu yang tepat untuk mengajarkan konsep maupun klasifikasi benda ,tempat, dan lain-lain. Untuk dapat memilih kartu  tersebut siswa diberi kesempatan untuk mengidentifikasi kartu-kartu yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Siswa yang memiliki kartu yang sama ,harus mau menawarkan diri  kepada siswa lain / kelompok lain. Sebaliknya kelompok yang membutuhkan tetapi tidak memiliki harus mau mencari dan meminta kepada kelompok lain . sasaran utama teknik ini ialah mengajak siswa untuk belajar mengkoordinasikan kartu-kartu sesuai kategori, seperti symbol / gambar nama –nama kota / kabupaten di suatu  wilayah secara aktif dan kreatif ( dalam hal ini nama-nama kota / kabupaten propinsi Jateng .
             Pemilahan kartu yang dipakai sebagai  teknik pembelajaran merupakan aktivitas kerjasama yang dapat digunakan untuk mengajarkan konsep,karakteristik  klasifikasi ,fakta tentang benda atau informasi. Selain itu pemilahan kartu juga dapat menggerakkan fisik  ( keaktifan siswa ) yang didalamnya dapat membantu mendorong siswa yang merasa penat untuk ikut menikmati kegiatan.
              Pergerakan  fisik siswa dengan teknik permainan pemilahan kartu dalam  pembelajaran membaca peta yang melibatkan  beberapa alat indra  seperti pengelihatan ,pendengaran ,perasaan ,serta logika akan memberikan kelebihan sendiri dibandingkan teknik-teknik lain karena siswa benar-benar aktif dalam  pembelajaran tersebut.
              Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang menekankan keaktifan  siswa untuk mengalami sendiri ,berlatih, berkegiatan ,sehingga daya pikir , emosi,dan keterampilan dapat berjalan dengan baik ketika mereka belajar dan berlatih. Pembelajaran atraktif adalah suatu proses pembelajaran yang mempesona ,menarik,mengasyikkan  ,menyenangkan ,tidak membosankan ,variatif,kreatif dan indah ( Suwarianto,2003 ), untuk dapat mewujudkan pembelajaran aktif dan kreatif, tempat pembelajaran di luar kelas dapat dipilih. Pembelajaran aktif kreatif  yang dapat mengaktifkan seluruh siswa untuk ikut berpartisipasi dengan teman sebaya apabila mengacu pada perkembangan siswa.
            Menurut Harloch ( 1990 : 168 ) fase perkembangan siswa SD kelas IV ada dalam masa akhir kanak-kanak dengan rata-rata umur 9-11 tahun .Adapun minat pada sekolah sikapnya sangat dipengaruhi oleh menarik atau tidaknya cara guru menyajikan bahan yang harus dipelajari dan bagaimana ia memandang bahan-bahan ini dalam kaitannya dengan pekerjaan di masa depan. Tetapi minat dan kegiatan bermain dapat mendorong anak untuk mengembangkan keterampilan  sosial berkaitan dengan konsep bermain dan minat terhadap sekolah pada anak  usia 8-9 tahun dalam hal ini siswa  kelas IV SD ,maka ada hal-hal yang dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran yakni dengan bermain siswa diajak untuk memahami kompetensi membaca peta. Dengan belajar sambil bermain tidak membuat anak tertekan, tetapi tanpa ia sadari ia dapat memperoleh suatu yang bermanfaat melalui kegiatan bermain.
            Berpijak pada pendapat Harloch ,bahwa minat anak pada sekolah sangat dipengaruhi oleh menarik atau tidaknya cara guru dalam menyajikan bahan , maka teknik permainan pemilahan kartu yang dapat digolongkan dalam teknik  pembelajaran merupakan teknik yang reaktif,menantang ,dan mengandung unsur bermain,mampu mempengaruhi siswa untuk tertarik belajar membaca peta serta dapat mengoptimalkan pengertian dan pemahaman siswa terhadap syimbol-simbol tanda,komponen yang terdapat pada peta.
           Berdasarkan permasalahan seperti terurai di atas, maka subyek penelitian  yang dipilih adalah siswa kelas IV dengan memilih judul penelitian  Permainan Pemilahan Kartu Sebagai Teknik Pembelajaran Membaca Peta pada Siswa Kelas IV SD Sukorejo 3 Kecamatan Tunjungan kabupaten Blora tahun 2009/2010
          Dalam penelitian ini ,peneliti melakukan identifikasi masalah yang mempengaruhi rendahnya hasil pembelajaran membaca peta pada siswa kelas IV SD Sukorejo 3 Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora.
          Pelajaran membaca peta di SD/MI belum menunjukkan hasil yang diharapkan . Hal tersebut dapat disebabkan  oleh beberapa faktor, yakni : (1) media pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik perhatian siswa, (2) motivasi belajar yang dimiliki siswa masih rendah, (3) sarana dan prasarana kurang mendukung dalam kegiatan belajar mengajar dalam membaca peta, (4) situasi dan kondisi lingkungan belajar secara klasikal kurang mendukung siswa untuk mendapat perhatian  guru secara khusus .
           Agar dalam penelitian ini tidak terjadi kerancuan ,maka peneliti memberikan pembatasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini. Keberhasilan pembelajaran keterampilan membaca peta dapat diperoleh melalui beberapa komponen yakni penguasaan bahan ajar oleh guru,penggunaan pendekatan dan teknik pembelajaran yang tepat,dan media pembelajaran yang mendukung selama proses pembelajaran. Pada pembelajaran membaca peta lingkungan propinsi Jawa-Tengah guru dapat menggunakan media pembelajaran / teknik permainan pemilahan kartu.
             Pemilihan teknik pembelajaran dengan permainan pemilahan kartu didasarkan pada beberapa alasan antara lain permainan pemilahan kartu  merupakan salah satu bentuk permainan yang dapat mengembangkan kegiatan berkelompok, membangkitkan gairah siswa untuk aktif menemukan sesuatu sambil bermain . beberapa faktor tersebut dapat merangsang siswa dalam proses pembelajaran membaca peta lingkungan propinsi Jawa-Tengah yang selama ini sirasakan oleh siswa SD/MI suatu pembelajaran yang sulit.
B.  Rumusan Masalah
            Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana perubahan keterampilan membaca peta siswa kelas IV SD  Sukorejo 3 Kecamatan Tunjungan setelah diterapkan  teknik permainan pemilihan kartu  ?
2.      Bagaimana perubahan perilaku siswa kelas IV SD Sukorejo 3 Kecamatan Tunjungan terhadap pembelajaran membaca peta pada pelajaran IPS setelah diterapkan teknik permainan pemilahan kartu  ?
C.  Tujuan Penelitian
             Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah :
1.      Mendeskripsikan perubahan keterampilan siswa dalam membaca peta setelah diterapkan teknik permainan pemilahan kartu.
2.      Mendeskripsikan perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti pembelajaran membaca peta dengan teknik permainan pemilahan kartu.
D.        Manfaat Penelitian
             Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis
1.      Bagi siswa bermanfaat antara lain sebagai berikut :       
a.Dapat memudahkan siswa dalam berlatih dan belajar membaca peta.
b.Dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran IPS
c.Dapat mengubah pandangan awal siswa terhadap pelajaran IPS yaitu dari pelajaran yang sulit dan membosankan menjadi pelajaran yang menyenangkan dan berperan penting bagi kehidupan siswa.
            2.   Bagi guru bermanfaat sebagai berikut :
                  a.Penelitian ini diharafkan ,bermanfaat sebagai alternatif dalam pemilahan  dan penentuan teknik yang digunakan sehingga pembelajaran membaca peta dapat berjalan menyenangkan dan bermakna.
                  b.Penelitian ini diharafkan dapat menjadi motivasi berharga bagi guru agar lebih memahami karakter siswa secara lingkungan sekolah sehingga dapat menentukan teknik pembelajaran yang paling tepat dan menyenangkan untuk kompetensi dasar yang hendak diajarkan.
            3.   Bagi sekolah bermanfaat  sebagai berikut :
                  a.Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai model pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar bagi siswa yang selanjutnya sehingga peningkatan mutu pendidikan juga.
                  b.Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian bagi guru atau sekolah lain sebagai inovasi pembelajaran IPS di SD khususnya teknik membaca peta.                

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS





















A.  Landasan Teori
      1.Membaca Peta
            Dalam membaca peta,beberapa hal yang harus diperhatikan adalah memahami dengan baik semua simbol atau informasi yang ada pada peta.Jika hal ini dapat dimiliki oleh si pembaca peta,maka sipembaca akan memiliki gambaran mengenai keadaan wilayah yang ada dalam peta.walaupun belum pernah melihat atau mengenal medan ( muka bumi ) yang besangkutan secara langsung . Ada beberapa hal perlu diketahui dalam membaca peta yaitu : (1) isi peta dan tempat yang digambarkan ,melalui judul, (2) lokasi daerah ,melalui letak garis lintang dan garis bujur, (3) arah,melalui petunjuk arah (orientasi) (4) jarak atau luas suatu tempat di lapangan,melalui skala peta. (5) ketinggian tempat, melalui titik trianggulasi (ketinggian) atau melalui garis kontur, (6) kemiringan lereng ,melalui garis kontur dan jarak antara garis kontur yang berdekatan, (7) sumber daya alam ,melalui keterangan (legenda) dan (8) kenampakan alam,misalnya relief ,persebaran kota,kenampakan alam mini dapat diketahui melalui simbol-simbol peta dan keterangan peta.
          Selanjutnya kita dapat menafsirkan peta yang kita baca , antara lain : (a) peta yang banyak gunung / pegunungan dan lembah/sungai, menunjukkan bahwa daerah itu bersifat kasar ,(b) alur-alur yang lurus,menunjukkan bahwa daerah itu tinggi dan miring, jika alur sungai berbelok-belok ( berbentuk meander ) , menunjukkan daerah itu kering
( sulit air ) tetapi di tempat-tempat tertentu terdapat sumber-sumber air.
           Dengan membaca peta kita akan dapat mengetahui : (a) jarak lurus antara kota (b) keadaan alam suatu wilayah,misalnya suatu daerah sulit dilalui kendaraan karena daerahnya berawa-rawa (c) keadaan topografi (relief) suatu wilayah  (d) Keadaan penduduk suatu wilayah  , misalnya kepadatan dan persebarannya (e)  Keadaan social budaya penduduk ,misalnya mata pencaharian , persebaran sarana kota dan persebaran pemukiman.
     2. Pengetahuan Peta
        a. Pengertian Peta
                  Menurut Suharyono dan Amin ( 1994 : 199 ) dijelaskan bahwa peta adalah gambaran permukaan bumi yang di gambarkan pada bidang datar. Ginting ,dll ( 1996 : 7 ) juga mendefinisikan secara spesifik yaitu peta merupakan gambaran dari permukaan bumi yang dituangkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu melalui system  proyeksi .
                    Sementara ICA ( Internasional Cartographic Association ) dalam Sukwarjono  dkk ( 1993 ) merumuskan batasan peta adalah suatu representasi atau gambaran unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi atau yang ada kaitannya  dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar serta diperkecil atau diskalakan.
     b. Jenis-jenis Peta
                     Banyak penggolongan jenis-jenis peta yang dibuat oleh para ahli, menurut Ginting, dkk ( 1996 : 7-8 ) mengklasifikasikan peta sebagai berikut      
                     Berdasarkan data yang ditonjolkan ,peta terbagi menjadi dua yaitu  peta umum dan peta tematik. Peta umum yaitu peta yang menunjukkan unsur-unsur alam dan unsur-unsur buatan manusia dari suatu wilayah seperti pegunungan ,gunung,sungai ,rawa,danau,jalan ,pemukiman, dan lain-lain. Contoh peta umum adalah peta topografi. Peta tematik yaitu peta yang menunjukkan satu atau lebih tema obyek dipermukaan bumi. Contoh peta tematik adalah sebagai berikut : ( 1 ) peta geologi yaitu peta yang menggambarkan struktur batuan dan sifat-sifatnya yang dapat mempengaruhi bentuk permukaan bumi. ( 2 ) peta hidrologi yaitu peta yang menggambarkan keadaan atau potensi air di suatu daerah, baik air tanah maupun air permukaan ( sungai dan danau ), ( 3 ) peta transportasi darat yaitu peta yang menggambarkan jalur-jalur lalu lintas darat, (4) peta politik yakni peta  yang menggambarkan keadaan dan kecenderungan masyarakat terhadap partai dan golongan, (5) peta penggunaan lahan yaitu peta yang menggambarkan macam-macam bentuk penggunaan lahan yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia, dan (6) peta ishyet yakni peta yang menggambarkan banyaknya curah hujan di suatu tempat.
                    Berdasarkan skalanya ,peta diklasifikasikan antara lain : (1) kadaster  atau peta teknik yaitu peta dengan skala  < 1 : 5000. (2) peta skala besar yaitu peta dengan skala  1 : 5000 – 1 : 250.000, (3) peta skala sedang yaitu peta dengan skala  1 : 250.000  - 1 : 500.000, (4)  peta skala kecil yaitu peta dengan skala  1 : 500.000 -  1 :  1.000.0000, (5) peta skala tinjau atau sangat kecil dengan skala  >  1.000.000.
                    Berdasarkan tipe daerah yang digambarkan peta diklasifikasikan menjadi : peta dunia, peta regional , peta negara, peta propinsi, peta kota ,dan sebagainya.
     c. Bagian – bagian Peta
                     Setiap peta dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi geografikal  kepada pembacanya. Oleh karena itu, perlu kiranya peta dilengkapi dengan informasi , sehingga dapat memudahkan pembacaan peta yang dilakukan oleh pembaca peta. Pada umumnya informasi tersebut ditempatkan di tepi peta  (marginal information )
                    Bagian-bagian pokok atau komposisi peta antara lain sebagai berikut ( Wardiatmoko – Bintarto, 1997 : 14 – 16 )
        1. Judul Peta
                    Peta harus diberi judul yang mencerminkan isi dan tipe peta. Judul dapat diletakkan disembarang tempat asal tidak mengganggu peta utama . Judul suatu peta dapat diletakkan pada : bagian atas tengah di luar peta pokok, bagian atas kiri atau kanan luar peta  pokok, atau di sembarang tempat pada peta  tetapi di luar peta pokok.
        2. Garis Astronomis
                   Garis Astronomi berguna untuk menentukan lokasi suatu tempat . Biasanta Astronomi hanya dibuat tanda di tepi atau pada garis tepi dengan menunjukkan angka derajat,menit ,dan bentuknya tanpa membuat garis bujur atau lintang.
        3. Inset
                   Inset menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya dengan daerah sekitar yang lebih luas.Tujuan inset adalah untuk memperjelas salah satu bagian dari peta dan untuk menunjukkan lokasi yang penting tetapi kurang jelas dalam peta.
        4. Skala Peta
                  Skala peta merupakan angka yang menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak yang sebenarnya.Penulisan skala diletakkan  di bawah judul peta . Skala merupakan hal yang penting  sebab pembaca peta dapat mengetahui jarak yang sebenarnya di lapangan.
        5. Sumber Peta dan Tahun  Pembuatan Peta.
                   Sumber peta dicantumkan supaya pembaca tahu dari mana sumber peta itu diperoleh. Tahun pembuatan sangat diperlukan terutama pada pete-peta yang menggambarkan data yang mudah berubah, misalnya peta hasil pertanian.
    3. Penggunaan dan Pembacaan Peta.
               Untuk dapat menggunakan peta secara baik  ada suatu tuntunan  dalam   pembacaannya . Tuntunan yang dimaksud adalah merupakan pentahapan dalam pemakaiannya . Ada 2 tahapan dalam mempergunakan peta yakni tahap pembacaan peta dan tahap interprestasi peta ( Sukwarjono dan sukoco 1993 : 16 – 17 )
                 Tahap pembacaan peta pembaca diharapkan sudah memahami semua simbol dengan baik serta informasi yang ada pada peta. Membaca peta pada hakekatnya adalah mempelajari medan atau lapangan lewat simbol yang ada pada peta  ( Wardiatmoko dan Bintarto 1997 : 20 ).
                 Tahap pembacaan peta adalah mengidentifikasi simbol dan membaca arti dari simbol. Untuk ini pengguna harus terlebih dahulu mengetahui bahasa peta. Bahasa peta yang dimaksud adalah informasi tepi peta atau bagian –bagian yang terdapat pada peta meliputi  : judul,skala,legenda,inset,arah angin,sumber pembuatan peta ,dan lain-lain. Jadi sebelum penggunaan peta berusaha mengartikan symbol-symbol yang ada di dalam muka peta, pengguna disarankan untuk mempelajari dulu informasi-informasi tepi peta atau bagian-bagian peta. Dengan demikian begitu melihat simbol di dalam peta pengguna sudah tidak ada keragu- raguan mengenai magna ataupun bentuk-bentuk unsur lingkungan yang tercermin dalam peta. 
                  Ginting, dkk ( 1996 : 19 – 20 ) berpendapat  bahwa untuk memahami peta pengguna terlebih dahulu melihat judul peta yang hendak dipahami  . Selanjutnya pengguna peta melihat informasi lain,meliputi skala proyeksi , orientasi yang menunjukkan arah utara, tahun pembuatan, dan legenda. Melalui legenda dapat diketahui arti symbol-simbol yang ada pada peta.
                   Adapun faktor-faktor yang dapat dibaca pada peta menurut  Wardiyatmoko dan Bintarto ( 1997 : 21 ) yaitu (1) kenampakan pokok mencapai alam ,sosial dan ekonomi,misalnya : gunung,sungai,jalan,kota,lokasi ,rumah,rel kereta api,hasil bumi,dan lain-lain, (2) jarak-jarak sebenarnya suatu lokasi dapat dibaca atau diukur dengan melihat atau menghitung jarak pada peta x skala peta, (3) Arah,arah pada peta dapat dilihat berdasarkan arah mata angin yang tercantum . Selain itu untuk menentukan arah dapat digunakan bantuan kompas. Arah yang ditunjukkan oleh kompas disebut arah azimuth. (4) lokasi. Lokasi atau tempat kenampakan geografi dapat dibaca dengan memperhatikan paralel (garis lintang ) dan meridian (garis bujur ), arah dan jarak terhadap suatu tempat yang telah diketahui , berdasarkan pengukuran jarak lain yang dianggap sebagai titik pangkal berdasarkan arah.
                    Pada tahap interprestasi ,pengguna berusaha mencari jawab mengapa di bagian tertentu terjadi pengelompokan ( pola ) yang berbeda dengan pola di bagian lain dari peta yang sama. Misal apabila dalam peta tergambar puncak-puncak pegunungan yang saling berdekatan dengan  ketinggian yang seragam, maka dapat diperkirakan daerah tersebut bekas dasar lautan yang terangkat keatas dan kemudian mengalami erosi lanjut.
    4. Permainan Pemilahan Kartu sebagai Tindakan Pembelajaran
        a. Pengertian permainan kartu
                  Permainan adalah suatu yang dilakukan untuk kegiatan olah raga atau bersenang-senang . Permainan selalu mendatangkan kesenangan , karena itu manusia baik tua maupun muda suka akan permainan.
                    Uraian tersebut sesuai dengan pendapat Subana dan Sunarti. ( 1990 : 206-208 ) yang menyatakan bahwa orang sedang bermain berarti orang itu sedang mencari sekelumit kebahagiaan atau kesenangan dalam hidupnya .
                       Hampir seluruh lapisan usia dikehidupan ini terdapat permainan mulai dari yang sederhana dan murah misalnya Petak Umpet,hingga permainan Play Station yang rumit dan berharga mahal.
                       Dari sekian banyak jenis permainan ,salah satu permainan yang yang dapat kita perkenalkan adalah permainan pemilahan kartu.
                       Permainan pemilahan kartu adalah permainan yang melibatkan aktifitas kerjasama dengan memilah kartu sesuai karakteristik . Untuk menemukan kartu yang dibutuhkan harus mencari atau memilah melalui kelompok /orang lain. Dalam permainan ini dibutuhkan kerja sama dan menjauhkan sikap egois.
                       Permainan pemilahan kartu adalah permainan yang membutuhkan kecerdasan dan ketelitian peserta. Permainan ini memiliki sisi positif yaitu adanya kerja sama,saling berbagi ,sabar ,cermat,dan teliti agar dapat berhasil memilah kartu sesuai kebutuhan .
                       Teknik pembelajaran adalah teknik ,cara ,atau kiat yang digunakan dalam proses pembelajaran ( Subana dan Sunati, 2000 : 195 ). Sementara itu menurut Sudjana ( 2001 : 2 ) teknik pembelajaran Adalah langkah atau cara khusus yang digunakan pendidik dalam masing-masing metode pembelajaran . Oleh karena itu pemilahan kartu sebagai teknik pembelajaran membaca peta dengan menemutunjukkan letak kota-kota/kabupaten diperlukan langkah khusus dalam proses pembelajaran.
    5. Langkah-langkah yang diterapkan dalam permainan pemilahan kartu:
        a. Beri tiap siswa kartu index yang berisi informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau beberapa kategori.
        b. Perintahkan siswa untuk berkeliling ruangan dan mencari siswa lain yang kartunya cocok dengan kategori yang sama.
        c. Perintahkan para siswa yang kartunya memiliki kategori sama untuk menawarkan diri kepada siswa lain.
        d. Ketika tiap kategori ditawarkan ,kemukakan poin-poin pengajaran yang menurut anda penting .
B.  Penelitian yang Relevan.
               Ada beberapa referensi yang dapat peneliti peroleh tentang adanya penelusuran goa ( caving ) yang dibidangi oleh beberapa tokoh antara lain Koking, Tjoen ,Norman Edwin ( Alm ), Budi Hartono, dan Efendi Soleman. Kegiatan diawali dengan adanya hobi dan berkembang menjadi suatu kegiatan yang sangat bermanfaat sebagai kegiatan ilmiah terutama bidang geologi .
                Pengetahuan tentang membaca peta sangat diperlukan untuk melakukan ekpedisi ,dengan panduan peta maka kegiatan penelusuran goa dapat dilakukan dengan tepat.Sekarang kegiatan ini sudah banyak menghasilkan manfaat di dunia maupun di Indonesia . Di dunia antara lain penurunan goa Matusu Jepang, Gua Voronja Cave di Georgia ,mereka dapat menemukan fauna gua yang terbilang unik atau gua terdalam ,dan sebagainya. Di Indonesia dengan penelusuran goa di Gunung Kidul dengan ditemukannya sungai di bawah tanah yang dapat dimanfaatkan untuk pengairan di daerah Gunung Kidul yang tandus. Penemuan lain yaitu di daerah Sulawesi dan Papua dimungkinkan daerah ini terdapat goa yang memiliki ketebalan mencapai ribuan meter. Jika hal ini benar ada kemungkinan ditemukan goa di Indonesia yang dapat memecahkan rekor goa terdalam di Georgia ( Adiseno , 2006 )
                 Berbekal penjelasan dapat disimpulkan  betapa penting pengetahuan  membaca peta pada kehidupan manusia, maka penelitian tentang membaca peta dalam upaya peningkatan kemampuan membaca peta dapat memberikan solusi atas permasalahan yang dialami siswa khusus di sekolah dasar . Penelitian tentang keterampilan membaca peta merupakan penelitian yang menarik . Pustaka yang mendasari penelitian ini yaitu karya-karya berupa hasil penelitian dahulu yang relevan . Penelitian mengenai keterampilan membaca peta belum dapat penelititemukan, akan tetapi peneliti dapat memfokuskan pada teknik pembelajaran yang digunakan dalam peneliti ini yaitu permainan pemilahan kartu.
                Berdasarkan tinjauan pustaka yang dapat penelititemukan ada di jurusan IPS, diketahui bahwa permainan pemilahan kartu belum pernah diujicobakan sebagai salah satu teknik pembelajaran . Hal ini lazim terjadi karena permainan pemilahan kartu pada hakekatnya adalah sejenis permainan yang biasa digunakan untuk mengisi waktu luang seperti catur ataupun Playstation. Jadi permainan ini bukanlah permainan yang diciptakan untuk pembelajaran seperti halnya permainan carikata ( find the word ) , untuk pembelajaran membaca ataupun permaianan category bingo untuk pembelajaran menulis .
                 Berdasarkan kenyataan di atas , tinjauan pustaka difokuskan pada peninjauan penelitian yang sekiranya berhubungan dalam hal konsep pengujicabaan suatu permainan di luar IPS, penelitian yang berkaitan dengan membaca intensif ,dan penelitian yang berkaitan dengan membaca petunjuk .
                 Penelitian yang mengujicobakan suatu konsep permainan untuk pembelajaran Bahasa dan Sastra yang dapt dijadikan pijakan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan Rohman ( 2001 )
                 Hasil penelitian Rohman adalah teknik Skrambel dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa dan dapat menanggulangi masalah kejenuhan ,kelelahan ,dan kebosanan yang dihadapi siswa saat mengikuti pembelajaran. Ini terbukti hasil tes awal, tes siklus 1 dan tes siklus II ,semuanya menunjukkan adanya kenaikan yang berkategori cukup. Hasil tes awal rata-rata 6,17 , hasil tes siklus 1 sebesar 6,57 dan hasil rata-rata siklus II  7,12  peningkatan dari tes awal ( pratindakan ) ke siklus I ada peningkatan 6,48 % dan dari tes siklus I ke tes siklus II adalah 8,37 %
                 Perubahan perilaku tampak dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik Skrambel. Data yang diperoleh melalui opservasi,wawancara, dan jurnal siswa membuktikan bahwa sebagian besar siswa tertarik dengan teknik Skrambel . Situasi dan kondisi jenuh,lelah,bosan,dan tertekan dapat diatasi dengan permainan Skrambel sehingga tercipta suasana pembelajaran yang kondusif .
                 Berdasarkan kelemahan yang diakui sendiri oleh peneliti ,bahwa teknik Skrambel memerlukan waktu yang lama untuk persiapan sehingga disarankan agar teknik ini digunakan sebagai selingan saat anak-anak dalam keadaan bosan , jenuh, dan tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
                Penelitian lain yang mengujicobakan sebuah konsep permainan untuk dijadikan teknik pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah penelitian yang menggunakan media teka-teki silang ( TTS ) yang dilakukan oleh Tohar ( 2001 )
                 Tohar dalam skripsinya yang berjudul “ Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia dengan Penggunaan Teka-teki Silang pada Siswa kelas III E SLTPN 2 Gebog Kudus “ menyimpulkan terjadi peningkatan penguasaan kosakata pada siswa setelah digunakan media Teka-teki silang. Dilihat dari nilai rata-rata tes pada kondisi awal 6,325 . Pada siklus I nilai rata-rata 7,93 , dan pada siklus II nilai rata-rata 8,687. Kenaikan pada pra siklus ke siklus I sebesar 25,47 % dan pada siklus I ke siklus II sebesar 9,45 % . Peningkatan juga dapat dilihat hasil non tes ,hasil non tes yang berupa observasi terdapat kenaikan perilaku siswa yang positif. Pada siklus I jumlah siswa yang sudah baik dalam mengikuti pembelajaran hanya 23 siswa atau 57,5 % . Pada siklus II sebanyak 34 siswa atau 85 %. Dengan demikian, mengalami kenaikan 47,82 % . Dilihat dari hasil non tes yang berupa wawancara ,siswa masih belum ada respon dan kurang memperhatikan pada siklus I, pada siklus II sudah mulai ada peningkatan. Mereka sudah mulai menyukai pembelajaran kosa kata dengan menggunakan teknik permainan bahasa . Bahkan menurut mereka, pembelajaran dengan teknik ini tidak cepat jenuh.
                  Kelemahan pada Teka-teki silang untuk digunakan sebagai pembelajaran adalah terbatasnya kosa kata yang dapat diajarkan pada siswa, karena kosa kata – kosa kata tersebut harus saling berhubungan satu sama lain. Jika tidak ada kosa kata yang berhubungan maka TTS tidak dapat dibuat. Selain itu ,media TTS telah membatasi jumlah kosakata yang mungkin dapat dikuasai oleh siswa karena siswa hanya terpaku pada kosakata yang terdapat pada TTS.
                  Relevansi dari penelitian Rohman bagi peneliti ini adalah persamaan penggunaan konsep permainan dalam pembelajaran. Perbedaannya terletak pada teknik dan media yang digunakan yaitu skrambel dan TTS, sedangkan pada penelitian ini teknik yang digunakan adalah teknik permainan pemilahan kartu .
                 Berpijak dari hasil penelitian Rohman dan Tohar, penggunaan permainan , didalamnya termasuk media permainan . Sebagai teknik pembelajaran Bahasa  dan Sastra Indonesia khususnya untuk mananggulangi masalah kebosanan siswa dan menimbulkan motivasi siswa sangatlah penting karena dengan permainan ,siswa akan terhibur dan pembelajaran berlangsung menjadi lebih menyenangkan.
                 Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dilakukan , dapat disimpulkan bahwa penelitian yang berkonsep belajar sambil bermain yang dilakukan dengan teknik skrambel dan TTS, oleh beberapa mahasiswa di jurusan Bahasa dan Sastra  Indonesia terutama dalam membaca pemahaman maupun dalam kosakata ,sudah banyak dilakukan ,namun penelitian membaca peta sebagai pembelajaran pada mata pelajaran IPS dengan teknik permainan pemilahan kartu ,belum pernah dilakukan .
                 Selain itu, meskipun seluruh penelitian yang ditinjau telah terbukti berhasil dengan meningkatkan hasil penelitian yang dicapai siswa,namun masih terdapat beberapa hal yang dapat diperbaiki . Salah satu hal yang penting adalah penerapan system yang tidak sekedar bersifat klasikal sebagai alternative pembelajaran yang aktif dan atraktif sehingga siswa menjadi lebih senang untuk belajar . Oleh karena itu penelitian yang peneliti lakukan ini dapat berguna sebagai pelengkap penelitian sebelumnya dan sebagai perintis penelitian membaca peta dengan teknik yang bertumpu pada pembelajaran aktif dan atraktif.
C.  Kerangka Berfikir.
                 Membaca peta adalah salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa kelas IV. Kemampuan ini penting artinya bagi bekal siswa dalam kehidupan sosial  di masyarakat. Dengan kemampuan membaca peta misalnya siswa dapat membaca peta propinsi Jawa Tengah, maka siswa akan memiliki bekal untuk memahami letak-letak kota, batas-batas kota dan sebagainya.
                 Permasalahannya kemampuan membaca peta pada siswa kelas IV SD Sukorejo 3 Tunjungan belum memuaskan. Faktor penyebab belum optimalnya kemampuan membaca peta pada siswa adalah teknik pembelajaran yang masih bersifat klasikal . Kurangnya ketertarikan siswa saat mengikuti pembelajaran akibat system klasikal yang begitu dominan dan belum variatifnya metode pembelajaran juga belum mendukung optimalnya keberhasilan yang dicapai siswa.
                 Berdasar fenomena tersebut pembelajaran membaca peta hendaknya dibuat berdasarkan prinsip pembelajaran aktif dan atraktif . Permainan pemilahan kartu sebagai teknik yang menumbuhkan sikap cermat ,sabar dan teliti dapat dijadikan sebagai pilihan dalam pembelajaran membaca peta. Melalui permainan pemilahan kartu  siswa diajak terlibat secara aktif dalam suasana yang menyenangkan  dan kompetitif serta tidak membosankan karena bersifat nonklasikal.
                   Dengan kartu-kartu yang  bermacam-macam sebagai panduan mencari kota-kota  didalam peta sesuai yang telah dibagi dalam kelompok-kelompok  mampu memilah-milah kartu mana yang cocok untuk bagian kelompoknya. Teknik permainan ini dianggap bermakna bagi siswa karena siswa terlibat secara langsung dalam menemukan dan menunjukkan letak kota dalam peta.
                  Permainan pemilahan kartu dapat meningkatkan minat ,motivasi dan menumbuhkan semangat siswa untuk belajar membaca peta dalam menemutunjukkan letak dan nama-nama kota . Dengan demikian permainan pemilahan kartu yang menghasilkan suasana menyenangkan dan menggembirakan benar-benar mengacu pada prinsip belajar sambil bermain serta melibatkan siswa untuk langsung mengalami sendiri bagaimana cara membaca peta dengan menemutunjukkan nama-nama kota/kabupaten dengan benar . Adapun langkah yang perlu ditempuh dalam permainan pemilahan kartu adalah tiap-tiap kelompok membuat presentasi pembelajaran tentang kategori sesuai perintah guru yaitu :
      a.  Awal kegiatan membentuk tim atau kelompok
      b.  Tiap tim / kelompok diberi beberapa kartu
      c.  Tiap tim mengocok kartu agar dapat menemukan kategori yang cocok dan tahu dimana letak ketidakcocokkannya.
      d.  Tiap tim diperintahkan untuk memilah kartu agar menjadi sejumlah
            kategori.
      e.  Memberikan nilai atau skor bagi tim yang memilih kartu dengan benar.
D.  Hipotesis Tindakan.
                     Hipotesis dalam penelitian ini adalah terjadinya peningkatan keterampilan membaca peta dengan menemutunjukkan nama-nama kota/kabupaten setelah diterapkan teknik pemilahan kartu dalam pembelajaran. Diharapkan dengan meningkatnya keterampilan membaca peta terjadi peningkatan perubahan perilaku siswa dan hasil belajar siswa membaca peta.

           





BAB III

METODE PENELITIAN


A.  Setting Penelitian
                    Setting penelitian dilaksanakan di SD Sukorejo 3 Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora, berdasarkan waktu yang telah ditentukan  untuk mengadakan pengamatan ( observasi siswa, wawancara, jurnal siswa, serta dokumentasi foto ) yang telah disiapkan , peneliti segera melaksanakan tindakan dengan dibantu oleh teman guru sebagai observator dan dokumentator foto.
                    Prosedur tindakan penelitian dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan tindakan prasiklus dengan memberikan pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Adapun penelitian ditetapkan dengan rincian waktu sebagai berikut :
  1. Tanggal 1 September 2009 melakukan tindakan siklus I, selama tiga jam pembelajaran ( 3 X 35  menit )
  2. Tanggal 8 September 2009 melanjutkan tindakan siklus I , untuk melanjutkan materi pembelajaran pada siklus I dengan waktu yang sama yaitu 105 menit ( 3 jam pembelajaran )
  3. Tanggal 15 September 2009   melaksanakan tindakan siklus II , masih pada materi yang diberikan pada siklus I.
  4. Tanggal 29 September 2009  melanjutkan materi yang diberikan pada siklus II

B.  Subyek Penelitian
                   Dalam penelitian tindakan kelas ini ,subyek yang menjadi sasaran penelitian yaitu kemampuan membaca peta dan menemutunjukkan letak kota-kota. Salah satu sifat dari manusia pada umumnya menyukai permainan. Responden penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Sukorejo 3 Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah responden 29 siswa.
                   Dipilih kelas IV SD sebagai responden penelitian didasarkan dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :
      1.  Hasil observasi kelas
                    Dari hasil pengamatan yang dilakukan bahwa kelas IV merupakan kelas pertama  yang mendapatkan pembelajaran membaca peta . Untuk itu peta dilakukan tindakan penelitian agar proses pembelajaran pada kelas-kelas berikutnya ditemukan  teknik pembelajaran yang cocok. Pembelajaran membaca peta dan menemutunjukkan letak kota yang dilakukan selama ini masih menggunakan system klasikal tanpa sering menggunakan teknik permainan.
C.  Sumber Data
                   Sumber data merupakan hal yang sangat penting  dalam suatu penelitian . Dalam hal ini yang menjadi sumber data adalah :
            1. Siswa  ( siswa kelas IV )
                Siswa kelas IV merupakan obyek yang digunakan untuk penelitian   ,sehingga  siswa mempunyai peranan yang sangat penting dalam terlaksananya penelitian tersebut. Siswa memberikan masukan-masukan beserta informasi tentang diri mereka, kemudian akan diolah oleh peneliti sebagai salah satu bahan dalam melakukan penelitiannya.
           2. Guru
               Guru juga merupakan sumber data dalam penelitian . Guru sebagai pemegang materi yang ikut berperan dalam penggalian data.
           3. Orang tua
               Secara langsung orang tua kan tau semua kegiatan dan pengalaman yang dimiliki oleh anak . Oleh karena itu orang tua sangat berperan sebagai sumber data.
           4. Lingkungan masyarakat
               Secara tidak langsung semua kegiatan pengetahuan anak akan dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat sekitar.
D.  Teknik dan Alat Pengumpulan Data
                  Teknik yang digunakan berupa tes lisan ,untuk memperoleh data tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada siklus I dan siklus II. Bentuk tes yang dilakukan berupa perintah untuk  memilih kartu dengan bantuan berupa  peta berisi nama-nama kota yang diberikan guru.
                  Bentuk tes dan kreteria penilaian yang digunakan dalam siklus I dan siklus II sama, yaitu berbentuk tes performance dengan bentuk aktivitas memilih kartu menggunakan peta dan kartu. Tes diberikan kepada seluruh siswa kelas IV SD  Sukorejo 3 Kec.Tunjungan.
                  Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengambilan data dengan teknik tes adalah :
1.      Menyiapkan peta yang akan digunakan dalam permainan pemilahan kartu sebagai teknik dalam proses pembelajaran.
2.      Mengelompokkan siswa menjadi 6 kelompok.
3.      Memberi petunjuk kepada siswa untuk melakukan kegiatan pemilahan kartu.
4.      Siswa diberi batas waktu yang telah ditetapkan oleh guru untuk melaksanakan pemilahan kartu.
5.      Menilai dan mengolah data dari hasil penelitian.
6.      Peneliti mengukur kemampuan membaca peta dan menemutunjukkan letak kota berdasarkan hasil tes pada siklus 1 dan siklus II
            Target tingkat keberhasilan siswa ditetapkan jika siswa dapat membaca peta dan menemutunjukkan letak kota dengan tepat dan cepat sesuai batas waktu yang ditetapkan guru.
                      Teknik non tes dilakukan  untuk mengetahui keadaan yang   sebenarnya  telah terjadi selama proses pembelajaran didalam kelas . Data diperoleh dari hasil  instrument nontes yang berupa observasi siswa , wawancara, jurnal guru , dan pengambilan gambar ( foto ). Data yang diperoleh berupa data yang bersifat abstrak yaitu berupa perubahan-perubahan tingkah laku siswa pada saat membaca peta.
                    Observasi digunakan untuk mengamati perubahan-perubahan tingkah laku siswa  pada saat proses kegiatan pembelajaran membaca peta dan menemutunjukkan letak kota. Observasi dilakukan pada semua siswa kelas IV dengan cara memberikan tanda cek ( v ) pada lembar observasi.
                    Wawancara dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar selesai . Wawancara dilakukan pada 3 orang siswa yaitu 1 orang siswa yang memiliki prestasi tinggi , 1 siswa yang prestasinya cukup dan 1 siswa yang nilainya rendah. Untuk wawancara disediakan 4 buah pertanyaan yang harus dijawab oleh 3 siswa yang diwawancarai .
                     Jurnal adalah buku catatan yang dimiliki oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian ini menggunakan jurnal siswa, Jurnal siswa berisi pendapat / kesan siswa mengenai proses pembelajaran membaca peta yang telah berlangsung.
                     Pengambilan gambar merupakan hasil pemotretan pada saat guru melakukan proses awal pembelajaran saat guru memberikan petunjuk , siswa berdiskusi , permainan pemilahan kartu berlangsung, pelaksanaan evaluasi dan siswa diwawancarai oleh guru tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil pemotretan merupakan gambaran siswa yang diabadikan pada saat proses belajar mengajar berlangsung dengan maksud untuk mengabadikan perilaku siswa pada saat penelitian.
E.  Validasi Data
                   Untuk mengetahui keberhasilan tindakan yang dilakukan dalam penelitian yaitu manfaat teknik permainan pemilahan kartu pada siswa SD kelas IV , adapun teknik yang digunakan berupa tes lisan. Untuk memperoleh data , tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada siklus I dan siklus II. Bentuk tes yang dilakukan berupa perintah untuk memilih kartu dengan bantuan berupa peta berisi nama-nama kota yang diberikan guru.
                    Bentuk tes dan kriteria penilaian yang digunakan dalam siklus I dan siklus II sama, yaitu berbentuk tes performance dengan bentuk aktivitas memilih kartu menggunakan peta dan kartu . Tes diberikan kepada seluruh siswa kelas IV SD  Sukorejo 3 Kec.Tunjungan Kab.Blora.
                     Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengambilan data dengan teknik tes adalah :
1.      Menyiapkan peta yang akan digunakan dalam permainan pemilahan kartu  sebagai teknik dalam proses pembelajaran.
2.      Mengelompokkan siswa menjadi 6 kelompok.
3.      Memberi petunjuk kepada siswa untuk melakukan kegiatan pemilahan kartu.
4.      Siswa diberi batas waktu yang telah ditetapkan oleh guru untuk melaksanakan pemilahan kartu.
5.      Menilai dan mengolah data dari hasil penelitian.
6.      Peneliti mengukur kemampuan membaca peta dan menemutunjukkan letak kota berdasarkan hasil tes pada siklus I dan siklus II.
F.    Analisis Data
                   Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu secara  kuantitatif  dan kualitatif .

         a. Teknik kuantitatif
                    Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis data kuantitatif . data diperoleh dari hasil tes performance membaca peta dengan teknik permainan pemilahan kartu melalui siklus I dan siklus II . Langkah penghitungannya adalah sebagai berikut : (1) menghitung skor yang diperoleh siswa  (2) menghitung skor kumulatif dari seluruh aspek (3) menghitung skor rata-rata dan  (4) menghitung prosentase nilai.
                    Prosentase nilai dilakukan untuk mengetahui jawaban dan untuk keperluan diskripsi analisis data secara kualitatif .

                    Prosentase nilai secara individual dihitung dengan rumus :
                  






SP = SK x  100%
               R



                     SP  =  Skor presentase
                     SK =  Skor komulatif
                     R   =  Responden
                    Hasil penghitungan nilai tes tersebut dari tes siklus I dan siklus II dibandingkan sehingga diketahui peningkatan keterampilan membaca peta dengan teknik permainan pemilahan kartu.
         a. Teknik kualitatif
                     Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil wawancara ,observasi, dan jurnal guru . Hasil wawancara,observasi dan jurnal guru dari pre tes siklus I dan siklus II dibandingkan . Dari hasil perbandingan tersebut akan diketahui peningkatan keterampilan membaca peta dengan teknik permainan pemilahan kartu.
                     Teknik kualitatif ini akan memberikan gambaran mengenai siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca peta, kemudian siswa tersebut ,dijadikan obyek wawancara . Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan membaca peta dalam kehidupan sehari-hari .
G.    Indikator Kinerja
                    Penelitian  tindakan kelas ini menetapkan indikator kinerja sebagai berikut  :
         1. Jika siswa telah menunjukkan hasil tes keterampilan membaca peta dengan rata-rata kelas sebesar 70.
         2. Telah terjadi perubahan perilaku setelah mengikuti pembelajaran yang  dilihat dari data non tes baik melalui observasi siswa,wawancara , jurnal siswa , maupun dokumentasi foto kearah perubahan yang positif.
H.    Prosedur Penelitian
                    Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu penelitian tindakan kelas ,yang lazim disebut PTK. Dengan demikian penelitian ini sifatnya berbasis kelas,karena tindakan dengan melibatkan komponen yang terdapat di dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, meliputi siswa, materi pembelajaran, dan teknik pembelajaran.
                    Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk memperbaiki pembelajaran membaca peta melalui teknik permainan pemilahan kartu dan membiasakan siswa untuk membaca peta. Diharapkan dari penelitian ini hasil belajar dapat lebih maksimal.
                     Terdapat empat tahapan yang digunakan secara sistematis dalam proses penelitian ini dan diterapkan dalam dua siklus, yaitu proses tindakan siklus I dan proses tindakan siklus II. Keempat tahap dalam sebuah PTK dapat digambarkan sebagai berikut.
                      1. Perencanaan                                       2. Perencanaan


 


       1. Refleksi                               2. Tindakan    4. Refleksi                                   2.Tindakan          

                   
          3. Pengamatan                                           4. Pengamatan
                     Gambar 1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
                    Namun dalam hal ini , peneliti memerlukan kajian awal berupa renungan atau  refleksi awal sebagai studi pendahuluan sebelum melakukan perencanaan penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui semua gejala atau informasi tentang situasi –situasi yang relefan dengan topik penelitian. Dengan demikian dalam tahap perencanaan , sebenarnya terdapat dua hal , yaitu refleksi awal dan perencanaan . Uraian selengkapnya dijelaskan di bawah ini.
         1.  Proses Tindakan Siklus 1
                       Proses penelitian tindakan kelas dalam siklus 1 terdiri atas 4 tahap yaitu : perencanaan , tindakan , pengamatan , dan refleksi. Proses penelitian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
         a.  Perencanaan
                          Tahap ini dimulai dengan refleksi awal . Kegiatan ini dimulai dengan renungan atau  pemikiran terhadap wawancara siswa kelas IV. Kegiatan dilanjutkan dengan perencanaan pembelajaran yang dilakukan sebagai upaya memecahkan segala permasalahan yang ditemukan pada kegiatan  refleksi awal,dan segala hal yang perlu dilakukan pada tahap tindakan. Dengan adanya perencanaan , tindakan pembelajaran yang dilakukan akan lebih terarah dan sistematis.
                           Langkah-langkah proses pembelajaran ini antara lain : (1) menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan , (2) menyusun pedoman pengamatan yaitu meliputi tes lisan dan tertulis, observasi siswa , wawancara siswa, dan jurnal siswa, serta (3) menyusun rancangan evaluasi program.
         b.  Tindakan
                          Tindakan yang dilakukan peneliti dalam meneliti proses pembelajaran keterampilan membaca peta sesuai tindakan dengan perencanaan yang telah disusun.
                         Tindakan yang dilakukan peneliti secara garis besar adalah melaksanakan proses pembelajaran keterampilan membaca peta dengan teknik permainan pemilahan kartu . Tindakan ini meliputi 3 tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan , dan tahap tindak lanjut.
                        Tahap persiapan yaitu tahap pengkondisian siswa agar siap melaksanakan proses pembelajaran. Tahap persiapan ini berupa kegiatan guru menyapa siswa, menanyakan keadaan siswa , memancing siswa menyampaikan hambatan yang dialaminya saat proses pembelajaran membaca peta dan menumbuhkan kebiasaan siswa untuk menggunakan peta dalam kehidupan sehari-hari.
                       Tahap pelaksanaan yaitu tahap melakukan kegiatan pembelajaran keterampilan membaca peta. Tahap ini meliputi beberapa bagian , antara lain : ( 1 ) guru memberitahu siswa tentang kegiatan yang hendak dilakukan , (2) guru memberi petunjuk terhadap siswa tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh siswa agar kegiatan tersebut berjalan lancar , (3) siswa dibagi menjadi beberapa kelompok , (4) masing-masing kelompok mendapat beberapa kartu kata ,kartu gambar atau kartu symbol dan bagian (wilayah karesidenan) peta, (5) siswa berkompetisi  mencari kartu yang dibutuhkan dengan waktu secepat-cepatnya, (6) siswa menikmati permainan pemilahan kartu untuk melengkapi peta.
         c.  Pengamatan
                        Pengamatan atau sering disebut observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam pengamatan ini , akan diungkap segala peristiwa yang berhubungan dengan pembelajaran , baik aktivitas siswa selama melakukan kegiatan pembelajaran maupun respon siswa terhadap teknik pembelajaran, yaitu permainan pemilahan kartu. Pengambilan data dilakukan melalui tes dan non tes.
                       Dalam proses pengamatan ini ,data diperoleh melalui beberapa cara, antara lain : (1) tes lisan dan tertulis yang digunakan untu mengetahui  kemampuan membaca peta siswa serta meningkatkannya setelah dilakukan selama dua siklus, (2) observasi siswa untuk mengetahui semua perilaku atau aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung , (3) dokumentasi foto yang sangat penting sebagai laporan berupa gambaran aktivitas siswa selama penelitian . Hal ini memperkuat data yang lain, yakni sebagai pemerjelas dan pendukung data yang lain. Semua data tersebut nantinya dijelaskan dalam bentuk deskripsi secara lengkap.
         d.  Refleksi
                      Data yang berasal dari tes, menunjukkan bahwa kemampuan membaca peta lingkungan propinsi Jawa Tengah pada siswa kelas IV  SDN Sukorejo 3 Kec.Tunjungan Kab.Blora masih termasuk dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata kelas sebesar 65,36. Pada siklus I ini memang terjadi peningkatan sebesar 28,20 % dari nilai rata-rata kelas pada pratindakan. Untuk perolehan nilai tiap aspek , aspek membaca gambar atau symbol pada peta, membaca peta dengan pembagian wilayah karesidenan dengan kota atau kabupatennya sudah termasuk dalam kategori baik. Sementara aspek menemutunjukkan nama kota kabupaten pada peta Jawa Tengah masih termasuk dalam kategori kurang. Oleh karena itu , pada siklus II  peneliti akan memperbaiki pembelajaran dengan lebih memotivasi siswa agar lebih terampil dalam membaca peta terutama menemutunjukkan nama kota.kabupaten di propinsi Jawa Tengah.
                    Berdasarkan data instrument nontes observasi siswa yang dilakukan pada siklus I diketahui bahwa sebagian siswa yaitu sebanyak 28 % dari seluruh siswa ( 26 siswa ) memperhatikan penjelasan guru begitu juga saat kartu dibagikan, mereka berusaha mencari kartu-kartu yang mereka butuhkan ke kelompok lain . Sisanya 42 % dari jumlah siswa tampak memperhatikan penjelasan guru dan merespon teknik permainan pemilahan kartu , namun masih tampah bingung sehingga kartu yang mereka pegang hanya dipakai untuk bermain-main.
                   Pembagian kartu yang baru sebagian-sebagian ( wilayah karesidenan ) membuat siswa terampil pada sebagian wilayah saja dan sebagian wilayah yang tidak menjadi bagiannya kurang dikuasai siswa. Untuk mendorong konsentrasi siswa agar serius dalam merespon penjelasan guru dalam permainan pemilihan kartu ,guru akan lebih  mengkoordinasikan suasana pada awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran , lebih memperhatikan siswa secara indiwidu dan selalu mengarahkan akan keterlibatan mereka dalam kelompok serta menegur siswa yang terlihat ramai atau tidak focus pada pembelajaran . Untuk pembagian kartu, guru akan memberikan seluruh kartu yang berisi kota/kabupaten di Jawa Tengah agar siswa mampu memilah-milah secara lebih leluasa siswa pembagian wilayah karesidenan.
                   Hal yang cukup menggembirakan adalah siswa secara kelompok berusaha untuk berkompetisi agar kelompoknya menyelesaikan pemilihan kartu lebih cepat . Dalam lembar observasi , siswa putra cenderung aktif dalm beraktivitas  tetapi kurang dalam memperhatikan penjelasan guru , sedangkan siswa putri lebih serius dalam memperhatikan penjelasan, tetapi malu-malu untuk beraktivitas . Untuk mengatasi hal ini , guru memberikan perhatian dan mengarahkan sehingga keaktivan siswa putra menjadi efektif dan siswa putri agar lebih berani dan mengerti akan haknya yang sama dengan siswa putra.
                     Dari hasil observasi siswa, tampak bahwa hampir semua siswa yang memperoleh nilai rendah menunjukkan perilaku negative saat terjadi proses pembelajaran . Perilaku negative seperti mengobrol dan bermain-main bahkan melamun saat mempengaruhi hasil tes. Hal ini terbukti dari hasil observasi siswa yang menunjukkan sebanyak 29 %  siswa dengan nilai rendah dengan perilaku negative saat pembelajaran. Untuk mengatasi hal ini guru akan berusaha untuk menampilkan media yang berupa kartu-kartu kota kabupaten serta symbol-symbol secara keseluruhan  sehingga siswa lebih leluasa untuk memilah dan tidak ada waktu senggang yang dipergunakan untuk melamun atau bermain-main.
                      Hasil jurnal siswa menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran siklus I ada beberapa siswa yang belum sepenuhnya mengikuti pembelajaran sebab mereka menganggap materi membaca kurang begitu penting . Permaianan pemilahan kartu yang dijadikan teknik pembelajaran merupakan teknik baru, sehingga anak masih ragu-ragu dan merasa bingung untuk menerapkan permainan .
                       Kegiatan pembelajaran membaca peta  lingkungan propinsi Jawa Tengah perlu ditingkatkan. Perbaikan yang perlu dilalukan adalah siswa diarahkan untuk lebih berkonsentrasi saat memilah kartu sehingga menemukan kartu-kartu kota / kabupaten yang ada di masing-masing wilayah karesidenan ataupun wilayah propinsi Jawa Tengah .
         2.  Proses Tindakan Siklus 1I
                      Proses tindakan siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Perbaikan pada proses pembelajaran siklus II terletak pada persiapan pembelajaran , pengkondisian suasana pembelajaran agar lebih tenang dan konsentrasi . Langkah-langkah siklus II adalah perencanaan , tindakan , pengamatan ,refleksi dan evaluasi.
         a.  Perencanaan
                      Langkah-langkah proses perencanaan antara lain : (1) mengadakan perbaikan rencana pembelajaran sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan , dengan menekankan pada penjelasan tentang pentingnya membaca peta dengan cepat dan tepat, (2) menyusun pedoman pengamatan yaitu meliputi tes lisan,obsevasi siswa ,wawancara , dan jurnal guru , serta (3) menyusun rencana evaluasi program.
         b.  Tindakan
                      Tindakan yang dilakukan peneliti dalam meneliti proses pembelajaran keterampilan membaca peta pada siklus II ini sesuai tindakan dengan perencanaan yang telah disusun.
                      Tindakan yang akan dilakukan peneliti secara garis besar adalah melaksanakan proses pembelajaran keterampilan membaca peta. Tindakan ini meliputi 3 tahap yaitu tahap persiapan , tahap pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut.
                      Tahap persiapan adalah tahap pengkondisian siswa agar siap melaksanakan proses pembelajaran. Tahap persiapan ini berupa kegiatan guru menyapa siswa , menanyakan keadaan siswa , memancing siswa menyampaikan hambatan yang dialaminya saat proses pembelajaran membaca peta dan menumbuhkan kebiasaan membaca peta dalam kehidupan sehari-hari.
                    Tahap pelaksanaan yaitu tahap melakukan kegiatan pembelajaran  keterampilan membaca peta. Tahap ini meliputi beberapa bagian, antara lain : (1) guru memberi materi tentang membaca peta, ( 2) guru memberi petunjuk terhadap siswa tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh siswa agar kegiatan tersebut berjalan lancar, (3) siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, (4) masing-masing kelompok mendapat satu peta dan beberapa kartu kata acak, (5) siswa berkompetisi  mencari kartu dengan waktu secepat-cepatnya , (6) siswa menikmati permainan dengan mengikuti petunjuk permainan dan cara meletakkan kartu-kartu kata sesuai tempatnya.
         c.  Pengamatan
                     Pengamatan atau sering disebut observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam pengamatan ini , akan diungkap segala peristiwa yang berhubungan dengan pembelajaran, baik aktivitas siswa  selama melakukan kegiatan pembelajaran maupun respon siswa terhadap teknik pembelajaran,yaitu permainan pilihan kartu dan meletakkan kartu-kartu pada tempatnya. Pengambilan data dilakukan melalui tes dan nontes . Dalam proses pengamatan ini, data diperoleh dengan beberapa cara antara lain  (1) tes performance yang digunakan untuk mengetahui kemampuan  membaca peta siswa  serta peningkatannya setelah dilakukan selama dua siklus, (2) observasi siswa untuk mengetahui semua perilaku atau aktivitas selama kegiatan pembelajaran berlangsung, (3) dokumentasi foto yang sangat penting sebagai laporan berupa gambaran semua aktivitas siswa selama penelitian. Hal ini memperkuat data yang lain, yakni sebagai pemerjelas dan pendukung data yang lain. Semua data tersebut  nantinya dijelaskan dalam bentuk deskripsi secara lengkap.
         d.  Refleksi
                     Refleksi diperoleh dengan memperhatikan hasil tes performance dan hasil non tes yang meliputi observasi siswa ,wawancara ,jurnal siswa, dan dokumentasi foto. Data yang diperoleh dari tes performance pada siklus  2 menunjukkan bahwa kemampuan membaca peta dengan menemutunjukkan letak kota/kabupaten dengan teknik pemilahan permainan kartu pada siswa kelas IV SD Sukorejo 3 Kec.Tunjungan Kab.Blora sudah termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata kelas sebesar 75,32. Yang berarti telah terjadi peningkatan sebesar 15,24 % dari nilai rata-rata siklus 1 sebesar 65,36. Pada siklus 2 ini masih terdapat kelemahan pada aspek menemutunjukkan kota / kabupaten dengan tepat dan cepat yang masuk dalam kategori kurang walaupun nilai rata-rata aspek tersebut sudah mengalami peningkatan.



         3.  Variabel
                       Variabel yang diungkap dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca peta dan menemutunjukkan letak kota dengan permainan pemilahan kartu.
         a. Kemampuan membaca peta dan menemutunjukkan letak kota
                        Kemampuan membaca peta dan menemutunjukkan letak kota dapat diartikan sebagai kemampuan mengidentifikasi dan menginterprestasi peta dengan tepat,cepat dan jelas.
                        Target kemampuan yang diharapkan adalah siswa mampu membaca peta dan menemutunjukkan letak kota sesuai aspek penilaian, yaitu ketepatan isi dan kecepatan mengidentifikasi lokasi dalam membaca peta dan menemutunjukkan letak kota. Peneliti manargetkan pada penelitian ini terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam membaca peta dan menemutunjukkan letak kota dengan  kualifikasi sedang .Penelitian ini dikatakan berhasil jika hasil belajar siswa pada siklus 1 mencapai ketuntasan 65. Sedangkan peneliti menargetkan hasil belajar siswa pada siklus II meningkat mencapai ketuntasan belajar klasikal 70.
         b. Permainan pemilahan kartu
                        Teknik yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran keterampilan membaca peta dan menemutunjukkan letak kota adalah teknik permainan. Teknik permainan merupakan teknik pembelajaran berupa permainan pemilahan kartu yang digunakan untuk membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca.
                       Permainan pemilahan kartu merupakan permainan ketangkasan yang dimodifikasi kusus untuk keterampilan membaca peta dan menemutunjukkan letak kota. Penerapannya yaitu ( 1) guru memberikan peta dan kartu-kartu secara acak pada tiap kelompok dan ( 2 ) siswa harus mencari kartu-kartu yang diperlukan dengan kata-kata yang terdapat kepada peta yang diberikan tersebut .
                     Penelitian menggunakan teknik permainan membaca peta dan menemutunjukkan letak kota untuk mempermudah siswa membaca peta secara menyenangkan. Peta bisa digunakan sebagai latihan dan acuhan secara nyata dalam mencari letak peta yang terdapat dalam peta. Permainan untuk menarik minat dan memotivasi siswa dalam belajar membaca peta dan menemutunjukkan letak kota.
         4.  Instrument Tes
                     Tes yang digunakan untuk mengukur keterampilan membaca peta dan menemutunjukkan letak kota adalah tes performen yaitu menugasi siswa untuk praktik membaca peta dan menemutunjukkan letak kota dengan kartu-kartu yang diberikan. Tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam penguasaan keterampilan membaca peta dan menemutunjukkan letak kota. Nilai akhir adalah jumlah keseluruhan skor dari masing-masing aspek yang dinilai.
                     Aspek-aspek penilaian tes kemampuan membaca peta dan petunjuk disesuaikan dengan kriteria aspek-aspek penilaian dan landasan teori dan indikator yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran membaca peta dan petunjuk. Kriteria penilaian kesiapan membaca yang sesuai dengan landasan teori adalah pengenalan peta dan bagian-bagiannya dan pemahaman menggunakan peta. Kriteria penilaian pemahaman membaca peta yang sesuai dengan landasan teori adalah menggunakan tes performen. Artinya siswa dinilai berdasarkan kemampuannya mempraktikkan membaca peta. Hal-hal yang dinilai meliputi ketepatan membaca, kecepatan membaca peta, keaktivan saat berdiskusi dengan  teman sekelompok , keaktifan mengikuti petunjuk guru dan kerjasama antar anggota kelompok. Sementara kriteria penilaian untuk mengetahui membaca peta yang dipelajarai sebelumnya ialah dengan memberikan tes awal pada siswa mengenai jenis-jenis peta dan cara membacanya.
                       Pada tabel i di bawah ini terlihat akan diuraikan skor penilaian tiap-tiap aspek.
                Tabel 1. Skor penilaian.
No
Aspek-aspek yang dinilai
Skor maksimal
1
Pengenalan Symbol/gambar dalam peta
10
2
Pemahaman peta dengan pembagian wilayah karesidenan
15
3
Ketepatan membaca peta dan menemutunjukkan kota/kabupaten
35
4
Kecepatan membaca peta dengan menemutunjukkan kota/kabupaten
25
5
Keaktivan berdiskusi dengan teman
5
6
Keaktivan mengikuti petunjuk guru
5
7
Kerjasama antar anggota kelompok
5

            Tabel 2. Aspek Penilaian Tes Performen
Unsur penilaian
Skor
Kriteria
Kategori


Pengenalan peta dengan symbol dan gambar
9-10



6 - 8



3 – 5



0 - 2
Mengenal  peta Propinsi Jawa Tengah dengan symbol dan gambar secara tepat

Mengenal peta Prop.Jateng dengan beberapa symbol atau gambar

Kurang mengenal symbol-symbol atau gambar dalam peta Prop Jawa Tengah

Kurang mengenal peta Prop Jawa Tengah serta symbol gambar di dalamnya






Sangat baik



Baik



Cukup



Kurang




Pemahaman peta Prop Jateng dan pembagian wilayah berdasarkan karesidenan





13-15




9 -12




5 – 8




0 - 4





Memahami peta Prop Jateng dan bagian-bagian wilayah karesidenan dengan tepat ( 6 karesidenan )

Memahami peta Prop Jateng dengan pembagian wilayah karesidenan dengan agak tepat ( 4-5 karesidenan )

Cukup mampu memahami peta Prop Jateng dengan bagian-bagian wilayah karesidenan  ( 2-3 karesidenan )

Kurang mampu memahami peta Prop Jateng dengan bagian-bagian wilayah karesidenan (0 – 1 karesidenan )






Sangat baik




Baik




Cukup




Kurang



Ketepatan membaca peta







Prop.Jateng dengan menemutunjukkan kota/kabupaten yang terdapat didalamnya





29-35





19-28




9- 18




0 - 8





Membaca peta Prop Jateng dengan menemutunjukkan kota/kabupaten secara sangat tepat ( 35 kota /kabupaten )


Membaca peta Prop Jateng dengan menemutunjukkan kota/kabupaten secara  tepat ( 20-34 kota /kabupaten )

Membaca peta Prop Jateng dengan menemutunjukkan kota/kabupaten secara cukup tepat ( 11-19 kota /kabupaten )

Membaca peta Prop Jateng dengan menemutunjukkan kota/kabupaten secara kurang tepat ( o - 10 kota /kabupaten )






Sangat baik





Baik




Cukup




Kurang




Keaktifan berdiskusi dengan teman






5


4


3


2


1







Aktif  berdiskusi dan aktif memberikan pendapat

Aktif berdiskusi namun kurang memberi pendapat

Kurang aktif berdiskusi dan kurang memberi pendapat

Kurang aktif memberi diskusi dan tidak memberi pendapat

Membuat gaduh dan mengganggu teman








Sangat baik


Baik


Cukup


Kurang


Sangat kurang








Keaktivan mengikuti petunjuk guru






5


4


3


2


1





Aktif mengikuti petunjuk guru dan sering bertanya

Aktif mengikuti petunjuk guru dan kadang-kadang  bertanya

Aktif mengikuti petunjuk guru namun tidak pernah bertanya

Kurang aktif mengikuti petunjuk guru

Tidak menghiraukan petunjuk guru





Sangat baik


Baik


Cukup


Kurang


Sangat kurang








Kerjasama antar anggota kelompok








5


4


3

2

1








Dapat bekerjasama dan menjadi pemimpin kelompok

Dapat bekerjasama dengan baik

Cukup dapat bekerjasama

Kurang dapat bekerjasama

Tidak dapat bekerjasama









Sangat baik


Baik


Cukup

Kurang

Sangat kurang

                     Melalui pedoman penilaian tersebut, peneliti dapat mengetahui hasil tes siswa dalam membaca peta dan petunjuk . Tes dilakukan satu kali dalam tiap siklus yaitu dilakukan pada akhir siklus. Siswa dikatakan mencapai kategori sangat baik jika memperoleh nilai antara 85 – 100, kategori baik nilai 75 – 84 , kategori cukup nilai 60 – 74 , dan kategori kurang nilai 0 - 59
         5.  Instrument nontes
                       Teknik nontes alat penilaian yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan si tester tanpa dengan alat tes . Teknik non tes  dipergunakan untuk mendapatkan data yang tidak atau paling tidak secara tidak langsung berkaitan dengan tingkah laku kognitif.
     a. Bentuk instrumen nontes
                      Instrumen ini berwujud observasi siswa , wawancara , jurnal guru , dan dokumentasi (foto )
         1. Pedoman observasi
                       Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah  lembar pengamatan untuk siswa. Dengan obsevasi seluruh aktivitas siswa selama proses pembelajaran akan terpotret. Lembar pengamatan digunakan untuk mendapatkan data tentang perilaku dan respon siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I dan siklus II.
                       Aspek perilaku yang menjadi obyek pengamatan peneliti dalam penelitian ini lebih ditekankan pada aktivitas inti pembelajaran yaitu aktivitas pada saat permainan pemilahan kartu berlangsung . Perilaku yang diamati meliputi perilaku negative dan positif siswa yang berkaitan dengan kegiatan permainan pemilahan kartu , seperti sikap siswa terhadap pembelajaran membaca peta dan menemutunjukkan letak kota dengan teknik permainan pemilahan kartu yang diberikan guru . Obsevasi disini dilakukan oleh peneliti sebagai pengamat.
         2. Pedoman wawancara
                         Pedoman wawancara berisi beberapa pertanyaan untuk siswa sebagai  responden , Pertanyaan-pertanyaan yang ada bertujuan untuk memperoleh data tentang respon siswa terhadap materi keterampilan membaca peta dan menemutunjukkan letak kota dengan teknik permainan pemilahan kartu.
         3. Pedoman jurnal Siswa
                       Pedoman jurnal yang digunakan untuk mengetahui segala sesuatu yang terjadi pada proses pembelajaran membaca peta dan menemutunjukkan letak kota dengan teknik permainan pemilahan kartu. Jurnal dibuat oleh guru setiap akhir pembelajaran pada sebuah lembar kertas yang telah dipersiapkan .
                        Jurnal guru berisi uraian pendapat dan seluruh kejadian yang dianggap penting  selama pembelajaran berlangsung secara tertulis. Aspek pertanyaan yang digunakan dalam jurnal guru meliputi kesan yang dirasakan setelah mengikuti pembelajaran membaca peta menemutunjukkan letak kota, pendapat guru terhadap permainan dan peta yang dipilih  dalam proses pembelajaran, saran terhadap pembelajaran membaca peta dan menemutunjukkan letak kota dengan menggunakan teknik permainan pemilahan kartu.
         4. Dokumentasi ( foto )
                        Metode dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan gambar. Dokumen merupakan data yang cukup penting sebagai bukti terjadinya suatu peristiwa . Dalam penelitian ini ,peneliti memandang perlu menggunakan dokumen sebagai salah satu data instrumen non tes. Foto yang diambil sebagai sumber data, dapat memperjelas data yang lain. Hasil dari pengambilan gambar ini dideskripsikan  dan dipadukan dengan data yang lain.
         5. Uji Instrumen
                      Dalam  penelitian ini instrumen yang diujikan berupa tes dan non tes .Instrumen tersebut dilakukan dengan uji validitas ini peneliti melaksanakannya dengan menyesuaikan aspek-aspek yang akan dinilai berdasarkan landasan teori yang ada , kemudian dikonsultasikan kepada pembimbing, rekan sejawat. Dalam pelaksanaannya pedoman penilaian dalam instrumen tes diubah beberapa kali untuk diparbaiki. Pengubahan dilakukan sesuai dengan landasan teori yang ada tepatnya kriteria aspek yang ditentukan dalam menilai kemampuan membaca peta. Uji validitas permulaan ini dilalukan dengan konsultasi yang dilakukan terhadap pembimbing , diperoleh kesepakatan bersama bahwa instrumen yang digunakan telah valit.


















BAB  IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

                                                                                                                          
A. Diskripsi Kondisi Awal
               Kondisi awal merupakan keadaan sebelum tindakan dilaksanakan, sebelum melaksanakan siklus I, terlebih dahulu dilakukan pre tes pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( I P S ) , kompetensi dasar ( KD ) membaca peta lingkungan setempat ( kabupaten /kota dan propinsi ) dengan menggunakan skala sederhana . Pre test dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam membaca peta propinsi Jawa Tengah dengan menemutunjukkan kota/kabupaten. Hasil pre test ini dijadikan pijakan dalam pelaksanaan tindakan  (pembelajaran ) selanjutnya. Dalam hal ini guru memberikan beberapa soal tertulis untuk dijawab siswa secara individu sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
                  Setelah dilakukan pre test tersebut, diperoleh hasil bahwa kemampuan siswa dalam membaca peta propinsi Jawa tengah dengan menemutunjukkan kota/kabupaten. Hal ini terlihat melalui jawaban siswa bahwa hampir sebagian besar siswa belum mampu menemutunjukkan kota/kabupaten di Jawa Tengah.
      Bahkan ketika ditampilkan gambar peta Jawa Tengah dan guru meminta untuk membaca gambar atau simbol yang ada , siswa masih ragu-ragu juga tampak bingung untuk menjawab pertanyaan.
                  Untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca peta Propinsi Jawa Tengah dengan menemutunjukkan kota/kabupaten pada siswa kelas IV SD Sukorejo 3 Kec.Tunjungan Kab.Blora tahun pelajaran 2009/2010 dilakukan pre tes.
      1. Hasil Tes Prasiklus.
                      Tindakan prasiklus yang dilakukan berupa pemberian soal tes tertulis tentang membaca peta yakni propinsi Jawa Tengah meliputi membaca simbol /gambar, menyebutkan nama kota/kabupaten berdasarkan wilayah karesidenan , dan menemutunjukkan nama kota/kabupaten. Penilaian dilakukan di dalam kelas . Hasil yang diperoleh dari uji kemampuan membaca peta Propinsi Jawa Tengah  pada prasiklus  dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
            Tabel 3. Hasil Tes Kemampuan Membaca Peta Propinsi Jawa Tengah                dengan Menemutunjukkan  Kota/Kabupaten.
No
Kategori
Rentang Nilai
Frekuensi
Bobot/Skor
Prosentase
Rata-rata
1
Sangat    baik
85-100
-
-
0 %
1310= 46,78
 28

Berkategori
kurang
2
Baik
75-84
2
160
 7,14 %
3
Cukup
60-74
10
680
35,72 %
4
Kurang
0 -59
16
470
57,14 %
Jumlah
28
1310
  100    %


                      Data pada tabel 3 menemutunjukkan bahwa keterampilan siswa kelas IV SD Sukorejo 3 Kec.Tunjungan Kab.Blora tahun pelajaran 2009/2010 dalam membaca Propinsi Jawa Tengah  dengan menemutunjukkan kota/kabupaten masih kurang, dengan skor rata-rata 46,78. Adapun rincian data dapat dijelaskan sebagai berikut. Dari jumlah seluruh siswa ( 28 siswa) , ada 16 siswa diantaranya ( 57,14 % ) termasuk dalam kategori kurang dengan skor nilai 0 -59 . Kategori cukup dengan nilai  60 – 74 hanya di capai 10 siswa ( 35,71 %) dari jumlah seluruh siswa Selanjutnya untuk kategori baik dengan rentang nilai  75-84 dicapai oleh  2 orang siswa ( 7,14 %) dan kategori sangat baik dengan rentang nilai 85-100 belum dicapai seorang siswapun  (0 %) . Masih rendahnya keterampilan siswa dalam membaca peta Propinsi Jawa Tengah ini dikarenakan beberapa faktor yang mempengaruhinya , yaitu faktor internal dan eksternal . Faktor internal  yang berasal dari diri siswa antara lain motivasi siswa dan perhatian siswa untuk menangkap penjelasan guru masih kurang. Sedangkan faktor eksternal lebih disebabkan dari materi itu sendiri ,yakni  KD membaca peta lingkungan propinsi merupakan materi baru bagi siswa kelas IV.
                        Bukti data tes kemampuan membaca peta Propinsi Jawa Tengah dapat diuraikan dengan rincian masing-masing aspek sebagai berikut :
               Tabel 4 . Rata-rata perolehan Nilai Tiap Aspek pada Prasiklus
No
Aspek Penilaian
Kategori
Nilai Rata-rata
1
Membaca simbol/gambar dalam peta Propinsi Jawa Tengah
Cukup
11,73 / 4.60
2
Menyebutkan nama kota/kabupaten pada peta Prop.Jateng berdasarkan pembagian wilayah ekskaresidenan.
kurang
17,86 / 3.46
3
Menemutunjukkan kota/kabupaten pada peta buta Prop. Jateng
kurang
17,28 / 3.11




Jumlah









46,78
          
                        Data tabel 4 di atas dapat disimpulkan bahwa hasil tes prosiklus I siswa belum mampu  membaca peta lingkungan Propinsi Jawa Tengah  dengan baik . Hal ini terbukti dengan skor tiap-tiap aspek  penilaian kemampuan membaca peta Jawa Tengah masih rendah. Pencapaian skor dengan kriteria  baik baru dicapai oleh beberapa siswa saja . Itu artinya kemampuan siswa dalam membaca peta lingkungan Propinsi Jawa Tengah masih kurang.
                        Pada prasiklus dapat diketahui nilai rata-rata kelasnya sebesar 46,78 . Nilai rata-rata tersebut masih sangat rendah jika dibandingkan dengan target maksimal yang diharapkan . Aspek penilaian yang termasuk dalam kategori baik pada prasiklus ini belum dapat dicapai . Hanya pada aspek membaca simbol / gambar termasuk dalam kategori cukup, sedangkan untuk menyebutkan nama kota/kabupaten  berdasarkan  pembagian wilayah ekskaresidenan dalam dan aspek menemutunjukkan nama kota/kabupaten termasuk pada kategori kurang.
                         Hasil membaca Peta Propinsi Jawa Tengah yang ditunjukkan oleh siswa menunjukkan bahwa hampir seluruh aspek penilaian memerlukan  perhatian untuk lebih ditingkatkan.
                         Secara lebih rinci akan disampaikan hasil perolehan uji kemampuan membaca peta Jawa Tengah pada masing-masing aspek sebagai berikut .
            a.  Hasil Tes Aspek Membaca  Gambar / simbol pada Peta Propinsi Jawa Tengah
                           Penilaian aspek pengenalan gambar/simbol dalam peta difokuskan pada kemampuan siswa dalam menemukan symbol/gambar serta menjelaskan arti  symbol / gambar tersebut pada tabel 5 di bawah ini akan diuraikan hasil perolehan nilai aspek pengenalan gambar/symbol sebagai berikut.
                  Tabel 5. Aspek Membaca Gambar /Symbol dalam Peta Prasiklus
No
Skor
Kategori
Fre
kuensi
Bobot
Skor
Persen
tase
Rata-rata
1
9-10
Sangat baik
2
18
7 %
130 = 4,6
28
2
6-8
Baik
6
46
21 %
3
3-5
Cukup
5
27
18 %
Kategori
cukup
4
0-2
Kurang
15
39
54 %
Jumlah
28
130



                          Dilihat dari aspek pengenalan gambar/simbol dalam peta yang mencapai  kategori sangat baik dengan skor 9-10 dicapai 2 orang siswa atau 7 % . Kategori baik dengan skor 6-8 dicapai oleh 6 orang siswa dengan prosentase 21 %. Kategori cukup dengan skor antara 3-5 dicapai 5 orang siswa ( 18 % ) dan kategori kurang dengan skor antara 0-2 dicapai oleh 15 orang siswa ( 54 % ). Rata-rata aspek pengenalan gambar/simbol pada peta adalah 4,6 dengan kategori cukup.
            b.  Hasil Tes Aspek Menyebutkan Nama Kota / Kabupaten Berdasarkan Pembagian Wilayah Ekskaresidenan .
                                Penilaian aspek pengenalan kota/kabupaten berdasarkan pembagian wilayah karesidenan difokuskan pada kemampuan untuk menyebutkan nama kota/kabupaten berdasarkan wilayah karesidenan. Pada tabel 6 di bawah ini akan diuraikan hasil perolehan nilai aspek pengenalan kota/kabupaten berdasarkan pembagian wilayah karesidenan.
                  Tabel . 6 Aspek Menyebutkan Kota/Kabupaten Berdasarkan Wilayah Ekskaresidenan
No
Skor
Kategori
Fre
kuensi
Bobot
Skor
Persen
tase
Rata-rata
1
14-15
Sangat baik
-
-
0 %
97 = 3,46
28
2
10-13
Baik
-
-
0 %
3
6-9
Cukup
4
31
14 %
Kategori
kurang
4
0-5
Kurang
24
66
86 %
Jumlah
28
97



                             Dalam mengenal kota/kabupaten  berdasarkan wilayah karesidenan,kategori sangat baik dengan skor 13-15 tidak dicapai oleh seorang pun. Kategori baik dengan skor  antara 9-12 juga tidak dicapai oleh seorang siswa pun (0 % ). Kategori cukup dengan skor antara 5-8 dicapai 4 orang siswa dengan prosentase  14 %, dan kategori kurang dengan skor antara 0-4 dicapai oleh 24 orang siswa (86 % ) . Rata-rata aspek pengenalan  kota/kabupaten berdasarkan wilayah karesidenan pada prosiklus 3,46 dengan kategori kurang.
            c.  Hasil Tes Aspek  Menemutunjukkan Nama Kota/Kabupaten pada Peta Buta
                              Penilaian aspek menemutunjukkan  kota/kabupaten pada peta difokuskan pada keterampilan siswa dalam menemukan dan menunjukkan kota/kabupaten sesuai dengan pertanyaan . Pada tabel 7 di bawah ini akan diuraikan hasil perolehan nilai aspek menemutunjukkan kota/kabupaten. 
                  Tabel 7. Aspek Menemutunjukkan Kota/kabupaten   
No
Skor
Kategori
Fre
kuensi
Bobot
Skor
Persen
tase
Rata-rata
1
29-35
Sangat baik
-
-
0 %
87 = 3,46
28
2
19-28
Baik
-
-
0 %
3
9-18
Cukup
2
21
7 %
Kategori
kurang
4
0-8
Kurang
26
66
93 %
Jumlah
28
87
100%


                             Dilihat dari aspek menemutunjukkan kota/kabupaten ,kategori sangat baik dengan skor 29-35 tidak dicapai oleh seorang siswa pun. Demikian juga kategori baik dengan  skor 19-28 tidak dicapai seorang pun    (0 % ) . Kategori cukup dengan  skor 9-18 dicapai oleh 2 orang siswa atau 7 % dan kategori kurang dengan skor antara 0-18 dicapai oleh 26 orang siswa (93 % ). Rata-rata aspek menemutunjukkan kota/kabupaten  pada prasiklus 3 ,  11 dengan kategori kurang .

       B. Diskripsi  Siklus Pertama
                     Siklus I merupakan pemberlakuan tindakan awal penelitian dengan menggunakan  permainan pemilahan kartu . Tindakan siklus I dilakukan setelah siswa mengikuti tindakan prasiklus , dimana kegiatan ini merupakan upaya memperbaiki dan memecahkan masalah yang ditemukan pada prasiklus.
                         Pelaksanaan pembelajaran membaca peta Propinsi Jawa Tengah pada siklus I diungkap melalui data-data yakni data tes dan data non tes. Hasil kedua data tersebut diurutkan secara rinci sebagai berikut .
            1.  Hasil tes
                          Hasil tes membaca peta Jawa Tengah pada siklus I ini merupakan data awal setelah dilakukan tindakan pembelajaran melalui teknik permainan pemilahan kartu . Kriteria penilaian pada siklus I ini masih tetap sama seperti pada tes prasiklus yang meliputi 3 aspek penilaian ,yakni : (1) pengenalan simbol /gambar , (2) pengenalan kota/kabupaten berdasarkan wilayah karesidenan, (3) ketepatan menemutunjukkan kota/kabupaten.
                         Secara umum hasil tes kemampuan membaca peta Propinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada tabel berikut.




                   Tabel 8. Hasil Tes Membaca Peta Propinsi Jawa Tengah pada Siklus I
No
Kategori
Rentang
nilai
Fre
kuensi
Bobot
Skor
Persen
tase
Rata-rata
Skor

1
Sangat baik
85-100
2
18
7 %
183= 6,54
 28
2
Baik
75-84
4
32
14 %
3
Cukup
60-74
18
115
65 %
Kategori
cukup
4
Kurang
0-59
21
18
14 %
Jumlah
28
183
100 %














                                Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil tes keterampilan membaca peta lingkungan propinsi Jawa Tengah secara klasikal mencapai rata-rata 65,46 berkategori cukup. Skor rata-rata tersebut dapat dikatakan telah mengalami peningkatan sebesar 39,72 % dari hasil prasiklus. Namun demikian , hasil penelitian pada siklus I belum memenuhi target maksimal klasikal yaitu 70, sehingga diperlukan penelitian siklus II.
                               Dari 28 siswa belum ada yang meraih kategori sangat baik dengan skor antara 85-100, kategori baik dengan skor antara 75-84 hanya diperoleh 4 orang siswa ( 14 % ) . Sedangkan kategori cukup  dengan skor nilai 60-74 dicapai 15 siswa ( 54 % ) , dan kategori kurang dengan skor antara 0-59 diperoleh oleh 9 orang siswa ( 32 % )
                              Belum maksimalnya hasil tes keterampilan membaca peta lingkungan Propinsi Jawa Tengah ini kemungkinan dikarenakan teknik yang dipergunakan guru saat memberikan kartu-kartu baru sebagian-sebagian yang dikuasai atau dimengerti siswa.
                  Tabel 9. Rata-rata Perolehan Nilai Tiap Aspek pada Siklus I  
No
Aspek Penilaian
Kategori
Nilai Rata-rata
1
Pengenalan symbol/gambar dalam peta
Baik
12.50
2
Mengenal pembagian wilayah beserta kota/kabupaten
Baik
    20
3
Menemutunjukkan nama kota/kabupaten pada peta prop. Jawa Tengah
Cukup
32,86

Jumlah

    65,36

                                   Pada tabel 9 dapat disimpulkan ,bahwa kemampuan siswa dalam membaca peta lingkungan prop.jawa Tengah telah mengalami peningkatan .Hal ini terbukti dengan skor tiap-tiap aspek penilaian  keterampilan membaca peta lingkungan Propinsi Jawa Tengah yang dilakukan pada saat pembelajaran di dalam kelas meskipun pada aspek menemutunjukkan nama kota/kabupaten masih berada pada kategori kurang. Pada siklus I dapat diketahui nilai rata-rata kelompok sebesar 65,36.
       a. Hasil Tes Mengenal Simbol/Gambar pada Peta Propinsi Jawa Tengah.
                         Penilaian aspek pengenalan simbol/gambar pada peta propinsi Jawa Tengah difokuskan pada keterampilan siswa dalam mengenal simbol/gambar tersebut. Hasil penilaian tes keterampilan membaca peta dengan mengenal simbol/gambar peta Jawa Tengah dapat dilihat pada tabel 10 berikut.
               Tabel  10. Hasil Tes Aspek Pengenalan Simbol/Gambar pada Peta Propinsi Jawa Tengah

 No
Kategori
Rentang
nilai
Fre
kuensi
Bobot
Skor
Persen
tase
Rata-rata
Skor

1
Sangat baik
9-10
5
50
17,68%
210= 7,5
 28
2
Baik
6-8
19
144
67,86%
3
Cukup
3-5
4
16
14,28%
Berkategori
baik
4
Kurang
0-2
-
-
-
Jumlah
28
210
100%














                             Data pada tabel 10 menunjukkan keterampilan siswa dalam mengenal simbol/gambar pada peta Jawa Tengah sudah cukup baik. Kategori sangat baik dengan skor antara 9-10 dicapai 5 orang siswa ( 17,86%) .Kategori baik dengan skor 6-8 dicapai 19 orang siswa atau sebesar (67,86 %). Kategori cukup yaitu dengan skor antara 3-5 dicapai oleh 4 orang siswa atau sebesar (14,28%). Untuk kategori kurang dengan skor 0-2 tidak dicapai oleh seorang siswapun ( 0 %) Jadi nilai rata-rata kelas aspek pengenalan simbol/gambar pada peta jawa Tengah yaitu sebesar 7,5 atau dengan kategori baik.
          b. Hari Tes Menyebutkan Nama Kota/Kabupaten Berdasarkan Pembagian Wilayah Karesidenan Beserta Kota/Kabupaten.
                           Penilaian aspek mengenal pembagian wilayah karesidenan beserta kota/kabupatennya difokuskan pada keterampilan menunjukkan dan menyebutkan wilayah-wilayah karesidenan yang ada di Jawa Tengah serta menyebutkan beberapa kota/kabupaten yang terdapat pada wilayah karesidenan tersebut. Hasil penilaian tes mengenal pembagian wilayah karesidenan dan kota/kabupaten dapat dilihat pada tabel 11 berikut.
               Tabel   11. Hasil Tes Aspek  Menyebutkan nama kota/kabupaten  berdasarkan Pembagian Wilayah Ekskaresidenan Siklus I


No
Kategori
Rentang
nilai
Fre
kuensi
Bobot
Skor
Persen
tase
Rata-rata
Skor

1
Sangat baik
13-15
13
187
46,43%
336=  12
 28
2
Baik
9-12
11
121
39,29%
3
Cukup
5-8
4
28
14,28%
Berkategori
baik
4
Kurang
0-4
-
-
-
Jumlah
28
336
100%














                              Data pada tabel 11 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam membaca peta lingkungan Prop.Jawa Tengah pada aspek menyebutkan nama kota/kabupaten berdasarkan pembagian wilayah ekskaresidenan baik. Kategori sangat baikyaitu dengan skor antara 13-15 dicapai 13 orang anak atau sebesar ( 46,43 %). Kategori baik yaitu dengan skor 9-12 dicapai oleh 11 orang anak atau sebesar 39,29 %. Kategori cukup dengan skor 5-8 dicapai oleh 4 orang siswa atau 14,28 %. Untuk kategori kurang dengan skor 0-4 tidak dicapai oleh seorang siswa pun (0%). Jadi nilai rata-rata kelas pada aspek mengenal pembagian wilayah Prop.Jawa Tengah berdasarkan karesidenan dengan kota/kabupaten yaitu sebesar 12 atau dalam kategori baik.
                           Dengan demikian , dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa dalam menunjukkan pengetahuannya tentang pembagian wilayah propinsi Jawa Tengah berdasarkan karesidenan beserta kota/kabupatennya mampu membaca peta dengan baik.
        c. Hasil Tes Menemutunjukkan Kota/Kabupaten pada Peta Propinsi Jawa Tengah.
                           Pada tabel 12 ini akan diuraikan hasil perolehan nilai aspek menemutunjukkan kot/kabupaten pada peta.
            Tabel  12. Hasil Tes Aspek menemutunjukkan kota/kabupaten pada Peta.         
No
Kategori
Rentang
nilai
Fre
kuensi
Bobot
Skor
Persen
tase
Rata-rata
Skor

1
Sangat baik
31-35
-
-
-
552= 19,71
 28
2
Baik
21-30
10
225
35,71%
3
Cukup
11-20
18
327
64,29%
Berkategori
cukup
4
Kurang
0-10
-
-

Jumlah
28
552
100%














                          Berdasarkan tabel 12 tersebut dapat dijelaskan bahwa siswa secara klasikal mencapai nilai rata-rata 19,71 atau berkategori cukup dalam menemutunjukkan nama  kota/kabupaten pada peta Prop. Jawa Tengah . Pemerolehan skor secara rinci diurai sebagai berikut.
                          Kategori sangat baik dengan skor antara 31-35 , tidak diperoleh seorang siswa pun (0 %). Kategori baik dengan skor antara 21-30 diperoleh 10 orang siswa ( 35,71 % ). Sedangkan untuk kategori cukup dengan skor antara 11-20 dicapai oleh 18 siswa atau sebesar 64,29 % . Sedangkan kategori kurang dengan skor antara 0-10 tidak ada yang mencapai (0%).  Dengan demikian kemampuan siswa untuk menemutunjukkan nama kota/kabupaten pada peta Prop.Jawa Tengah dapat dikatakan cukup baik. 
      2. Hasil Non tes 
                     Hasil penelitian nin tes pada siklus I didapatkan dari hasil observasi siswa,jurnal siswa,wawancara , dan dokumen foto. Hasil selengkapnya dijelaskan pada uraian berikut.
        a. Hasil Observasi Siswa
                       Hasil observasi dalam penelitian ini adalah observasi siswa yang dilaksanakan oleh teman peneliti sebagai observator. Pengambilan data observasi dilakukan selama proses pembelajaran membaca peta lingkungan propinsi Jawa Tengah pada siswa kelas IV SD Sukorejo 3 Kec.Tunjungan Kab.Blora.Pengambilan data observasi ini bertujuan untuk memotret respon perilaku siswa dalam menerima pembelajaran membaca peta lingkungan propinsi Jawa Tengah dengan menggunakan teknik permainan pemilahan kartu.
                         Pada siklus I ini terdapat beberapa perilaku siswa yang terdiskripsi melalui observasi. Selama melakukan kegiatan pembelajaran membaca peta lingkungan Propinsi Jawa Tengah melalui teknik permainan pemilahan kartu. Peneliti menyadari hal tersebut karena pola pembelajaran yang diterapkan peneliti merupakan hal baru bagi mereka ,sehingga perlu proses untuk menyesuaikan .
                       Berdasarkan data yang ada ,diketahui bahwa sebagian siswa atau  sebanyak 58 % dari jumlah siswa seluruhnya ( 28 siswa ) memperhatikan /merespon penjelasan guru tentang bagaimana cara melakukan permainan kartu,mereka secara berkelompok memilah-milah kartu dan berusaha mencari kartu-kartu yang dalam kelompoknya tidak dimiliki ke kelompok lain. Sisanya sebanyak 42 % dari jumlah seluruh siswa tampak aktif dalam kelompok tetapi tertihat bingung sambil membawa kartu dan tidak mengerti apa yang harus mereka kerjakan.
                        Dari hasil observasi siswa dapat terlihat bahwa siswa yang mendapat nilai rendah melakukan perilaku negatif pada saat proses pembelajaran .Perilaku siswa seperti bermain-main , mengontrol dan mengganggu teman sangat mempengaruhi hasil tes yang diperoleh siswa. Hal ini terbukti dengan hasil observasi siswa yang menunjukkan sebanyak 64 % siswa dengan nilai rendah melakukan perilaku negatif saat melakukan permainan pemilahan kartu.
        b. Hasil Jurnal Siswa
                      Jurnal yang digunakan dalam penelitian ini adalah jurnal siswa. Jurnal siswa tersebut berisi uraian tentang pendapat /kesan dan seluruh  kejadian yang dapat ditangkap siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun hal-hal yang menjadi objek sasaran jurnal siswa ini adalah :  (1) kesan yang dirasakan siswa terhadap materi pembelajaran membaca peta propinsi Jawa Tengah. (2) Pendapat siswa terhadap teknik permainan pemilahan kartu yang dipilih dalam proses kegiatan pembelajaran membaca peta lingkungan propinsi Jawa Tengah. (3) Kesan siswa terhadap cara guru mengajar. (4) Kesan siswa terhadap perilaku dan sikap guru selama pembelajaran.
                        Setelah melakukan kegiatan  pembelajaran membaca peta lingkungan Propinsi Jawa Tengah dengan teknik permainan pemilahan kartu kesan yang dirasakan siswa sangat menyenangkan . Pembelajaran dengan teknik pemilahan kartu dapat menciptakan suasana baru dan respon siswa menunjukkan ketertarikannya .
                          Permainan pemilahan kartu yang dipilih dalam pembelajaran cukup menarik. Kartu-kartu baik yang berupa simbol atau gambar maupun nama kota kabupaten beserta peta Jawa Tengah sebagai media yang dibuat  dengan warna warni menarik bagi siswa sehingga menimbulkan suasana ceria dan tampak menyenangkan serta atraktif.
        c. Hasil Wawancara
                        Pada siklus 1 sasaran wawancara difokuskan pada tiga orang siswa yaitu seorang siswa yang memperoleh nilai tertinggi,sedang,dan terendah dari hasil tes membaca peta lingkungan propinsi Jawa Tengah.Wawancara ini mengungkap enam butir pertanyaan sebagai berikut : (1) Bagaimana pendapat siswa tenteng teknik pembelajaran yang baru saja digunakan oleh guru, (2) Perubahan dalam guru mengajar, (3) Kesulitan siswa saat pembelajaran, (4) Apakah teknik permainan pemilihan kartu dapat membantu melatih kemampuan dalam membaca peta, (5) Kemampuan siswa dalam menemutunjukkan kota/kabupaten pada peta dengan dan, (6) Pembelajaran yang disukai oleh siswa.
                        Hasil wawancara denganketiga responden yang mewakili kategori nilai baik,sedang dan kurang dapat dibaca padapaparan berikut.
                        Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh para siswa, ketiga siswa menyampaikan perasaan senang dan gembira.Kenyataan ini sangat relevan dengan respon yang terlihat dari sikap siswa terhadap pembelajaran yang diberikan guru. Secara umum siswa menerima dan merespon positif terhadap pembelajaran yang disampaikan guru. Siswa yang mendapat nilai tinggi , terlihat sangat semangat saat memilah-milah kartu serta mencocokkan dengan peta yang sebenarnya. Dan menurut siswa yang memperoleh nilai rendah mengaku merasa kesulitan saat harus menempel kartu nama kota/kabupaten pada peta buta yang ditempel pada papan tulis maupun soal yang diberikan guru.
        d. Hasil Dokumentasi Foto
                      Pada siklus I ini ,dokumen foto yang diambil difokuskan pada kegiatan selama proses pembelajaran . Kegiatan pembelajaran ini berupa kegiatan pada saat awal pembelajaran kegiatan menjawab pertanyaan.


               

    C. Diskripsi  Siklus Kedua
                      Tindakan siklus II dilaksanakan karena pada siklus I keterampilan membaca peta lingkungan Prop.Jawa Tengah pada siswa kelas IV SD Sukorejo 3 Kec.Tunjungan Kab.Blora masih termasuk dalam kategori cukup dan belum memenuhi target maksimal pencapaian nilai rata-rata kelas yang ditentukan. Selain itu perubahan tingkah laku dalam pembelajaran membaca peta lingkungan Propinsi Jawa Tengah masih tergolong normal dan belum tampak perubahan yang signifikan seperti yang diharapkan . Dengan demikian ,tindakan siklus II dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
         1.Hasil Tes.
                        Hasil tes membaca peta lingkungan Prop.Jawa Tengah  pada siklus II ini merupakan data ke dua setelah diberlakukannya  perbaikan tindakan pembelajaran dari siklus , namun masih tetap menggunakan teknik permainan pemilahan kartu . Kriteria penilaian pada siklus II ini masih tetap sama seperti pada siklus I yaitu meliputi : (1) membaca simbol/gambar pada peta. (2) menyebutkan nama kota/kabupaten berdasarkan pembagian wilayah ekskaresidenan dan (3) menemutunjukkan kota/kabupaten pada peta. Secara umum, hasil tes keterampilan membaca peta lingkungan prop.Jawa Tengah dapat dilihat pada tabel 13 berikut.



            Tabel  13. Hasil Tes Keterampilan  Membaca Peta Lingkungan Propinsi Jawa Tengah pada siklus II.

No
Kategori
Rentang
nilai
Fre
kuensi
Bobot
Skor
Persen
tase
Rata-rata
Skor

1
Sangat baik
85-100
12
1125
43 %
2109=75,32
 28
2
Baik
75-84
4
320
15 %
3
Cukup
60-74
6
386
21 %
Berkategori
baik
4
Kurang
0-59
6
278
21 %
Jumlah
28
2109
100%














                             Data tabel 13 menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas IV SD Sukorejo 3 Kec.Tunjungan Kab.Blora dalam membaca peta lingkungan Propinsi Jawa Tengah berkategori baik , dengan nilai rata-rata kelas mencapai 75,32 . Dari jumlah keseluruhan siswa , 12 siswa diantaranya atau 43 % termasuk dalam kategori sangat baik dengan nilai antara 85-100 . Kategori baik dengan nilai antara 75-84 dicapai oleh 4 siswa atau sebesar 15 % dari jumlah keseluruhan  siswa . Kategori cukup dicapai oleh 6 siswa atau sebesar 21 % dengan skor antara 60-74. Kategori kurang dengan skor antara 0-59 dicapai oleh 6 siswa atau sebesar 21 %
                         Hasil tes pada siklus II akan diuraikan pada tiap aspek penilaian tes membaca peta lingkungan Propinsi Jawa Tengah.




               Tabel  14. Rata-rata perolehan Nilai Tiap Aspek pada Siklus II.
No
Aspek Penilaian
Kategori
Nilai Rata-rata
1
Membaca symbol/gambar pada peta.
Baik
7,39 / 11,96
2
Menyebutkan nama kota/kabupaten berdasarkan pembagian wilayah ekskaresidenan
Baik
    13,32 / 22,20
3
Menemutunjukkan nama kota/kabupaten pada peta prop.Jawa Tengah
Baik
24,71 / 41,16

Jumlah

    75,32

                            Pada tabel 14 dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam membaca peta lingkungan Propinsi Jawa Tengah mengalami peningkatan . Hal ini terbukti dengan hasil skor  tiap-tiap aspek penilaian keterampilan membaca peta lingkungan Prop. Jawa Tengah yang dilakukan pada saat pembelajaran di dalam kelas yang telah berkategori baik. Pada siklus II dapat diketahui nilai rata-rata kelasnya sebesar 75,32.
           a. Hasil Tes Membaca Simbol/Gambar pada Peta Lingkungan Propinsi Jawa Tengah.
                             Penilaian aspek membaca simbol/gambar pada peta lingkungan  Propinsi Jawa Tengah pada siklus I yang masih difokuskan pada symbol/gambar yang terlihat pada peta secara umum, tetapi pada siklus II lebih difokuskan pada peta Jawa Tengah dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini .


               Tabel 15. Hasil Tes Aspek Membaca Symbol/Gambar pada Peta Jawa Tengah Siklus II






No
Kategori
Rentang
nilai
Fre
kuensi
Bobot
Skor
Persen
tase
Rata-rata
Skor

1
Sangat baik
9-10
10
95
36 %
201=7,18
 28
2
Baik
6-8
10
72
36 %
3
Cukup
3-5
7
32
25 %
Berkategori
baik
4
Kurang
0-2
1
2
3 %
Jumlah
28
201
100%














                          Pada tabel 15 berisi paparan tentang kemampuan siswa dalam membaca symbol/gambar pada peta, untuk kategori sangat baik yaitu dengan rentang nilai antara 9-10 dicapai oleh 10 siswa atau sebesar 36 %. Kategori baik dengan nilai antara 6-8 dicapai oleh 10 siswa atau 36 %. Kategori cukup  dengan rentang nilai 3-5 dicapai oleh 7 siswa atau sebesar 25 %. Dan untuk kategori kurang dengan rentang nilai antara 0-2 dicapai oleh 1 orang siswa atau sebesar 3 %. Jadi nilai rata-rata kelas pada keterampilan membaca symbol/gambar pada peta sebesar 7,18 dengan kategori baik.
           b.Hasil Tes Menyebutkan Nama Kota/Kabupaten Sesuai dengan Pembagian Wilayah Ekskaresidenan pada Peta Prop.Jawa Tengah.
                           Penilaian aspek menyebutkan nama kota/kabupaten sesuai dengan pembagian wilayah ekskaresidenan pada peta Prop.Jawa Tengah, dapat dilihat hasilnya pada tabel 16 di bawah ini .
               Tabel 16 .Hasil Tes Aspek Menyebutkan Nama Kota/Kabupaten Berdasarkan Pembagian Wilayah Ekskaresidenan pada Peta Propinsi Jawa Tengah Siklus II








No
Kategori
Rentang
nilai
Fre
kuensi
Bobot
Skor
Persen
tase
Rata-rata
Nilai

1
Sangat baik
14-15
16
236
57 %
373=13,32
 28
2
Baik
10-13
12
137
43 %
3
Cukup
6-9
-
-
-
Berkategori
baik
4
Kurang
0-5
-
-
-
Jumlah
28
373
100%














                            Seperti pada tabel 16 yang menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyebutkan nama kota/kabupaten berdasarkan pembagian wilayah ekskaresidenan yang berkategori sangat baik dengan nilai antara 14-15 dicapai 16 siswa atau sebesar 57 %. Kategori baik dengan rentang nilai 10-13 dicapai 12 siswa atau 43 % . Sedangkan kategori cukup dengan rentang nilai 6-9 serta kategori kurang dengan rentang nilai 0-5 tidak dicapai oleh seorang siswapun  atau  0 % . Jadi nilai rata-rata kelas pada aspek menyebutkan nama kota / kabupaten berdasarkan pembagian wilayah eks karesidenan  sebesar 13,12 dengan kategori baik.
           c. Hasil Tes Menemutunjukkan nama kota/kabupaten pada peta Jawa Tengah dengan tepat siklus II



                            Penilaian aspek menemutunjukkan  nama kota/kabupaten pada peta buta, hasilnya dapat dilihat pada tabel 17 berikut ini .
                   Tabel  17. Hasil Tes Aspek Menemutunjukkan Nama Kota/Kabupaten Pada Peta Buta siklus II
No
Kategori
Rentang
nilai
Fre
kuensi
Bobot
Skor
Persen
tase
Rata-rata
Nilai

1
Sangat baik
31-35
11
363
39%
692=24,71
 28
2
Baik
21-30
7
187
25%
3
Cukup
9-20
8
133
29%
Berkategori
baik
4
Kurang
0-8
2
9
7%
Jumlah
28
692
100%














                           Seperti pada tabel 17 yang menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menemutunjukkan nama kota/kabupaten pada peta buta dengan kategori sangat baik dengan rentang nilai 31-35 dicapai 11 siswa atau sebesar 39 %. Kategori baik dengan nilai antara 21-30 dicapai 7 siswa atau sebesar 25 %. Kategori cukup dengan nilai  antara 9-20 dicapai 8 siswa atau sebesar 29 %. Sedangkan kategori kurang dengan nilai 0-8 dicapai oleh 2 siswa atau 7 %. Skor rata-rata kelas pada aspek menemutunjukkan nama kota/kabupaten  pada peta buta sebesar 24,71 dengan kategori baik.
  D. Pembahasan Tiap Siklus dan Hasil Penelitian
                             Pembahasan  hasil penelitian ini didasarkan pada hasil prasiklus ,hasil tindakan siklus I, dan hasil tindakan siklus II , Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui 2 tahapan yaitu siklus I dan Siklus II. Pembahasan hasil penilaian tersebut meliputi hasil tes dan hasil non tes. Hasil tes penelitian mengacu pemerolehan skor yang dicapai siswa dalam uji kemampuan membaca peta lingkungan Propinsi Jawa Tengah yang meliputi 3 aspek , yaitu (1) aspek membaca symbol/gambar pada peta. (2) aspek menyebutkan nama kota/kabupaten berdasarkan wilayah eks karesidenan  (3) aspek menemutunjukkan letak kota/kabupaten pada peta buta.
                            Kegiatan pratindakan dilakukan sebelum tindakan siklus I . hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran kondisi awal keterampilan siswa dalam membaca peta lingkungan Propinsi Jawa Tengah. Setelah mengadakan kegiatan menganalisis  ,peneliti melakukan tindakan siklus I dan siklus II. Proses pembelajaran membaca peta lingkungan Propinsi Jawa Tengah  dengan teknik permainan pemilihan kartu pada siklus I dan siklus II dibagi dalam 3 bagian yaitu bagian awal pembelajaran , bagian inti dan penutup. Dalam penelitian ini ,peneliti dibantu oleh teman guru untuk  melakukan observasi dan dokumentasi foto. Selanjutnya guru melakukan  apersepsi dengan menanyakan keadaan siswa dan memancing gairah siswa untuk memulai pembelajaran dengan menyanyikan salah satu lagu wajib yaitu “ Dari Sabang Sampai Merauke “ dilanjutkan dengan tanya jawab tentang lagu tersebut untuk menggiring siswa kearah pemahaman materi yang akan dibahas. Setelah siswa benar-benar siap untuk memulai kegiatan  pembelajaran ,guru mulai menjelaskan segala kegiatan yang akan dilakukan selama 2 jam pembelajaran. Kegiatan inti dalam pembelajaran berupa kegiatan guru dan siswa dalam permainan pemilahan kartu untuk melatih kemampuan siswa dalam membaca peta lingkungan Propinsi Jawa Tengah . Siswa diberi 1 set kartu yang berisi symbol/gambar seperti gunung ,waduk ,gambar pesawat,gambar jangkar, serta kartu-kartu yang berisi nama kota/kabupaten. Selain kartu-kartu , siswa juga diberi gambar peta Jawa Tengah dengan pembagian wilayah eks karesidenan ( diberi warna tertentu). Kegiatan selanjutnya adalah diskusi kelompok untuk memilah kartu-kartu berdasarkan pembagian wilayah yang ada dalam peta. Pada kegiatan ini dibutuhkan kerjasama dalam kelompok maupun antar kelompok. Kartu-kartu yang sudah ditemukan dituangkan dalam pata buta  sebagai LKS. Kegiatan seperti ini dilakukan secara berulang-ulang dengan tugas kelompok secara bergantian sesuai pembagian wilayah eks karesidenan ( 6 wilayah eks karesidenan )
                          Pada diskusi kelas ,siswa berusaha menempelkan kartu-kartu pada peta buta yang ditempel di papan tulis sesuai hasil kelompoknya . Pada kegiatan ini peneliti dapat melihat kemampuan siswa terutama ketepatan dalam menemukan dan menyebut nama kota/kabupaten.
                          Pada akhir pembelajaran di tutup dengan evaluasi yang berupa tes tertulis . Tes membaca peta lingkungan Propinsi Jawa Tengah dalam 3 aspek penilaian dapat dilihat hasilnya pada tabel di bawah ini .


                    Tabel 18. Hasil Tes Membaca Peta Lingkungan Propinsi Jawa Tengah pada Pratindakan  , Siklus I, dan Siklus II.
                 
No
Aspek penilaian
Nilai Rata-rata Kelas
Peningkatan (%)
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Pra Siklus- siklus I
Siklus I-Siklus II
Pra Siklus- siklus II
1/60
1/28
1/60
1/28
1/60
1/28



1
Membaca symbol/gambar pada peta
11,72
7,03
12,50
7,50
11,96
7,18
6,69
4,27
2,13
2
Menyebutkan nama kota/kabupaten berdasarkan pembagian wilayah eks karesidenan
17,86
10,71
20
12
22,20
13,32
12,04
11
24,37
3
Menemutunjukkan letak kota/kabupaten pada peta buta
17,20
10,32
32,86
19,71
41,16
24,71
90,99
25,37
139,44

Jumlah
46,78
-
65,36
-
75,32
-
39,72
15,24
61,01

                           Berdasarkan rekapitulasi data pada tabel 18, hasil tes keterampilan membaca peta lingkungan Propinsi Jawa Tengah dari pra siklus ,siklus I sampai siklus II sebagaimana tersaji dalam tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa keterampilan siswa pada setiap aspek penilaian membaca peta lingkungan Propinsi Jawa Tengah hampir semua mengalami peningkatan . Uraian tabel tersebut dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut :
                             Hasil prasiklus ; skor rata-rata mencapai 46,78 termasuk dalam kategori kurang karena masih berada pada rentang skor 0-59, skor rata-rata tersebut berasal dari jumlah rata-rata masing-masing aspek yang dinilai. Pada prasiklus,aspek membaca symbol/gambar pada peta sebesar 7,03, aspek menyebutkan nama kot/kabupaten berdasarkan pembagian wilayah ekskaresidenan  sebesar 10,71 aspek menemutunjukkan letak kota/kabupaten pada peta buta sebesar 10,32.
                             Hasil tes siklus I membaca peta lingkungan Propinsi Jawa Tengah dengan nilai rata-rata kelas mencapai 65,36 atau dalam kategori cukup, karena berada pada rentang  skor 60-74 . Hasil tersebut sudah memenuhi target nilai rata-rata kelas pada siklus I yaiti 65. Skor rata-rata tersebut diakumulasikan dari beberapa aspek penilaian . Pada aspek membaca simbol atau gambar pada peta sebesar 7,5 termasuk dalam kategori baik. Hal ini dikarenakan siswa kelas IV SD Sukorejo 3 Kec.Tunjungan sudah paham dan mengerti symbol/gambar yang terpampang pada peta Jawa Tengah. Pada aspek menyebutkan nama kota/kabupaten berdasarkan pembagian wilayah ekskaresidenan skor rata-rata sebesar 12 termasuk dalam kategori baik. Siswa sudah dapat menyebutkan nama kota/kabupaten dengan baik dari peneliti.Aspek menemutunjukkan letak kota/kabupaten pada peta buta dalam kategori cukup yaitu dalam skor rata-rata 19,71. Dengan demikian siswa sudah mampu membaca peta lingkungan Propinsi Jawa Tengah dengan cukup baik, terutama pada aspek menemutujukkan letak kota/kabupaten pada peta buta menunjukkan peningkatan dari pra siklus ke siklus I sebesar 90,99 %.
                            Hasil tes membaca peta lingkungan propinsi Jawa Tengah siklus II didapat skor rata-rata kelas 75,32 atau dengan kategori baik karena berada pada rentang 75,84. Pencapaian skor tersebut berarti sudah memenuhi target bahkan sudah melampaui target yang telah ditentukan, dengan demikian tindakan siklus III tidak perlu dilakukan . Skor masing-masing aspek pada siklus II diuraikan sebagai berikut.
                             Pada aspek membaca symbol/gambar siklus II mencapai skor rata-rata 7,18 atau dalam kategori baik memang terjadi penurunan skor dari siklus I karena siswa menganggap mudah pada aspek  membaca symbol dan lebih memperdalam pada aspek-aspek yang lain. Namun masih dalam kategori baik. Pada aspek menyebutkan nama  kota/kabupaten berdasarkan pembagian wilayah ekskaresidenan mencapai skor sebesar 13,32 atau dalam kategori baik dan mengalami peningkatan sebesar 11 % . Dengan demikian dapat dikatakan siswa  sudah dapat menyebutkan nama kota/kabupaten berdasar pembagian wilayah ekskaresidenan dengan baik. Pada aspek menemutunjukkan letak kota/kabupaten pada peta buta mencapai rata-rata skor 24,71 atau dalam kategori baik , dan mengalami peningkatan sebesar 25,37 % . Dengan demikian ,dapat dikatakan siswa sudah dapat menemutunjukkan letak kota/kabupaten pada peta buta.
                                          
                            Peningkatan pada aspek menemutunjukkan letak kota/kabupaten  pada siklus I ke siklus II sebesar 23,37 % merupakan bukti semakin meningkatnya keterampilan siswa dalam membaca peta , sebab pada aspek ini merupakan bobot pencapaian yang paling sukar dari pada aspek-aspek yang lain.
                             Peningkatan keterampilan membaca peta lingkungan Propinsi Jawa Tengah merupakan prestasi yang patut dibanggakan sebelum diberlakukannya tindakan siklus I maupun siklus II kemampuan siswa masih sangat kurang . Setelah diberlakukannya tindakan siklus I maupun siklus II dengan menggunakan teknik permainan pemilahan kartu, kemampuan membaca peta lingkungan  propinsi Jawa Tengah mengalami peningkatan . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik permainan pemilahan kartu terbukti mampu  membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan membaca peta lingkungan propinsi Jawa Tengah.
                             Peningkatan prestasi siswa dalam membaca peta lingkungan propinsi Jawa Tengah ini diikuti pula dengan adanya perubahan perilaku siswa dari pratindakan sampai siklus II. Berdasarkan hasil non tes yaitu melalui observasi siswa.
                             Kondisi yang tergambar pada siklus I merupakan permasalahan yang harus dihadapi dan dicari solusinya . Untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti sengaja merevisi dan mematangkan rencana pembelajaran pada siklus II, media pembelajaran yang digunakan tetap, tapi dengan kartu-kartu yang pada siklus I hanya sebagian  (sesuai dengan wilayah ekskaresidenan) pada siklus II akan diberikan seluruhnya  (sejumlah kota/kabupaten di Jawa Tengah ). Penekanan pada siklus II lebih diutamakan pada proses pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
                           Berdasarkan serangkaian analisis data situasi pembelajaran , dapat dijelaskan bahwa perilaku siswa dapat dalam pembelajaran menunjukkan perubahan. Perubahan ini mengarah pada perilaku positif, dimana siswa semakin giat dan sungguh-sungguh dalam belajar tanpa terbebani dan tidak tertekan . Suasana yang semula agak pasif dan kurang konsentrasi , kini berganti dengan keceriaan belajar. Aktifitas membaca peta tidak lagi sulit bagi siswa . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar dengan menggunakan teknik permainan sangat menarik karena dapat membantu siswa dalam menguasai pembelajaran membaca peta. Siswa lebih termotivasi dan lebih aktif dalam menemukan gambar atau symbol ataupun kota/kabupaten pada peta.
 











BAB V




PENUTUP










  A.  Simpulan
                      Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan   dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagaiberikut :
1.      Keterampilan membaca peta lingkungan propinsi Jawa Tengah pada siswa kelas IV SD Sukorejo 3 Kec.Tunjungan Kab.Blora setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan pemilahan kartu mengalami peningkatan sebesar 61,01. Hasil tes pratindakan yaitu sebelum tindakan penelitian dilakukan ,menunjukkan rata-rata kelas yang dicapai 46,78 dan pada siklus I meningkat sebesar 39,72 dengan rata-rata skor menjadi 65,32, kemudian pada siklus II meningkat lagi sebesar 15,24 menjadi 75,32.
2.      Perilaku siswa kelas IV SD Sukorejo 3 Kec.Tunjungan Kab.Blora setelah mengikuti pembelajaran membaca peta lingkungan propinsi Jawa Tengah dengan teknik permainan pemilahan kartu mengalami perubahan. Perubahan-perubahan perilaku siswa ini dapat dibuktikan dari hasil data non tes yang meliputi observasi pada siklus I dan siklus II. Perubahan perilaku siswa dapat dilihat seara jelas saat proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan data pada observasi siklus I kegiatan pembelajaran siswa kurang bersemangat dan kurang konsentrasi , sebagian siswa masih kurang  perhatian dengan pembelajaran yang diberikan guru,sehingga hanya 58 % siswa yang konsentrasi dan memperhatikan pembelajaran yang diberikan guru. Selama pelaksanaan pembelajaran siklus II telah terjadi perubahan perilaku siswa . Perubahan perilaku ini adalah perubahan perilaku yang positif, siswa merasa sangat senang dan menikmati pembelajaran yang diberikan guru. Hal tersebut dapat diketahui dari peningkatan respon positif yang ditunjukkan siswa, 79 % siswa sudah dapat berkonsentrasi dengan pembelajaran yang diterapkan guru. Mereka terlihat senang terhadap permainan pemilahan kartu yang diterapkan guru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik permainan pemilahan kartu  dapat meningkatkan perilaku positif siswa dan dapat mengubah perilaku negative menjadi perilaku positif.





   B.   Saran
                      Berdasarkan pada simpulan hasil penelitian tersebut , peneliti    memberikan saran sebagai berikut.
1.      Para guru SD hendaknya menggunakan teknik permainan pemilahan kartu sebagai alternatif dalam pembelajaran mata pelajaran IPS terutama pada  kompetensi dasar yang berhubungan dengan membaca peta , sebab teknis permainan pemilahan kartu dapat merangsang siswa sehingga aktif dalam mengikuti pembelajaran serta mengandung unsur bermain yang mampu mempengaruhi siswa tertarik untuk belajar.
2.      Para peneliti dibidang pendidikan dasar dapat menggunakan penelitian ini  sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian lain dengan media dan teknik pembelajaran yang berbeda sehingga didapatkan berbagai alternatif media dan teknik pembelajaran membaca peta.

DAFTAR  PUSTAKA
           
Arikunto Suharsimi , Suharjono dan Supardi, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara.