Latest News

Ingin bisa menulis? Silakan ikuti program training menulis cepat yang dipandu langsung oleh dosen, penulis buku, peneliti, wartawan, guru. Silakan hubungi 08562674799 atau klik DI SINI

Monday 9 June 2014

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah



Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

PENDAHULUAN Dalam modul 1 pembelajaran Al-Qur’an Hadits ini, Anda akan mendalami pokok

bahasan mengenai seluk beluk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang

sering disingkat KTSP. Lebih khusus lagi KTSP yang berkenaan dengan mata

pelajaran Al-Qur’an Hadits untuk peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah.

KTSP mata pelajaran Al-Qur’an Hadits disusun guna menjawab tantangan

dinamika kehidupan yang semakin kompleks. Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits sebagai

bagian dari program pendidikan agama Islam, menekankan bentuk pembelajaran

kepada peserta didiknya untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT

dan berperilaku sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an Hadits atau sering disebut dengan

berakhlaqul karimah. Untuk itu, dalam modul satu ini anda akan mendalami tentang

KTSP Pelajaran Al-Qur’an Hadits untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah, dan Silabus Al-

Qur’an Hadits untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah. Penjelasan tema tersebut di berikan

pada bagian kegiatan belajar satu. Untuk kegiatan belajar dua Anda akan mempelajari

mengenai Standari Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) mata pelajaran Al-

Qur’an Hadits untuk Madrasah Ibtidaiyah. Dengan demikian, setelah mempelajari

modul ini Anda diharapkan dapat:

1. menjelaskan KTSP di Madrasah Ibtidaiyah;

2. menjelaskan struktur kurikulum substansi mata pelajaran Al-Qur’an-Hadits di

Madrasah Ibtidaiyah;

3. menjelaskan standar kompetensi lulusan Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah.

Dengan mempelajari dan memahami modul 1 ini dengan baik, Anda akan

memperoleh tambahan pengetahuan dalam mendalami kurikulum pelajaran Al-Qur’an

Hadits untuk MI, sehingga mampu mewujudkankannya dalam menyusun silabus dan

program pembelajarannya sehingga tercapai tujuan dari mata pelajaran Al-Qur’an

Hadits yang akan disampaikan kepada peserta didik.

Selanjutnya, dengan diawali dengan niat yang tulus dibarengi dengan mambaca

basmalah, Anda dipersilahkan mempelajari modul 1 ini.

Semoga sukses!

KAJIAN KURIKULUM AL-QUR’AN HADITS

DI MADRASAH IBTIDAIYAH

; ;

; ;

; ; 1 MODUL

2

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PELAJARAN AL-QUR’AN DAN HADITS UNTUK

MADRASAH IBTIDAIYAH

Kehidupan dan peradaban manusia senantiasa mengalami perubahan. Dalam

merespon fenomena itu, manusia berpacu mengembangkan kualitas pendidikan,

salah satunya melalui penyempurnaan kurikulum. Kualitas pendidikan yang tinggi

diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, demokratis,

dan mampu bersaing.

Dalam konteks madrasah, agar lulusannya memiliki keunggulan kompetitif dan

komparatif, maka kurikulum Madrasah perlu dikembangkan dengan pendekatan

berbasis kompetensi dan tingkat satuan pendidikan. Hal ini dilakukan agar madrasah

secara kelembagaan dapat merespon secara proaktif berbagai perkembangan

informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta tuntutan desentralisasi.

Dengan cara seperti itu, Madrasah tidak akan kehilangan relevansi program

pembelajarannya.

Selanjutnya basis kompetensi yang dikembangkan di Madrasah harus menjamin

pertumbuhan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, penguasaan ketrampilan

hidup, penguasaan kemampuan akademik, seni, dan pengembangan kepribadian

yang paripurna. Dengan petimbangan ini, maka disusun kurikulum nasional

Pendidikan Agama di Madrasah yang berbasis kompetensi dasar dan standar

kompetensi yang mencerminkan kebutuhan keberagaman peserta didik Madrasah

secara nasional. Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam

mengembangkan kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah sesuai dengan kebutuhan

daerah / Madrasah.

Oleh karena itu, peranan dan efektifitas pendidikan agama di Madrasah sebagai

landasan bagi pengembangan spiritual terhadap kesejahteraan masyarakat mutlak

harus ditingkatkan, karena asumsinya adalah jika pendidikan agama (yang meliputi

Al-Qur’an dan Hadits, Aqidah dan Akhlaq, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan Islam) yang

dijadikan landasan pengembangan nilai spiritual dilakukan dengan baik, maka

kehidupan masyarakat akan lebih baik.

Pendidikan Al-Qur’an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah sebagai landasan yang

integral dari pendidikan Agama, memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan

dalam pembentukan watak dan kepribadian peserta didik, tetapi secara substansial

mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi

kepada peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai keyakinan kegamaan (tauhid)

dan Ahlaqul karimah dalam kehidupan sehari-hari.

3

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang dimaksudkan untuk memberikan motivasi,

bimbingan, pemahaman, kemampuan dan penghayatan terhadap isi yang terkandung

dalam Al-Qur’an dan Hadits sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari

sebagai perwujudan iman dan taqwa kepada Allah SWT.

Sesuai dengan kerangka pikir di atas, kurikulum Al-Qur’an dan Hadits Madrasah

Ibtidaiyah ( MI ) dikembangkan dengan pendekatan sebagai berikut :

1. Lebih menitikberatkan target kompetensi dari penguasaan materi.

2. Lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan

yang tersedia.

3. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan dilapangan

untuk mengembangkan dan melaksanakan program pembelajaran sesuai dengan

kebutuhan.

Kurikulum Al-Qur’an dan Hadits MI yang dikembangkan dengan pendekatan

tersebut diharapkan mampu menjamin pertumbuhan keimanan dan ketaqwaan

kepada Allah SWT, peningkatan penguasaan kecakapan hidup, kemampuan bekerja

dan bersikap ilmiah sekaligus menjamin pengembangan kepribadian Indonesia yang

kuat dan berakhlaq mulia.

Dengan demikian dalam pengembangan kurikulum Al-Qur’an Hadits disusun

antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :

(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Allah SWT,

(b) belajar untuk memahami dan menghayati,

(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,

(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan

(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang

aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

A. STRUKTUR KURIKULUM DI MADRASAH IBTIDAIYAH

Struktur kurikulum yang ditetapkan di MI merupakan substansi pembelajaran

yang harus ditempuh peserta didik dalam satu jenjang pendidikan selama enam

tahun mulai kelas satu sampai dengan kelas enam adalah:

1. Struktur kurikulum Madrasah Ibtidaiyah terdiri atas tiga komponen, yakni

komponen mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Komponen

mata pelajaran dikembangkan berdasarkan atas lima kelompok mata pelajaran,

yaitu:

a. Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia. Terdiri dari: Al-Qur’an

Hadits, Akidah-Akhlak, Fikih, SKI dan Bahasa Arab.

b. Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian. Terdiri dari:

PPKN dan Bahasa Indonesia.

c. Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Terdiri dari:

Matematika, IPA dan IPS.

d. Kelompok Mata Pelajaran Estetika. Terdiri dari: Pendidikan Seni, Budaya dan

Keterampilan.

e. Kelompok Mata Pelajaran Jasmani, Olah raga, dan Kesehatan. Terdiri dari:

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes).

4

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

2. Struktur kurikulum MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh selama

enam tahun, mulai kelas I sampai dengan kelas VI. Berdasar SKL, SK, dan KD

mata pelajaran yang ditetapkan BSNP, maka ketentuan pembelajaran pada

Madrasah Ibtidaiyah diatur sebagai berikut:

a. Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah memuat 13 mata pelajaran, 2 muatan lokal,

dan kegiatan pengembangan diri.

b. Kegiatan pengembangan diri terdiri atas kegiatan bimbingan dan konseling,

kegiatan ekstra kurikuler, dan pembiasaan.

c. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan IPA terpadu dan IPS terpadu.

d. Pembelajaran di kelas I sampai dengan kelas III dilaksanakan dengan melalui

pendekatan tematik, sedangkan kelas IV sampai kelas VI melalui pendekatan

mata pelajaran.

e. Proses pembelajaran menekankan keterlibatan peserta didik dengan

menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif,

efektif, dan menyenangkan (PAKIEM), kontekstual, mengembangkan budaya

baca, keteladanan, integratif dan situasional.

B. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau

satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor

Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk

pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan

berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP), serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/

madrasah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi

oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan

penyusunan kurikulum yang ditetapkan oleh BSNP.

KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta

didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki

posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi

peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti

kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik

peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan

tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status

sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib

kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam

keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

5

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan

isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan

memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan

(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,

termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.

Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,

keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan

keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian

keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara

berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum

mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan

informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu

berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan

kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan

memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

C. TUJUAN PENDIDIKAN TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan

mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut.

1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut.

2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut.

3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri

dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

6

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

D. ACUAN OPERASIONAL PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Kurikulum tingkat satuan pendidikan disusun dengan memperhatikan hal-hal

sebagai berikut:

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan

kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua

mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kemampuan peserta didik

Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat

manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif,

psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun

dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan

intelektual, emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik

lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan

karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum

harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan

kebutuhan pengembangan daerah.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang

otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi

masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya

harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.

5. Tuntutan dunia kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi

peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh

sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik

memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan

kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat

berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama

perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian

perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.

Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan

sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

7. Agama

Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa

serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama.

7

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung

peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.

8. Dinamika perkembangan global

Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun

bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan

antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu

bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan

bangsa lain.

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan

peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan

kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong

berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk

memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial

budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.

Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan

sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

11. Kesetaraan Jender

Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan

dan memperhatikan kesetaraan jender.

12. Karakteristik satuan pendidikan

Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan

ciri khas satuan pendidikan.

E. BEBAN BELAJAR AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH IBTIDAYAH

Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah menggunakan sistem paket dimana semua

peserta didik diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar

yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan

MI. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan

jam pembelajaran.

Beban belajar dalam satuan waktu yang diperlukan peserta didik dalam

mengikuti program pembelajaran diberikan melalui sistem tatap muka (kegiatan

pembelajaran melalui interaksi antara peserta didik dan pendidik), penugasan

terstruktur (kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi bagi peserta didik

untuk mencapai SK dan ditentukan waktunya oleh pendidik), dan kegiatan mandiri

yang tidak terstruktur (kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi bagi

peserta didik untuk mencapai SK yang dirancang pendidik dengan waktu yang diatur

sendiri oleh peserta didik).

Pengaturan beban belajar di Madrasah Ibtidaiyah adalah:

a. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran berlangsung selama 30

menit untuk kelas I s.d. III, dan 35 menit untuk kelas IV dan VI

8

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

b. Beban belajar tatap muka per minggu MI adalah:

1) Kelas I, II adalah 30 jam pembelajaran, kelas III adalah 33 jam pembelajaran;

2) Kelas IV s.d. VI adalah 40 jam pembelajaran.

Kelas Satu jam pembelajaran

tatap muka/menit

Jumlah jam

pembelajaran

per mingu

Minggu efektif per

tahun ajaran

Waktu

pembelajaran/jam

per tahun

I & II 30 30 34 1020

III 30 33 34 1122

IV – VI 35 40 34 1360

Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur

bagi peserta didik pada MI maksimum 40 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka

dari mata pelajaran yang bersangkutan. Beban belajar kegiatan tugas terstruktur

dan kegiatan mandiri tidak terstruktur setiap mata pelajaran ditetapkan 15 menit:

untuk pelaksanaan remedial dan pendalaman materi.

F. SILABUS

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata

pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,

materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian

kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Dalam penyusunan silabus ini berlandaskan pada Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 17 ayat

(2) dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan pasal 20.

PP NO 19 TAHUN 2005 Pasal 17 Ayat (2) menyatakan bahwa “Sekolah dan komite

sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat

satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar

kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung

jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang

menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI. MTs, MA, dan MAK.”

Sedangkan PP NO 19 TAHUN 2005 Pasal 20 menyatakan bahwa “Perencanaan proses

pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat

sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber

belajar, dan penilaian hasil belajar.”

Silabus disusun untuk menjawab pertanyaan mengenai kompetensi yang harus

dikuasai oleh peserta didik, cara mencapai kompetensi tersebut, dan mengetahui

target pencapaiannya. Untuk itu dalam mengembangkan silabus terdapat prinsipprinsip

yang harus dipenuhi yang meliputi:

1. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus

benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

2. Relevan

Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam

9

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional,

dan spritual peserta didik.

3. Sistematis

Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam

mencapai kompetensi.

4. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,

indikator, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan

sistem penilaian.

5. Memadai

Cakupan indikator, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi

dasar.

6. Aktual dan Kontekstual

Cakupan indikator, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi,

dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

7. Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik,

pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.

8. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,

psikomotor).

Selain itu, penentuan unit waktu dalam penyusunan silabus diharapkan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan

untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan

pendidikan.

2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester,

per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.

3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai

dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan

alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.

Selain itu terdapat komponen-komponen yang harus terpenuhi dalam

penyusunan silabus yang meliputi:

1. Kompetensi Dasar

2. Materi Pokok/Pembelajaran

3. Kegiatan Pembelajaran

4. Indikator

5. Penilaian

6. Standar Kompetensi

10

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

7. Alokasi Waktu

8. Sumber Belajar

Catatan: Indikator dikembangkan berdasarkan KD

Agar tersusun silabus yang terencana dengan baik, maka perlu untuk

mendiskusikan silabus tersebut dengan para pengembang silabus yang meliputi:

Guru kelas/mata pelajaran, atau Kelompok guru kelas/mata pelajaran, atau Kelompok

kerja guru (KKG/PKG/MGMP) di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan

Kab/Kota/Provinsi. Untuk mata pelajaran Agama, lebih khusus mata pelajaran Al-

Qur’an Hadits untuk Madrasah Ibtidaiyah berada di bawah koordinasi dan supervisi

Departemen Agama Kab/Kota/Provinsi.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk pengembangan silabus adalah:

1. Mengkaji dan Menentukan Standar Kompetensi

2. Mengkaji dan Menentukan Kompetensi Dasar

3. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran

4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

5. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

6. Menentukan Jenis Penilaian

7. Menentukan Alokasi Waktu

8. Menentukan Sumber Belajar

Penjabaran dari langkah-langkah di atas adalah:

1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Dalam mengkaji standar kompetensi mata pelajaran dengan memperhatikan

hal-hal berikut:

a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan

materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;

b. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata

pelajaran;

c. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.

2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran

Mengidentifikasi materi pokok mempertimbangkan:

a) Potensi peserta didik;

b) Relevansi dengan karakteristik daerah;

c) Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta

didik;

d) Kebermanfaatan bagi peserta didik;

e) Struktur keilmuan;

f) Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;

g) Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan;

h) Alokasi waktu ;

3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang

melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta

didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian

kompetensi.

11

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui pendekatan

pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman Belajar

memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran

adalah:

a. Memberikan bantuan guru agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara

profesional.

b. Memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan peserta didik secara berurutan

untuk mencapai kompetensi dasar.

c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep

materi pembelajaran.

d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua

unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik

yaitu kegiatan siswa dan materi.

4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai

oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan,

dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,

satuan pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk

menyusun alat penilaian.

Dalam pengembangan indikator, Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa

indikator (lebih dari dua). Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat

diukur dan/atau diobservasi. Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau

setara dengan kata kerja dalam KD maupun SK. Prinsip pengembangan indikator

adalah sesuai dengan kepentingan (Urgensi), kesinambungan (Kontinuitas),

kesesuaian (Relevansi) dan Kontekstual. Keseluruhan indikator dalam satu KD

merupakan tanda-tanda, perilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang

merupakan kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten.

5. Menentukan Jenis Penilaian

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,

dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan

secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna

dalam pengambilan keputusan.

Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis

maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek atau

produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penilaian adalah:

a. Untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik, yang dilakukan

berdasarkan indikator.

b. Menggunakan acuan kriteria.

c. Menggunakan sistem penilaian berkelanjutan.

d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.

e. Sesuai dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam kegiatan pembelajaran.

12

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

6. Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah

minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan

mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat

kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.

Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu

rata-rata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik

yang beragam.

7. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk

kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik,

nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber

belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi

pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

CONTOH FORMAT SILABUS DAN RPP

SILABUS

Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah

Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits

Kelas/Semester : VI/I

Standar Kompetensi : - Mampu menerapkan kaidah ilmu tajwid dalam bacaan Al-

Qur’an

- Memahami lafal dan arti hadits tentang keutamaan

memberi

Alokasi waktu : 30 x 35 menit

13

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

14

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah …

Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits

Kelas/Semester : I/I

Standar Kompetensi : Mampu melafalkan dan menghafalkan surat-surat tertentu

dalam Juz’amma dengan baik

Alokasi Waktu : 6 x 35 menit

Pertemuan : I – III

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai mengikuti pembelajaran “surat Al-Fatihah”, siswa dapat melafalkan

surat Al-Fatihah dan menghafalnya dengan baik.

II. Materi Pembelajaran

- Surat Al-Fatihah

III. Metode Pembelajaran

Ceramah, Demonstrasi, Penugasan

IV. Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan Awal:

- Bertanya kepada siswa tentang surat Al-Fatihah.

- Mengarahkan siswa agar menyimak penjelasan tentang cara melafalkan

dan menghafalkan surat Al-Fatihah dengan baik.

b. Kegiatan Inti:

- Siswa praktek melafalkan surat Al-Fatihah

- Siswa menghafal surat Al-Fatihah

- Siswa membiasakan praktek membaca surat Al-Fatihah

c. Kegiatan Akhir:

- Memberi tugas supaya mencari informasi sekitar surat Al-Fatihah dan agar

membiasakan diri untuk membacanya secara berulang-ulang setiap hari.

V. Indikator

- Melafalkan surat Al-Fatihah

- Hafal surat Al-Fatihah

- Gemar membaca surat Al-Fatihah

VI. Alat/Sumber Belajar

- Buku mata pelajaran Al-Qur’an Hadits jilid I untuk Madrasah Ibtidaiyah.

- Ensiklopedi Islam untuk pelajar

- Kaset/CD/VCD

VII.Penilaian

a. Teknik : Tes tertulis, Tugas-tugas

b. Bentuk Instrumen : Pilihan ganda dan Uraian

c. Contoh Instrumen :

Tes Tulis

1. Arti dari Al-Fatihah adalah: ………..

2. Surat Al-Fatihah diturunkan di kota: ………

3. Jumlah ayat dalam surat Al-Fatihah adalah: …………

4. Bunyi ayat pertama surat Al-Fatihah adalah: ………….

15

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

5.    Adalah ayat yang keberapa dari surat Al-Fatihah?........

Pedoman Penilaian:

Sistem penskoran tes tulis: 100

Jumlah soal 5 nomor = Jumlah yang benar dibagi jumlah soal x 100 (contoh:

5

4

x100=8.00)

Bobot setiap soal = 1

Agar pemahaman Anda lebih mendalam terhadap materi yang telah dibicarakan

di atas, silahkan Anda mengerjakan soal latihan berikut ini:

1. Pendekatan apa saja yang dikembangkan untuk menyusun kurikulum Al-Qur’an

Hadits bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah?

2. Apakah tujuan yang ingin dicapai dengan disusunnya kurikulum Al-Qur’an Hadits

MI?

3. Jelaskan prinsip-prinsip pengembangan KTSP!

4. Jelaskan komponen-komponen dalam penyusunan silabus!

Petunjuk Jawaban Latihan

1. Untuk menjawab pertanyaaan ini silahkan Anda baca dengan baik uraian mengenai

proses penyusunan kurikulum Al-Qur’an hadits sebagaimana yang dijelaskan pada

bagian awal kegiatan belajar 1.

2. Untuk mengetahui jawaban pertanyaan nomer ini Anda bisa memperdalam

kembali penjelasan mengenai proses penyusunan kurikulum Al-Qur’an hadits di

MI.

3. Sangat jelas telah dijabarkan pada bagian prinsip-prinsip pengembangan KTSP.

4. Lihat kembali penjelasan mengenai proses perumusan silabus. Lengkapi

penjelasan Anda dengan memberikan contoh silabus yang Anda buat dengan

mengacu pada contoh yang ada.

1.Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits adalah bagian dari mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang dimaksudkan

untuk memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan dan

penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits

sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari sebagai

manifestasi iman dan taqwa kepada Allah SWT.

16

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat!

1. Al-Qur’an-Hadits merupakan mata pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah yang masuk

dalam kategori:

A. Pendidikan Umum C. Pendidikan Agama Islam

B. Pendidikan Keterampilan D. Pendidikan Bahasa

2. Berikut ini yang tidak termasuk prinsip-prinsip pengambangan KTSP adalah:

A. Beragam dan terpadu

B. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

C. Menyeluruh dan berkesinambungan

D. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia

3. Di antara acuan operasional penyusunan KTSP adalah:

A. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kemampuan peserta didik

B. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan

C. Belajar sepanjang hayat

D. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

4. Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah menggunakan sistem:

A. Sistem Kredit Semester C. Sistem Tujuan

B. Sistem Paket D. Sistem Nilai

5. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem yang dipergunakan dalam

pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah adalah:

A. Satuan menit pembelajaran

B. Satuan jam pembelajaran

C. Satuan mata pelajaran

D. Satuan pembelajaran

2.Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

3. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok

mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,

kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi

waktu, dan sumber belajar. Silabus disusun untuk menjawab pertanyaan

mengenai kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik, cara

mencapai kompetensi tersebut, dan mengetahui target pencapaiannya.

17

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

6. Berikut ini yang tidak termasuk komponen-komponen yang harus terpenuhi dalam

penyusunan silabus adalah:

A. Kompetensi Dasar C. Penugasan

B. Materi Pokok/Pembelajaran D. Indikator

7. Komponen pendidikan agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah adalah berikut ini,

kecuali:

A. Al-Qur’an Hadits C. Sejarah Islam di Indonesia

B. Fiqh D. Sejarah Kebudayaan Islam

8. Menentukan jenis penilaian merupakan bagian dari:

A. Pengembangan Kurikulum C. Penentuan Indikator

B. Pengembangan Silabus D. Penentuan Kompetensi Dasar

9. Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada, kecuali:

A. Jumlah minggu efektif

B. Alokasi waktu mata pelajaran per minggu

C. Jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat

kepentingan kompetensi dasar

D. Jumlah mata pelajaran

10. Yang tidak termasuk kompetensi dasar mata pelajaran Al-Qur’an Hadits adalah:

A. Membaca C. Menceritakan

B. Menulis D. Menghafal

Cocokkan jawaban Anda dengan menggunakan kunci jawaban Tes Formatif 1

yang terdapat di bagian akhir bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda

yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat

penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Rumus :

Jumlah jawaban Anda yang benar

Tingkat penguasaan = ______________________________ X 100 %

10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :

90 % - 100% = Baik sekali

80 % - 89% = Baik

70% - 79 % = Cukup

< 70% = Kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda telah mencapai 80 % atau lebih, Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus ! Tetapi apabila nilai tingkat

penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1,

terutama bagian yang belum Anda kuasai.

18

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DAN STANDAR ISI

MATA PELAJARAN AL-QUR’AN DAN HADITS

A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN DAN MATA PELAJARAN

AL-QUR’AN HADITS UNTUK MADRASAH IBTIDAIYAH

Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan dua unsur utama

yang menjadi acuan dalam penyusunan KTSP. Standar kompetensi lulusan menjadi

rujukan dan pedoman penilaian yang menentukan kelulusan peserta didik dari satuan

pendidikan. Kompetensi lulusan untuk mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits

menekankan pada kemampuan melafalkan, membaca, menulis, menghafal,

mengartikan, dan memahami yang selaras dengan jenjang pendidikan. Kompetensi

lulusan mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

1. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) SD/MI

Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) Pendidikan dasar,

yang meliputi SD/MI/SDLB/Paket A dan SMP/MTs/SMPLB/Paket B bertujuan

meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Kemampuan-kemampuan dasar umum yang harus dimiliki peserta didik sebagai

Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) Madrasah Ibtidaiyah secara

rinci adalah:

a. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak.

b. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

c. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.

d. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongann sosial

ekonomi di lingkungan sekitarnya.

e. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif.

f. Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, dan kreatif, dengan bimbingan

guru/pendidik.

g. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.

h. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan

sehari-hari.

i. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar.

j. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.

k. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah

air Indonesia.

19

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

l. Menunjukkan kemampuan untuk kegiatan seni dan bidaya lokal.

m. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan

waktu luang.

n. Berkomunikasi secara jelas dan santun.

o. Bekerja sama dalam kelompok, tolong menolong, dan menjaga diri sendiri

dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.

p. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.

q. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan

berhitung.

2. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran

Mata pelajaran Al-Qur’an-Hadits merupakan bagian dari Kelompok Mata

Pelajaran (KMP) Agama dan Akhlak Mulia. Standar kompetensi kelompok mata

pelajaran (SK-KMP) Agama dan Akhlak Mulia adalah:

a. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak.

b. Menunjukkan sikap jujur dan adil.

c. Mengenal keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi

di lingkungan sekitarnya.

d. Berkomunikasi secara santun yang mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai

makhluk Tuhan.

e. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan

waktu luang sesuai dengan tuntunan agamanya.

f. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap sesama manusia dan lingkungan

sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

3. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits

Kemampuan-kemampuan yang tercantum dalam Standar Kompetensi Lulusan

mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits ini merupakan penjabaran dari kemampuan

dasar umum yang harus dicapai peserta didik di tingkat MI. Yaitu:

a. Membaca, menghafal, menulis, dan memahami surat-surat pendek dalam Al-

Qur’an, yakni surat Al-Fatihah, An-Nas sampai surat Ad-Duha.

b. Menghafal, memahami arti, dan mengamalkan hadits-hadits pilihan tentang akhlak

dan amal shaleh.

Kemampuan-kemampuan tersebut meliputi: melafalkan, membaca, menulis,

menghafal, mengartikan, memahami, dan mengamalkan. Yakni dengan maksud agar

peserta didik memiliki kemampuan:

1. Memahami cara melafalkan huruf–huruf hijaiyah dan tanda bacanya.

2. Menyusun kata–kata dengan huruf–huruf hijaiyah baik secara terpisah maupun

bersambung.

3. Memahami cara melafalkan dan menghafal surat–surat tertentu dalam Juz’ Amma.

4. Memahami arti surat tertentu dalam Juz’Amma.

5. Menerapkan kaidah – kaidah ilmu tajwid dalam bacaan Al-Qur’an.

6. Menghafal, memahami arti, dan mengamalkan Hadits tertentu tentang

persaudaraan, kebersihan, niat, hormat kepada orang tua, silaturahmi,

menyayangi anak yatim, taqwa, shalat berjamaah, ciri-ciri orang munafiq,

keutamaan memberi dan amal shaleh.

20

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

B. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DI

MADRASAH IBTIDAIYAH

Al-Qur’an dan Hadits bagi umat Islam merupakan dua hal yang sangat penting.

Keduanya menjadi standar baku yang dijadikan acuan dalam menjalani kehidupan

umat manusia di dunia. Bahkan Al-Qur’an menyifati dirinya sebagai huda lin naas,

petunjuk bagi umat manusia. Sedangkan hadits merupakan penjelasan lebih rinci

dalam menegaskan isi pokok Al-Qur’an.

Upaya untuk memperkenalkan Al-Qur’an dan Hadits sejak dini menjadi hal

yang sangat penting. Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits diarahkan untuk

menumbuhkembangkan pengetahuan peserta didik terhadap Al-Qur’an dan Hadits,

sehingga memperoleh pengetahuan mengenai keduanya dengan baik dan benar.

Mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu

mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis Al-

Qur’an dan Hadits dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam

Al-Qur’an, pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat-surat pendek

tersebut dan hadits-hadits tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan

sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan.

Dengan standar kompetensi mata pelajaran Al-Qur’an Hadits ini diharapkan:

a. Peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan,

kebutuhan dan minatnya, serta dapat menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan

kepada Allah SWT, penguasaan ketrampilan hidup, penguasaan kemampuan

akademik, dan pengembangan kepribadian yang paripurna.

b. Guru dapat mengembangkan kompetensi pelajaran Al-Qur’an Hadits peserta didik

dengan menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran dan sumber belajar.

c. Guru dapat menentukan bahan ajar Al-Qur’an dan Hadits sesuai dengan kondisi

lingkungan sekolah dan peserta didik.

d. Orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program

pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits.

e. Sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang Al-Qur’an dan Hadits sesuai

dengan keadaan peserta didik dan mengoptimalkan sumber belajar yang tersedia.

1. Tujuan

Mata pelajaran Al Qur’an-Hadits pada Madrasah Ibtidaiyah bertujuan :

a. Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis,

membiasakan, dan menggemari membaca Al-Qur’an dan Hadits;

b. Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat

Al-Qur’an-Hadits melalui keteladanan dan pembiasaan;

c. Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman pada

isi kandungan ayat Al-Qur’an dan Al-Hadits;

2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Al Qur’an-Hadits di Madrasah Ibtidaiyah meliputi:

a. Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur’an yang benar sesuai dengan

kaidah ilmu tajwid.

b. Hafalan surat-surat pendek dalam Al-Qur’an, dan pemahaman sederhana

tentang arti dan makna kandungannya serta pengamalannya melalui

keteladanan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

21

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

c. Pemahaman dan pengamalan melalui keteladanan dan pembiasaan mengenai

Hadits-hadits yang berkaitan dengan kebersihan, niat, menghormati orang

tua, persaudaraan, silaturrahim, taqwa, menyayangi anak yatim, shalat

berjamaah, ciri-ciri orang munafik dan amal shaleh.

Berikut disajikan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran

Al-Qur’an Hadits, mulai kelas I sampai dengan kelas VI, dengan rincian sebagai berikut.

Kelas I, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1.1. Melafalkan surat Al-Fatihah, An-Naas, Al-Falaq, Al-

Ikhlas, dan Al-lahab secara benar dan fasih

1. Menghafal suratsurat

pendek secara

benar dan fasih

1.2. Menghafalkan surat Al-Fatihah, An-Naas, Al-Falaq,

Al-Ikhlas, dan Al-lahab secara benar dan fasih

K

elas I, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2.1 Mengidentifikasi huruf-huruf hijaiyah dan tanda

bacanya.

2. Memahami hurufhuruf

hijaiyah dan

tanda bacanya.

2.2 Membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai makhrajnya

3.1. Melafalkan surat Al-Kautsar, Quraisy 3. Menghafal suratsurat

pendek

3.2. Menghafalkan surat Al-Kautsar, Quraisy

4.1. Melafalkan dan Menghafal Hadits tentang

kebersihan

4.2. Menerjemahkan Hadits tentang kebersihan

4. Memahami Hadits

tentang Kebersihan

secara sederhana

4.3. Menunjukkan perilaku bersih di lingkungannya

K

elas II, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1.1. Menulis huruf-huruf hijaiyah secara terpisah dengan

benar

1. Menulis huruf

hijaiyah secara

terpisah dan

bersambung. 1.2. Menulis huruf-huruf hijaiyah secara bersambung

dengan benar

2. Memahami kaidah

ilmu tajwid

2.1. Menerapkan tanda baca waqaf dan wasal

3.1. Melafalkan surat an-Nashr secara benar dan fasih 3. Menghafal surat

pendek

3.2. Menghafal surat an-Nashr secara benar dan fasih

22

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

Kelas II, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1.1. Melafalkan surat al-Qadr, al-Ma’un, al-Kafirun, al-

Fil, dan surat al-‘Ashr secara benar dan fasih

1. Menghafal suratsurat

pendek secara

benar dan fasih

1.2. Menghafalkan surat al-Qadr, al-Ma’un, al-Kafirun,

al-Fil, dan surat al-‘Ashr secara benar dan fasih

2.1. Menerjemahkan hadits tentang hormat kepada

kedua orang tua

2. Memahami hadits

tentang hormat

kepada kedua orang

tua 2.2. Menunjukkan perilaku hormat kepada orang tua

K

elas III, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1.1. Membaca surat at-Takasur, al-Zalzalah dan al-

Humazah secara benar dan fasih

1. Menghafal suratsurat

pendek secara

benar dan fasih

1.2. Menghafalkan surat at-Takasur, al-Zalzalah dan al-

Humazah secara benar dan fasih

2.1. Memahami bacaan Ghunnah, ”Al Qamariyah” dan

”Al Syamsiyah”

2. Memahami kaidah

ilmu tajwid

2.2. Menerapkan bacaan Ghunnah, ”Al Qamariyah” dan

”Al Syamsiyah”

3. Membaca hadits

tentang shalat

berjamaah

3.1. Menghafalkan hadits tentang shalat berjamaah

3.2. Menerapkan perilaku shalat berjamaah dalam

kehidupan sehari-hari

K

elas III, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1.1. Membaca surat al-Qari’ah dan surat at-Tin secara

benar dan fasih

1. Menghafal suratsurat

pendek secara

benar dan fasih

1.2. Menghafalkan surat al-Qari’ah dan surat at-Tin

secara benar dan fasih

2.1. Mengartikan surat Al-Fatihah dan surat Al-Ikhlash 2. Memahami arti

surat-surat pendek

2.2. Menerapkan kandungan surat Al-Fatihah dan surat

Al-Ikhlash

23

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

3.1. Mengenal bacaan Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttashil

dan Mad Jaiz Munfasil

3. Memahami kaidah

ilmu tajwid

3.2. Menerapkan bacaan Mad Thobi’i, Mad Wajib

Muttashil dan Mad Jaiz Munfasil

4.1. Menghafal hadits tentang persaudaraan 4. Memahami hadits

tentang persaudaraan

secara benar

dan fasih

4.2. Menerapkan perilaku persaudaraan dengan sesama

K

elas IV, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1.1. Membaca surat al-‘Adiyat dan surat al-Insyirah

secara benar dan fasih

1. Menghafal suratsurat

pendek secara

benar dan fasih

1.2. Menghafalkan surat al-‘Adiyat dan surat al-

Insyirah secara benar dan fasih

2.1. Mengartikan surat An-Nashr dan surat Al-Kautsar 2. Memahami arti

surat-surat pendek

2.2. Memahami isi kandungan surat An-Nashr dan Al-

Kautsar secara sederhana

3.1. Memahami hukum bacaan idhar halqi dan ikhfa’

haqiqi

3. Memahami kaidah

ilmu tajwid

3.2. Menerapkan hukum bacaan idhar halqi dan ikhfa’

haqiqi

K

elas IV, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1.1. Mengartikan surat Al-Lahab 1. Memahami arti

surat pendek

1.2. Menjelaskan kandungan surat Al-Lahab secara

sederhana

2.1. Menjelaskan isi kandungan hadits tentang niat

secara sederhana

2. Memahami arti

Hadits tentang Niat,

Silaturahim

2.2. Menjelaskan isi kandungan hadits tentang

silaturahim secara sederhana

3.1. Memahami hukum bacaan idgham bighunnah,

idgham bilagunnah, dan iqlab

3. Menerapkan kaidahkaidah

ilmu tajwid

3.2. Menerapkan hukum bacaan idgham bighunnah,

idgham bilagunnah, dan iqlab

24

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

Kelas V, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1.1. Menerjemahkan surat al-Kafirun, surat al-Ma’un,

dan surat at-Takatsur

1. Memahami arti surat

pendek

1.2. Menjelaskan isi kandungan surat al-Kafirun, surat

al-Ma’un, dan surat at-Takatsur secara sederhana

2.1. Menerjemahkan hadits tentang menyayangi anak

yatim

2. Memahami hadits

tentang menyayangi

anak yatim

2.2. Menjelaskan isi kandungan hadits tentang

menyayangi anak yatim secara sederhana

K

elas V, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1.1. Membaca surat al-’Alaq secara benar dan fasih 1. Menghafalkan suratsurat

pendek secara

benar dan fasih 1.2. Menghafal surat al-’Alaq secara benar dan fasih

2.1. Menerjemahkan surat al-Qadr 2. Memahami arti

surat pendek

2.2. Menjelaskan isi kandungan surat al-Qadr tentang

malam lailatul Qadr secara sederhana

3.1. Menerjemahkan hadits tentang taqwa dan ciri-ciri

orang munafik

3. Memahami arti

hadits tentang

taqwa dan ciri-ciri

orang munafik 3.2. Menjelaskan isi kandungan hadits tentang taqwa

dan ciri-ciri orang munafiq secara sederhana

K

elas VI, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1.1. Membaca surat ad-Duha secara benar dan fasih 1. Menghafal surat

pendek secara

benar dan fasih 1.2. Menghafal surat ad-Duha secara benar dan fasih

2.1. Menerjemahkan surat ad-Duha 2. Memahami arti

surat pendek pilihan

2.2. Menjelaskan isi kandungan surat ad-Duha tentang

meyakini kehidupan akhirat lebih baik daripada

kehidupan dunia dengan sederhana

3.1. Menerjemahkan hadits tentang keutamaan

memberi

3. Memahami hadits

tentang keutamaan

memberi

3.2. Menjelaskan isi kandungan hadits tentang

keutamaan memberi secara sederhana

25

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

Kelas VI, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1.1. Membaca surat al-Bayyinah dengan baik dan fasih 1. Menghafalkan surat

pendek secara

benar dan fasih 1.2. Menghafalkan surat al-Bayyinah dengan baik dan

fasih

2.1. Menerjemahkan hadits tentang amal shalih

2.2. Menjelaskan isi kandungan hadits tentang amal

shalih secara sederhana

2. Memahami arti

hadits tentang amal

shalih

2.3. Menerapkan isi kandungan hadits tentang amal

shalih kaitannya dengan berakhlak dengan sesama

C

. MATERI POKOK MATA PELAJARAN AL-QUR’AN DAN HADITS

a. Keterampilan Melafalkan

Materi pokok keterampilan melafalkan: melafalkan huruf-huruf hijaiyah dan

tanda bacanya, melafalkan ayat-ayat dalam surat-surat tertentu dalam

juz’amma, melafalkan hadits-hadits tertentu.

b. Keterampilan Membaca

Materi pokok keterampilan membaca: membaca huruf-huruf hijaiyah baik

secara terpisah maupun bersambung, membaca surat-surat tertentu dalam

juz’amma dengan tartil sesuai kaidah tajwid, membaca hadits-hadits tertentu

dengan baik dan benar.

c. Keterampilan Menulis

Materi pokok keterampilan menulis: menulis huruf-huruf hijaiyah baik yang

terpisah ataupun yang bersambung, menulis surat-surat tertentu dalam

juz’amma dan hadits-hadits tertentu dengan baik dan benar.

d. Keterampilan Menghafal

Materi pokok keterampilan menghafal: menghafal huruf-huruf hijaiyah,

menghafal surat-surat tertentu dalam juz’amma, dan menghafal hadits-hadits

tertentu.

e. Keterampilan Mengartikan

Materi pokok keterampilan mengartikan: mengartikan surat-surat tertentu

dalam juz’amma dan mengartikan hadits-hadits tertentu.

f. Keterampilan Memahami

Materi pokok keterampilan: memahami isi kandungan surat-surat tertentu

dalam juz’amma dan memahami isi kandungan hadits-hadits tertentu.

g. Keterampilan Mengamalkan

Materi pokok keterampilan: mengamalkan isi kandungan surat-surat tertentu

dalam juz’amma dan memahami isi kandungan hadits-hadits tertentu.

26

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

Agar pemahaman Anda lebih mendalam terhadap materi yang telah dibicarakan

di atas, silahkan Anda mengerjakan soal latihan berikut ini:

1. Jelaskan SKL pelajaran Al-Qur’an dan Hadits di MI!

2. Jelaskan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pelajaran Al-Qur’an Hadits

di MI!

3. Jelaskan materi pokok pelajaran Al-Qur’an dan Hadits di MI!

Petunjuk Jawaban Latihan

1. Silahkan Anda baca pada bagian penjelasan mengenai SKL pelajaran Al-Qur’an

dan Hadits untuk MI.

2. Silahkan Anda baca pada bagian penjelasan mengenai SK dan KD pelajaran Al-

Qur’an dan Hadits di MI.

3. Silahkan Anda baca kembali penjelasan mengenai pokok pelajaran Al-Qur’an dan

hadits di MI.

1.Upaya untuk memperkenalkan Al-Qur’an dan Hadits sejak dini menjadi

hal yang sangat penting. Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits diarahkan

untuk menumbuhkembangkan pengetahuan peserta didik terhadap Al-

Qur’an dan Hadits, sehingga memperoleh pengetahuan mengenai

keduanya dengan baik dan benar.

2. Kompetensi lulusan untuk mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits

menekankan pada kemampuan melafalkan, membaca, menulis,

menghafal, mengartikan, dan memahami yang selaras dengan jenjang

pendidikan. Kemampuan ini berorientasi kepada perilaku afektif dan

psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka

memperkuat keimanan, ketaqwaan, dan ibadah kepada Allah SWT.

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat!

1. Komponen yang menjadi rujukan dan pedoman penilaian yang menentukan

kelulusan peserta didik adalah

A. Standar Kompetensi C. Standar Kompetensi Lulusan

B. Kompetensi Dasar D. Kurikulum

27

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

2. Standar kompetensi lulusan untuk mata pelajaran Al-Qur’an-Hadits menekankan

pada kemampuan-kemampuan berikut ini, kecuali:

A. Membaca C. Menghafal

B. Menulis D. Memerankan

3. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk

meletakkan dasar:

A. Ilmu Pengetahuan dan teknologi C. Kepribadian dan Akhlak Mulia

B. Kecerdasan dan pengetahuan D. B dan C

4. Mata pelajaran Al-Qur’an-Hadits merupakan bagian dari kelompok mata pelajaran

(KMP) apa:

A. Pendidikan Agama Islam C. Estetika

B. Agama dan Akhlak Mulia D. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

5. Yang tidak termasuk keterampilan membaca adalah:

A. Melafalkan huruf hijaiyah C. Melafalkan hadits dengan benar

B. Membaca dengan kaidah ilmu tajwid D. Memahami hadits dengan baik

6. Berapakah jumlah surat dalam juz’amma yang dihafalkan oleh siswa setelah

menyelesaikan pendidikannya di Madrasah Ibtidaiyah?

A. 20 C. 22

B. 21 D. 23

7. Berapakah jumlah hadits pilihan yang dikuasai oleh siswa setelah menempuh

pendidikan di MI?

A. 9 C. 11

B. 10 D. 12

8. Mata pelajaran Al Qur’an-Hadits pada Madrasah Ibtidaiyah bertujuan :

A. Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis,

membiasakan, dan menggemari membaca Al-Qur’an dan Hadits.

B. Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat

Al-Qur’an-Hadits melalui keteladanan dan pembiasaan.

C. Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman pada

isi kandungan ayat Al-Qur’an dan Al-Hadits.

D. Benar semua

9. Materi pokok mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits adalah berikut ini, kecuali:

A. Melafalkan dan membaca C. Memahami dan menceritakan

B. Menghafal dan mengartikan D. Menulis dan memahami

10. Yang tidak termasuk komponen keterampilan menulis adalah:

A. Menulis huruf hijaiyah secara terpisah

B. Mengeja huruf hijaiyah

C. Menulis ayat-ayat dari suatu surat

D. Menulis hadits dengan baik dan benar

28

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

Cocokkan jawaban Anda dengan menggunakan kunci jawaban Tes Formatif 2

yang terdapat di bagian akhir bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda

yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat

penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Rumus :

Jumlah jawaban Anda yang benar

Tingkat penguasaan = ______________________________ X 100 %

10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :

90 % - 100% = Baik sekali

80 % - 89% = Baik

70% - 79 % = Cukup

< 70% = Kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda telah mencapai 80 % atau lebih, Anda telah

menuntaskan Bahan Belajar Mandiri. Bagus ! Tetapi apabila nilai tingkat penguasaan

Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama

bagian yang belum Anda kuasai.

29

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

Tes Formatif 1

1. C

2. D

3. A

4. B

5. B

6. C

7. C

8. B

9. D

10. C

TES FORMATIF 2

1. C

2. D

3. D

4. B

5. D

6. D

7. B

8. D

9. C

10. B

30

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

GLOSARIUM

Indikator : adalah kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan ukuran

untuk mengetahui ketercapaian hasil pembelajaran.

Kurikulum : adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

Silabus : adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata

pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,

kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi

waktu, dan sumber belajar.

31

Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, 2006, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk

Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta: Depag

Direktorat Pendidikan Madrasah, Depag, 2007, Model Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta Depag

Pusat Kurikulum, Balitbang Dinas, 2006, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,

Jakarta: Depdiknas

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: Kajian Kurikulum Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah Rating: 5 Reviewed By: Hamidulloh Ibda