Latest News

Ingin bisa menulis? Silakan ikuti program training menulis cepat yang dipandu langsung oleh dosen, penulis buku, peneliti, wartawan, guru. Silakan hubungi 08562674799 atau klik DI SINI

Monday 9 June 2014

Filsafat Islam Modern



Muhammad Iqbal
A.    Pendahuluan
Dilihat dari sudut sejarahnya perkembangan pemikiran islam nama Iqbal menempati periode moderen (1800-dan seterusnya) yang merupakan jawaban bagi masa kemunduran islam semenjak fase disintegrasi pada periode klasik (1000-1250) dan periode pertengahan (1250-1800)[1].
B.     Kehidupan, Karya dan Garis Besar Pemikiran Tokoh
1.      Kehidupan
Muhammad Iqbal adalah seorang anak dari kelas Brahmana (kelas ssosial tertinggi di India), dilahirkan tanggal 22 Februari 1873 M.di Silkot, Punjab Barat, Pakistan. Ayahnya bernama Muhammad Nur, seorang sufi yang sangat saleh. Pendidikan agama selain dari orang tua juga didapatkan dengan mengaji kepada Mir Hassan. Di rumah sang guru, ia selain belajar mengaji agama juga belajar mengubah sajak. Kebetulan Mir Hassan sendiri sudah melihat bakat terpendam darinya.
Kecerdasannya ia buktikan dalam menapak jenjang pendidikan. Dibantu oleh Mir Hassan, ia memasuki sekolah Scottish Mission School. Tamat disini ia melanjutkan ke Government College dan memperoleh gelar sarjana muda (BA).[2]
Pada tahun  1897 ia memenangkan beasiswa dan memperoleh penghargaan untuk kemampuan berbahasa Inggris dan Arab dan akhirnya memperoleh gelar M.A. di bidang filsafat pada tahun 1899.[3]
Diperguruan tinggi,ia berkenalan dengan seorang guru besar, Thomas arnold yang banyak membentuk jiwa filisofisnya. Iqbal merupakan murid kesayangannya. Guru besar ini menyarankan Iqbal untuk mengambil program Doktor di London. Atas saran gurunya tersebut, ia mendalami filsafat di jerman dan untuk kedua kalinya menyelesaikan doktor dengan judul disertasi The Defelophment of Metaphysics in persia di persia di Universitas di Munich. Selesai study diluar negeri, ia kembali mengambil program studi hukum dengan meraih keahlian dibidang keadvokatan. Ini masih tidak memuaskannya, ia kembali kuliah di School of Political Sciencis.[4]
2.      Karya
Karya-karya yang ditinggalkan meliputi karya prosa dan puisi. Karyanya yang berbentuk prosa antara lain: Ilmu al-Iqtisad pada tahun 1901, The Development of Metaphysics in Persia tahun 1908, The Reconstruction of Religious Thaught in Islam tahun 1943.
Sedangkan yang berbentuk puisi antara lain: Asrari Khudi tahun 1915, Rumus-i-Bekhudi, tahun1918..(m iqbal n falsafah agama hl 64)
3.      Garis Besar Pemikiran
Menurut iqbal: umat islam telah mengalami kemunduran dan kemunduran itu dikarenakan tiga hal. Yang pertama adalah mistisisme asketik, penyebab kedua yaitu hilangnya semangat induktif,
Menurut iqbal selama umat muslim islam setia kepada semangat mereka sendiridan menempuh cara-cara induktif dan empiris dalam penyelidikan mereka, tetapi begitu mereka meninggalkan cara itu dan mengganti dengan deduktif,mereka jatuh dan garis perkembangan yang menurun itu masih berlangsung terus, dengan segala akibatnya yang mematikan.
yang ke tiga adalah otoritas perundang-undangan total, yang melumpuhkan perkembangan pribadi dan menyebabkan Hukum Islam praktis tidak bisa bergerak sama sekali. Menurut Iqbal, walaupun semua orang sunni menerima ijtihad sebagai alat perubahan dan kemajuan, namun dalam prakteknya, prinsip itu dipagari oleh begitu banyak persyaratan yang berat sehingga boleh dikatakan tidak mungkin bagi siapapun untuk melakukannya.
Menurut Iqbal, Al-qur’an mempunyai pandangan yang dinamis, bukan pasif seperti yang diajarkan plato yang karena itu Iqbal menamakannya “filsuf bagi kambing-kambing” (filsafat dan ilmu pengetahuan dalam islam174-175)
Muhammad Iqbal dikenal sebagai penyair, filosof, pengacara, dikenal luas sebagai bapak spiritual pakistan. Dalam dunia politik iqbal juga dikenal sebagai “kekuatan penggerak modernisme Islam di Asia Selatan”. Iqbal melancarkan kritik tajam terhadap kekakuan penafsiran keagamaan tradisional dan menyerukan suatu penekanan baru terhadap konsep “pergerakan” dalam penafsiran islam.(wacana islam liberal hal 427)
C.    Pemikiran Filsafat Tokoh
D.    Penutup
Demikian makalah yang dapat kami susun, semoga bermanfaat bagi pemakalah khususnya dan pembaca umumnya, pemakalah menyadari banyak sekali kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Daftar Pustaka
              Jamil,Abdul.”Muhammad Iqbal dan Falsafah Agama”.Semarang:Gunungjati.2002.
Taufik, Ahmad dkk.”Sejarah Pemikiran dan Tokoh Modernisme Islam”.Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.2005.
Qadri,C.A.”Filsafat dan Ilmu Pengetahuan Dalam Islam”Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.1989.
Kurzman,Charles.”Wacana Islam Liberal, Pemikiran Islam Kontemporer tentang isu-isu global”Jakarta:Paramadina.2003.



[1] Abdul Jamil.”Muhammad Iqbal dan Falsafah Agama”.Semarang:Gunungjati.2002.hal.vii
[2] Ahmad Taufik dkk.”Sejarah Pemikiran dan Tokoh Modernisme Islam”.Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.2005.hal 113.
[3] Ibid hal.61
[4] Ahmad Taufik dkk.”Sejarah Pemikiran dan Tokoh Modernisme Islam”.Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.2005.hal 114.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: Filsafat Islam Modern Rating: 5 Reviewed By: Hamidulloh Ibda